Berbincang tentang Musik & Perempuan dengan Anggun C. Sasmi

Givania Diwiya Citta 05 Apr 2019

Devout, compassionate, visionary. Rasanya tiga kata tersebut bisa menggambarkan persona Anggun, salah satu diva kebanggaan Indonesia ini. Dalam salah satu kesempatan, Cosmo menemui penyanyi ini di acara Pantene Perfect On Art Experience yang digelar Maret lalu, dan berbincang tentang album terbarunya yang penuh makna, talenta generasi milenial di industri musik global, hingga perempuan-perempuan berpengaruh yang melintas dalam hidupnya. Be inspired, girls!


Dengan album terbaru 8, apa tantangan terbesar dalam proses pembuatannya, dan bagaimana cara Anda menaklukannya?

Tantangannya adalah bagaimana agar tetap jujur, karena saya termasuk tipe penyanyi yang tidak mengikuti tren. Saya pasti out of date jika berbicara tentang tren! Penting untuk jujur terhadap identitas sendiri, karena hal itulah yang akan menjadi kekuatan dari diri kita. Ibaratkan seperti di dunia yang Kardashian ini, saya ingin menjadi Audrey Hepburn yang klasik. Saya ingin menjadi sepertinya, di mana lagu-lagu saya bisa diingat dan dinikmati bahkan hingga 20 tahun setelahnya, atau bahkan selamanya. Dan hal itu bisa dicapai tanpa harus didikte oleh kemauan market yang sekarang.


'..'


Berbicara tentang perempuan, siapa saja tiga perempuan paling berpengaruh dalam hidup Anda, dan apa pelajaran terbaik yang bisa Anda pelajari dari mereka?

Pertama adalah Eyang. Tanpa saya ketahui, Eyang mungkin adalah salah satu feminis pertama yang saya kenal. Ia datang dari Yogyakarta, membawa bisnis membuat batik yang mempekerjakan perempuan-perempuan lain di lingkungan tinggalnya. Yang tadinya perempuan-perempuan tersebut hanya bekerja mengurus anak, tapi mereka lantas diberikan pekerjaan kreatif. Bagi saya, itu sangat inspiratif.

Kedua, Élisabeth Badinter, seorang politikus sekaligus filsuf di Perancis. Ia dan suaminya, Robert Badinter, adalah yang berusaha dan berhasil menghilangkan hukuman mati di Perancis sejak tahun 1981.

Ketiga adalah anak saya. Anak perempuan saya membuat saya belajar sebagai ibu dengan identitas baru. Menjadikan saya perempuan yang lebih mengerti hal-hal dalam hidup. Saat saya mengandungnya, saya jadi mengerti mengapa saya memiliki payudara, mengapa saya punya rahim. Nyatanya, ini bukanlah aksesori untuk menyenangkan laki-laki, ia memiliki fungsinya masing-masing. Dan sebelum saya memiliki anak, saya tidak tahu hal-hal sepele seperti itu. 


Selalu tampak fit dan segar, apa rutinitas kecantikan Anda?

Saya sejujurnya termasuk tipe low maintenance! Mungkin ada banyak flaw yang bisa ditutup oleh makeup dan busana, tapi bagi saya hanya satu yang tidak bisa ditutupi, yaitu mood. Karena akan terlihat dari mata dan aura seseorang. Jika kita bahagia akan hidup dan pekerjaan, maka hal itu akan terpancar. Itulah yang akan saya junjung tinggi, bahwa selalu jujur agar selalu lega dalam menjalani segala sesuatunya. Jadi saat ada pekerjaan yang besar, kita justru akan berpikir, ini adalah challenge. Lihat segala sesuatu dari sisi positifnya. Sebisa mungkin, selalu melihat sesuatu sebagai half-glass-full, or simply that there’s a water in the glass.


(Image: Dok. Instagram.com/anggun_cipta)