Seolah Dejavu, Mengapa Kita Selalu Jatuh Cinta pada Tipe yang Sama?

Redaksi 2 24 Mar 2025

Pernahkah kamu merasa selalu tertarik pada orang dengan tipe yang mirip, baik dari segi kepribadian, cara berbicara, atau bahkan pola hubungan? Atau setiap kali menjalin hubungan, kamu menyadari bahwa pasangan barumu memiliki karakteristik yang serupa dengan mantan sebelumnya.

Nah, fenomena tersebut bukan kebetulan, namun cerminan dari pola ketertarikan yang terbentuk oleh banyak hal, seperti pengalaman masa lalu, pola asuh, hingga mekanisme psikologis yang bekerja di bawah sadar.

Banyak orang mengalami fenomena ini, di mana mereka berulang kali jatuh cinta pada seseorang dengan karakteristik yang hampir sama. Dan ternyata, ada beberapa alasan psikologis dan emosional yang mendasarinya. Simak yuk!

1. Pola Attachment dari Masa Kecil

Hubungan pertama yang kita kenal adalah dengan orang tua atau pengasuh kita. Pola asuh yang kita terima membentuk attachment style, yang tanpa sadar kita bawa ke dalam hubungan romantis. Misalnya, jika kamu tumbuh dengan orang tua yang cuek, kamu mungkin tanpa sadar tertarik pada pasangan yang sulit dijangkau secara emosional, karena otakmu sudah terbiasa dengan pola itu.

2. Kenyamanan yang Familiar

Otak manusia cenderung mencari sesuatu yang familiar karena terasa aman dan bisa diprediksi. Jika kamu pernah menjalin hubungan dengan seseorang yang punya kepribadian tertentu, ada kemungkinan kamu merasa nyaman dengan pola tersebut, bahkan jika itu tidak selalu sehat.

3. Pengaruh Trauma atau Luka Lama

Beberapa orang tanpa sadar memilih pasangan yang mirip dengan seseorang di masa lalunya karena ada luka yang belum selesai. Ini bisa menjadi cara bawah sadar untuk “memperbaiki” sesuatu yang dulu tidak berhasil. Sayangnya, tanpa introspeksi yang cukup, kita justru bisa terjebak dalam siklus hubungan yang sama berulang kali.

4. Pola Daya Tarik yang Tidak Disadari

Ketertarikan sering kali terjadi pada tingkat bawah sadar. Ada aspek tertentu, misalnya ekspresi wajah, cara bicara, atau bahkan cara seseorang menangani konflik yang mengingatkan kita pada seseorang dari masa lalu. Hal ini membuat kita merasa “nyambung” tanpa tahu alasannya.

5. Ekspektasi & Standar yang Terbentuk dari Pengalaman

Seiring waktu, kita membentuk standar tertentu dalam memilih pasangan. Jika kamu terbiasa dengan seseorang yang mandiri dan ambisius, kamu cenderung mencari karakteristik yang sama pada pasangan berikutnya. Ini bisa menjadi hal baik jika selaras dengan nilai-nilai positif, tapi juga bisa menjebak jika pola itu berulang tanpa evaluasi.

Bagaimana Agar Tidak Terjebak dalam Siklus yang Sama?

Jika kamu merasa selalu jatuh cinta pada tipe yang sama tapi hubunganmu tidak pernah berjalan baik, mungkin sudah waktunya untuk refleksi. Coba perhatikan pola hubunganmu, kenali apa yang membuatmu tertarik, dan tanyakan apakah itu benar-benar membawa kebahagiaan atau hanya mengulang pola lama. Dengan kesadaran ini, kita bisa membuat pilihan yang lebih sehat dan tepat.