Review Series: Episode 1-4 “When Life Gives You Tangerine”, Kisah Cinta Menggemaskan Ae-sun dan Gwan-sik
Setelah hiatus dari dunia akting selama hampir enam tahun, akhirnya IU comeback di serial terbaru Netflix, When Life Gives You Tangerine. IU beradu akting dengan Park Bo-gum di serial ini dan keduanya tampak serasi. Penampilan IU yang berperan sebagai anak keras kepala rebel disandingkan dengan Park Bo-gum laki-laki pendiam dan pemalu membuat Cosmo gemas dengan pasangan ini. Merupakan serial slice-of-life, namun serial ini tak membosankan sama sekali.
Tak seperti serial Netflix pada umumnya yang di hari perilisan langsung bisa ditonton semua episodenya, kamu perlu bersabar untuk menunggu episode-episode dari serial ini. Yup, When Life Gives You Tangerine memiliki 16 episode dan akan rilis di Netflix setiap hari Jumat mulai tanggal 7 Maret 2025. But babes, don’t worry, di setiap hari Jumat, Netflix merilis empat episode When Life Gives You Tangerine. Cosmo sudah menonton empat episode pertama serial ini. So, Cosmo akan mengulas episode 1-4 When Life Gives You Tangerine. Penasaran dengan ulasannya? Keep scrolling, babes!
SINOPSIS
Mengangkat latar Jeju pada tahun 1960-an, When Life Gives You Tangerine mengisahkan tentang dua sejoli, Ae-sun dan Gwan-sik yang telah saling suka sedari remaja. Bahkan, Gwan-sik sudah menyukai Ae-sun sejak keduanya masih kecil. Ae-sun yang memiliki pribadi keras kepala mulanya sangat gengsi untuk mengakui bahwa dirinya juga menyukai Gwan-sik. Sejak kecil pun Ae-sun bersikap acuh tak acuh pada Gwan-sik. Meski Gwan-sik terlihat lemah, namun ternyata tekadnya sekuat baja, terlebih ketika menyayangi seseorang. Ae-sun pun yang terlihat cuek dan rebel, ternyata dirinya memiliki sisi lembut. Seakan sifatnya berbanding terbalik hingga 180 derajat, namun inilah yang menyatukan mereka hingga ke pernikahan.
REVIEW
Kisah Romantis nan Menggemaskan Ae-sun dan Gwan-sik
Seperti yang sudah Cosmo jelaskan di sinopsis, Gwan-sik telah menyukai Ae-sun sejak masih kecil. But babes, ternyata Ae-sun juga menaruh rasa pada Gwan-sik sejak lama! Ya, Ae-sun mulai menyukai sejak usianya 14 tahun. Hal tersebut diungkapkan Ae-sun ketika Gwan-sik menciumnya di taman bunga, “aku sudah menanti sejak usia 14 tahun!” Ujar Ae-sun. Gwan-sik memang tak pernah menunjukkan bahwa dirinya mengemis cinta Ae-sun, namun sikapnya yang manis mampu meluluhkan Ae-sun yang bersifat keras.
Tanpa disadari, sebenarnya Gwan-sik lah yang mengurus Ae-sun sejak ibunda tercintanya meninggal. Selama sepuluh tahun Gwan-sik diam-diam mengambil ikan di rumahnya agar bisa memberi ikan pada Ae-sun. Bahkan, ketika Ae-sun berjualan di pasar dan tampak tak peduli dengan dagangannya, Gwan-sik lah yang membantu Ae-sun berjualan hingga laris. Gwan-sik yang dicap sebagai laki-laki lemah mau menerima ajakan Ae-sun untuk minggat ke Busan, meski kepergian mereka ke Busan hanya berlangsung selama beberapa hari lantaran keluarga Gwan-sik berhasil menemukan keduanya di Busan.
Cinta Pertama yang Menjadi Pemenangnya
Memang dalam dunia nyata tak selalu cinta pertama yang menjadi pemenangnya. Namun, di serial ini, cinta pertama lah yang menjadi pemenangnya. Ae-sun merupakan cinta pertama Gwan-sik, begitu pula sebaliknya. Meski Ae-sun berkali-kali bilang tak mau menikah dengan laki-laki dari Jeju dan ingin menikah dengan laki-laki asal Seoul karena ingin mengubah nasib, tapi ujung-ujungnya ia menikah dengan laki-laki dari Jeju yaitu Gwan-sik! So cute isn’t it? Dan ini merupakan bukti bahwa jika memang sudah jatuh cinta, mana bisa menolaknya. Meskipun ketika mereka menikah Ae-sun dan Gwan-sik masih hidup pas-pasan, namun itu tak mengurangi rasa bahagia. Sebab, mereka bersama orang yang dicintai, terlebih ketika mereka sudah punya anak, kebahagiaan Ae-sun dan Gwan-sik pun semakin bertumbuh.
Mematahkan Stigma Slice-of-Life yang Membosankan
Genre slice-of-life sering dianggap membosankan. Dan ini yang Cosmo rasakan ketika pertama menonton When Life Gives You Tangerine. Pada awal episode pertama, memang terasa membosankan. Terlebih, di awal episode pertama serial ini banyak menampilkan kisah latar belakang Ae-sun dan Gwan-sik di masa kecil yang menurut Cosmo porsinya terlalu banyak. Selain itu, di awal episode pertama juga menampilkan latar Jeju tahun 1960-an yang bagi Cosmo cukup asing. Namun latar Jeju di tahun 1960-an tersebut bisa membuka wawasan para pencinta drama Korea tentang kebudayaan tradisional Korea Selatan, terlebih di Jeju.
Ketika pertengahan episode pertama, stigma slice-of-life yang membosankan langsung Cosmo patahkan. Ya, di pertengahan episode pertama bumbu-bumbu manis antara Ae-sun dan Gwan-sik semakin diperlihatkan sehingga Cosmo pun gemas ketika menontonnya. Mulai dari act of service Gwan-sik pada Ae-sun hingga Ae-sun yang diam-diam suka balik pada Gwan-sik namun gengsi. So, this is a must-watch series!
Act of Service Gwan-sik Pada Ae-sun
Kerap dianggap laki-laki lemah, Gwan-sik yang begitu mencintai Ae-sun ternyata love language-nya adalah act of service. Seperti yang sudah Cosmo jelaskan di atas, sikap act of service Gwan-sik ini lah yang mampu meluluhkan Ae-sun, seperti memberi ikan pada Ae-sun dan membantu Ae-sun berjualan di pasar. Selain itu, Gwan-sik rela berenang mengarungi lautan demi Ae-sun. Ya, ini terjadi setelah Gwan-sik dan Ae-sun mengakhiri hubungannya dan Gwan-sik memutuskan untuk pergi ke seberang pulau. Ketika kapal sudah berjalan cukup jauh, sayup-sayup Gwan-sik mendengar Ae-sun memanggilnya. Tanpa pikir panjang, ia langsung terjun ke laut dan berenang sampai ke dermaga.
Contoh lain adalah ketika Ae-sun dan Gwan-sik minggat ke Busan. Keduanya menginap di penginapan kecil, di situ Gwan-sik yang merapikan barang-barang Ae-sun seperti melipat scarf-nya lain-lain. Gwan-sik juga menyiapkan kasur lipat untuk Ae-sun tidur. Tak hanya itu, Gwan-sik yang biasa dianggap lemah oleh keluarganya berani membela Ae-sun di depan keluarganya. Ketika sudah menikah, Ae-sun kerap mendapat perlakuan tak enak dari keluarga Gwan-sik. Dan Gwan-sik untuk pertama kalinya berani speak up di hadapan keluarganya yaitu ketika ia membela Ae-sun.