Apakah Kita Sebaiknya Berbagi Password dengan Pasangan? Ini Jawabannya!

Giovani Untari 28 Mar 2023

Saling menghormati dan percaya satu sama lain adalah kunci dari sebuah hubungan. Dan di era saat ini, bentuk kepercayaan dalam hubungan bisa berupa saling berbagi password akun media sosial. Dalam hubungan yang serius beberapa pasangan akan memasuki fase di mana muncul pertanyaan: ‘Mengapa kamu tidak ingin berbagi password akun media sosial kamu jika tidak ada yang disembunyikan, baby?’ atau ‘Apakah kamu tidak percaya pada saya?’ Di mana pertanyaan tersebut terkadang memunculkan pertanyaan sendiri dalam hubungan yang tengah dijalani.

Mengapa ada sejumlah orang ada yang tidak setuju berbagi password terutama untuk akun media sosial? Apa arti ketidak setujuan tersebut dalam hubungan? Dan apakah itu satu-satunya cara untuk menunjukkan dan membuktikan kepercayaan kita dengan pasangan? Di sini Cosmo memiliki sejumlah penjelasan yang bisa membantu kamu.

1. Menjadi lebih vulnerable dan menurunkan pengawasan dalam hubungan

Kita mulai alasan pertama mengapa sejumlah pasangan menolak untuk berbagi password karena, “Saat pasangan dewasa dan menua bersama, mereka mulai berbagai sisi vulnerable satu sama lain. Pasangan tersebut juga akan menurunkan kewaspadaan mereka dan memercayai bahwa pasangan tidak akan merusak kepercayaan yang mereka berikan,” ujar Sherene Aftab, Founder dari Serene Hour Counselling & Career Advice Consultancy di India.

Aftab juga mengingatkan bahwa memberikan pasangan password secara sadar dan memaksa atau mengintip isi media sosial pasangan adalah dua hal yang berbeda. “Saat seseorang memata-matai pasangannya, itu dapat menjadi concern tersendiri dan sebuah tanda red flag.”

2. Kepercayaan datang dari tindakan, bukan hanya ucapan

“Jika membahas tentang cara mempercayai pasangan atau mendapatkan kepercayaan mereka, satu hal yang perlu kita ingat bahwa tindakan lebih berpengaruh dibanding sekadar ucapan. Anda bisa membagikan hal-hal detail dan memberikan akses media sosial kalian apabila Anda benar-benar merasa nyaman dengan hal tersebut dan yakin pasangan bisa dipercaya.”

3. Berbagai password bukan satu-satunya cara menunjukkan kepercayaan

Banyak orang yang menguji pasangannya dengan cara menanyakan apakah mereka ingin berbagi password-nya. “Namun jika kepercayaan mereka hanya dibangun dengan cara berbagi password, pasangan tersebut akan berusaha mencari cara lain untuk membangun kepercayaan lainnya. Jadi jangan jadikan hal tersebut sebagai sebuah patokan. Apabila kamu merasa tidak nyaman, bicarakan hal apa saja yang bisa membuatmu nyaman dan membawa hubungan yang penuh kepercayaan dan tranparansi.”

4. Pahami mengapa pasangan ingin hal detail tersebut

Selalu ada dua sisi di setiap mata uang, sama seperti hidup. Kamu pun perlu mengetahui alasan di balik mengapa pasangan meminta untuk berbagai password satu sama lain. Kamna Chhibber, seorang psikolog klinis dan Head of the Department of Mental Health and Behavioral Sciences at Fortis Healthcare di India menjelaskan secara detail penyebabnya.

“Bisa jadi permintaan tersebut datang dari masa lalu pasangan yang pernah mengalami pengkhianatan dan trust issue. Ini membuatnya merasa terbantu apabila mendapat informasi yang banyak dari pasangannya. Bahkan mungkin bukan berasal dari masa lalu, sebab ada kalanya kita pun mempertanyakan apa yang ada di dalam pikiran kita sendiri. Sebab ada bagian dalam hidup pasangan yang tidak mereka ketahui.

5. Kamu tidak tahu segalanya tetapi ingin tahu banyak

Buah terlarang memang terasa manis, sama seperti jumlah informasi yang masih tidak kita ketahui dari pasangan. “Hal yang tidak dapat kita akses secara langsung dapat membuat seseorang merasa kesal karena tidak bisa mengendalikan informasi tersebut. Segala hal yang disimpan seseorang terkadang membuat kita penasaran. Namun ada kalanya saat kita mengetahui kenyataannya kita pun harus bersiap menghadapi sesuatu yang menyakitkan.”

Lalu, saat kamu melihat mereka selalu di depan gadgetnya dan tidak memberitahu apa yang ia lakukan, kamu akan semakin penasaran. Padahal bisa saja sebenarnya tidak ada hal yang terjadi. Hanya saja itu akan membuat kita semakin penasaran. Ini akan membuat rasa penasaran yang berulang-ulang,” tambah Chhibber.

6. Kenapa seseorang melakukan hal ini?

Di antara pasangan yang memilih berbagi password mereka bisa saja datang dari rasa kepercayaan dan pengertian yang besar. Namun itu jelas memerlukan waktu yang panjang untuk membangunnya jelas Aftab. “Hidup yang terjalin lama satu sama lain membuat orang saling berbagi hal pribadi mereka seccara natural. Itu umum terjadi saat hubungan semakin dewasa. Pasangan melakukannya bisa juga karena ada sesuatu yang salah, tetapi jelas membutuhkan rasa percaya yang besar untuk sampai di titik tersebut.”

Bagi sejumlah orang yang melakukannya dan nyaman dengan hal tersebut, maka itu bukan sesuatu yang besar. Permasalahan akan muncul jika hubungan tersebut terjalin satu arah. Mehezabin Dordi, seorang psikolog klinis dari Sir H N Reliance Foundation Hospital, Mumbai, India menjelaskan alasannya. “Tantangannya adalah banyak pasangan yang memberikan password mereka hanya untuk menghindari konflik. Itu bisa berarti bahwa mereka pihak yang tidak tegas dan tidak bisa memperjuangkan haknya. Dinamika di antara pasangan harus terjalin secara seimbang.”

7. Cerdaslah dan kenali tanda red flag

Penting untuk mengetahui bahwa apa hal yang bisa kamu lakukan saat menjadi pasangan yang memilih untuk berbagi password. “Bisa saja ini menjadi awal dari tindakan manipulasi saat kamu merasa pasangan sudah melakukan sesuatu yang tidak sesuai dan mencoba mengontrol apa yang kamu lakukan dari informasi tersebut. Apabila ini terjadi, kamu harus mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut sebelum berubah menjadi hal yang toxic. Sebab jika ada tanda-tanda red flag, pasangan bisa saja berubah ke arah manipulatif dan nantinya berpotensi mengubah password serta berkata buruk tentang kamu apabila hubungan tidak berjalan mulus. Today it’s the password, tomorrow it could be someone else,” tutur Aftab.

8. Bicarakan hal ini apabila kamu ingin

Satu ekspektasi seseorang atas password pasangannya, bisa menjadi sumber ketidaknyamanan pihak lain. Ini bisa saja terjadi apabila tidak ada pembicaraan sebelumnya? Kunci dari keberhasilan sebuah hubungan adalah saling terbuka atas pikiran satu sama lain.

“Bicarakan tentang harapan Anda dan tujuan akhir yang ingin kalian capai setelah saling berbagi password. Apabila kalian merasa tidak nyaman tentang hal tersebut, mengungkapkannya adalah hal yang penting. Jika saya bertanya tentang password pasangan dan ia merasa tidak nyaman, maka saya seharusnya menghargai hal tersebut dan memahami situasinya.”

 

 

(Artikel disadur dari Cosmopolitan India / Alih Bahasa: Giovani Untari / Artikel sudah diedit dan disesuaikan oleh editor / Images: Dok. Anete Lusina from Pexels, Katerina Holmes from Pexels, Monstera from Pexels).