Bolehkah Berteman Dengan Mantan Yang Tidak Memperlakukanmu Dengan Baik

Perpisahan bisa menjadi hal yang berantakan, terutama jika mantan kamu bukan pasangan yang baik. Anyway, mantan saya baru-baru ini menghubungi saya untuk "menanyakan kabar". Sebuah sikap manis tetapi juga membingungkan. Bukan karena norma bahwa dua orang tidak bisa berteman setelah putus cinta, tapi juga karena bagaimana dan mengapa kami putus. Dan itu membuat saya bertanya-tanya, bisakah kamu berteman dengan mantan yang tidak memperlakukanmu dengan baik? 

Jawabannya, seperti kebanyakan hal dalam cinta (dan kehidupan), jauh lebih rumit daripada jawaban ya atau tidak. Meskipun kita bisa mendoakan yang terbaik untuk seseorang, bahkan setelah hubungan yang buruk, pertanyaan apakah kamu bisa berteman dengannya atau tidak memerlukan pertimbangan yang cermat. Sebelum kamu terjun ke dalam persahabatan penuh dengan mereka, berikut beberapa pertanyaan penting yang harus kamu tanyakan pada diri kamu.

Apakah mereka sudah menunjukkan penyesalan?

Apakah mereka meminta maaf atau setidaknya mengakui kesalahan mereka? Kamu dapat memilih untuk memaafkan mantan yang berbuat salah kepada kamu jika dia menunjukkan penyesalan yang tulus. Tindakan mereka menunjukkan hal ini. Carilah perubahan nyata dalam perilaku mereka - apakah mereka benar-benar menyesal? Sudahkah mereka berusaha menjadi orang yang lebih baik? Jika ya, maka kamu bisa memilih untuk memaafkannya dan berteman. Jika tidak, tidak masalah jika kamu menghindari hubungan platonis.

Apakah kamu sudah melupakan mantanmu sepenuhnya?

Memendam perasaan romantis yang berkepanjangan dapat mengaburkan penilaian kamu dan menyulitkan kamu menetapkan batasan yang sehat dalam pertemanan. Apakah kamu akan bahagia untuknya jika dia mulai menjalin hubungan romantis dengan seseorang? Jika kamu tidak yakin, mungkin yang terbaik adalah mengambil lebih banyak waktu untuk penyembuhan.

Apakah kamu sering memeriksa profil media sosial mereka?

Perpisahan memang sulit pada awalnya dan media sosial hanya memperburuk keadaan, terutama bagi mereka yang sedang berjuang untuk melupakan seseorang. Kita semua pernah mengalaminya — scrolling session "apa yang mereka lakukan sekarang" hingga larut malam. Tidak apa-apa untuk tergelincir satu atau dua kali, tetapi jika kamu terus-menerus memeriksa media sosialnya atau memposting sesuatu untuk menarik perhatiannya, kamu mungkin perlu mempertimbangkan kembali pertemanan dengannya. 

Apakah Anda punya cukup waktu untuk penyembuhan secara emosional?

Kamu perlu waktu untuk pulih setelah putus dengan seseorang yang tidak memperlakukan kamu dengan baik. Tanyakan pada diri kamu apakah punya cukup waktu untuk memulihkan diri secara emosional sebelum memutuskan berteman dengannya. Jika kamu sudah bisa memproses akhir hubungan dan bisa mendekati mantan kamu dengan rasa damai, mungkin kamu bisa menjaga pertemanan dengannya. Namun ingat, komunikasi terbuka dan batasan yang jelas sangat penting untuk persahabatan yang sehat pasca putus cinta.

Bisakah kamu mempercayai mantanmu?

Jika kamu memiliki hubungan yang menguras emosi dan diikuti dengan perpisahan yang buruk, membangun kembali kepercayaan kamu adalah hal yang paling penting. Di sinilah batasan menjadi lebih penting. Apakah kamu berpikir dapat mengomunikasikan batasan dengan jelas? Dan apakah kamu yakin mantan kamu akan menghormati batasan tersebut?

Tidak ada jawaban yang universal. Namun pada akhirnya, faktor terpenting adalah kesejahteraan kamu. Jangan dipaksa untuk menjalin pertemanan yang terasa tidak nyaman atau tidak aman. Kamu berhak mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang menghormati batasan dan menjunjung tinggi diri kamu. Jika pertemanan dengan mantan terasa tidak menyenangkan, tinggalkanlah dengan percaya diri. Namun jika menurut kamu ada peluang untuk menjalin pertemanan sejati, lanjutkan dengan hati-hati dan utamakan komunikasi yang jelas. Ingat, kamu tidak bisa mengontrol perilaku mereka, tapi kamu bisa mengontrol siapa yang kamu pilih dalam hidup.

Baca artikel selengkapnya di sini: Cosmopolitan.in