Nadhif Basalamah “Songs Are My Love Letters”

Nadhifa Arundati 18 Apr 2023

Kalau ditanya ingin menjadi penyanyi atau tidak, mungkin Nadhif di masa lalu akan menjawab “tidak” dan lebih memilih profesi lain. But hey, takdir pun berkata lain – Nadhif Basalamah yang namanya kian dikenal karena lagu After School Sad Session ini sukses berpijak di industri musik dengan suara merdunya yang mampu ‘menyuntik’ hati kita semua.

Tak komplit rasanya kalau kita hanya mendengarkan deretan lagu Nadhif Basalamah tanpa mengetahui sosoknya lebih mendalam. Fun fact: Nadhif membuktikan kalau pria Gemini itu bisa setia dan sensitif. Curious much? Langsung saja simak!

 

Q: Hai Nadhif, bagaimana kabar kamu?

A: Lagi berusaha untuk baik-baik kabarnya dengan situasi, karena pace-nya sangat cepat banget belakangan ini, but yes, I'm doing very good

 

Q: Kamu telah merilis mini album perdana yang berjudul A Wonder In Time pada Juli 2022 kemarin, and people love that! So, apa rencana Nadhif berikutnya dalam karier musik?

A: Well, saat ini saya sedang sibuk mempersiapkan the next acoustic EP yang akan rilis di 30 Mei—bertepatan dengan ulang tahun saya! 

 

Q: Sebagai penyanyi pendatang baru, apa saja tantangan yang belakangan ini kamu hadapi selama proses pembuatan lagu?

A: Dalam proyek lagu dan mini album yang saya kerjakan ini, tantangannya lebih kepada menyatukan seluruh ide menjadi satu karya. Karena ada banyak teman-teman Nadhif yang terlibat di dalam proses pembuatan lagu, maka saya sempat merasa kesulitan untuk menemukan titik yang tepat—tetapi apa yang sudah saya lewati ini tentunya memberikan hasil yang terbaik, dan mendorong saya untuk bisa belajar lebih banyak ketika harus berhadapan dengan tim. 

 

Q: Kamu telah menekuni profesi ini dengan sangat baik – bagaimana tidak, pendengar Nadhif di Spotify saja sudah lebih dari 1 juta orang – namun apakah menjadi penyanyi telah menjadi cita-cita Nadhif sejak dulu?

A: Saya mulai gemar menyanyi sejak usia 12 tahun, lalu hobi ini berlanjut hingga saya duduk di bangku SMA dan memiliki band sekolah. Lalu setelah lulus SMA di tahun 2018, saya pun jadi semakin aktif menulis lagu – dan masih belum tahu apa yang harus saya lakukan dengan karya-karya ini. Sampai akhirnya saya ditawarkan oleh teman saya yang merupakan seorang produser musik, dan di saat itu ia membantu saya untuk merekam beberapa lagu saya. 

Days goes by, setelah melakukan rekaman, saya berangkat ke London untuk kuliah di bidang bisnis. But happily, lagu After School Sad Session pun akhirnya rilis pertama kali di bulan Desember 2018. Dan meski dalam jarak jauh, saya tetap maintaining perilisan lagu saya. Untungnya di tahun 2021, salah satu teman – yang kini menjadi manajer saya – menawarkan diri untuk mengelola pekerjaan saya di Jakarta. 

Jadi kalau ditanya apakah menjadi seorang penyanyi itu cita-cita Nadhif…well, tidak juga. Sejujurnya saya selalu ingin menjadi pembisnis yang sukses. But hey, tak ada salahnya kan untuk menekuni keduanya? Hahaha.

 

Q: Selain menjadi penyanyi dan aktif berbisnis, sebetulnya apa hidden talent Nadhif yang belum banyak orang ketahui?

A: Hmm...hard question! Sepertinya saya punya bakat untuk jadi stand up comedian—lebih kepada dad jokes, sih, hahaha. Tetapi kembali lagi, selera humor orang berbeda-beda, dan saya masih belum yakin apakah lelucon yang saya lontarkan ini mampu diterima oleh banyak orang. But we can give it a try.

 

 

Q: Cosmo penasaran, setelah mendengar proses rekaman lagu Nadhif yang penuh struggle, bagaimana cara kamu memperoleh inspirasi dari setiap karya yang kamu ciptakan?

A: Awalnya saya sangat tertarik musik pop-punk, tetapi itu semua menjadi berubah ketika saya mulai mendengar lagu-lagi Daniel Caesar dan Mac Ayres di tahun 2017. Rasanya seperti menemukan zona nyaman tersendiri—saya menyadari bahwa untuk mengekspresikan perasaan dalam sebuah lagu itu bentuknya bisa seperti bercerita dan memberikan ketengangan dalam setiap melodi  yang ingin disampaikan.

But if we're talking about local singer, lebih tepatnya saya sudah mengagumi band Dewa 19 sejak lama. Liriknya yang puitis namun eksentrik ini membuat saya merasa ada kesamaan. Saya suka bagaimana cara Dewa 19 menyalurkan energi maskulin mereka – tanpa harus terkesan seperti lagu ‘sad boy’.

 

Q: Lantas, apa yang sebenarnya ingin Nadhif sampaikan dalam setiap lagu kamu?

A: Most of my songs are based on my personal life. Saya ingin mencurahkan isi hati saya dengan cara yang indah. Salah satunya lagu saya yang berjudul Letting Go, menjadi salah satu lagu heartbreak Nadhif yang paling membekas hingga saat ini. But thankfully, saya sudah tak patah hati lagi sekarang karena sudah memiliki pasangan yang tepat. 

 

Q: So, apa lagu favorit Nadhif saat ini?

A: Saya sedang mendengarkan lagu-lagu di album terbaru Mac Ayres yang berjudul Comfortable Enough. I do really love it! Sekaligus menunjukkan juga kalau sebagai seorang Gemini, kita itu punya sisi sensitif, hahaha!

 

Q: Adakah pesan yang ingin kamu sampaikan ke diri kamu di masa depan?

A: Pilih orang-orang terdekat kamu dengan baik. Lingkungan itu sangat penting bagi saya dalam proses pembentukan diri, dan saya selalu percaya itu. Saya harus selalu ingat, kalau pelajaran di hidup ini pasti selalu punya makna yang tak bisa kita sampingkan. Dear myself, just keep going with the good terms!

 

Photographer: Insan Obi

Text: Nadhifa Arundati

Stylist: Dheniel Algamar

Asst. Stylist: Rachel Angella

Wardrobe: Masshiro & Co 

Furniture: Nestudio