Oh no! 5 Tipe Rekan Kerja Ini Harus Kamu Hindari
“Sebuat tim bukan sekadar sekumpulan orang yang bekerja sama – melainkan sekumpulan orang yang telah membangun kepercayaan antar satu sama lain.” Well, jika hal ini diungkapkan oleh Simon Sinek, pernyataan ini sudah pasti akurat. Budaya kerja-lah yang membentuk sikap kepempimpinan para pekerja. Suatu tim umumnya terjadi dari berbagai anggota dengan perbedaan karakter – ada yang selalu tepat waktu dalam pekerjaan, yang selalu telat hadir, workaholic, suka ‘menjilat’, bahkan seseorang yang optimis dalam mengerjakan segala hal – dan masing-masing dari mereka memiliki tujuan dan gaya berkomunikasi yang berbeda. Hal ini mampu memengaruhi kondisi kesehatan mental, cara bekerja, serta membangun lingkungan pekerjaan yang cukup buruk Sebuah riset yang dilakukan di tahun 2021 oleh Society for Human Resource Management, mengatakan bahwa terdapat 45 persen para pekerja merasa kinerja mereka buruk akibat dari budaya di lingkungan pekerjaan yang kurang tertata.
Sembari menganalisa kehidupan, dan menjadi akrab dengan rekan kerja, perlu kamu ketahui juga siapa saja sosok yang perlu kamu percaya dan waspada. Cosmo punya lima tipe rekan kerja yang tak sepatutnya kamu percaya..jadi tolong cata baik-baik, dan mulai terapkan batasan jika kamu menemukan salah satu dari mereka!
The credit stealer
Kamu pernah nggak, menemukan rekan kerja yang diam-diam menyantuman nama mereka di dalam suatu proyek yang sebetulnya kamu kerjakan sendiri? Atau merasa, pekerjaan kamu tak dianggap karena terdapat satu atau beberapa pihak yang justru memberikan kesan kalau mereka-lah yang menyantumkan ide serta menyelesaikan kerjaan (yang sebenarnya bukan hasil dari mereka, duh)? Semua poin ini tertuju pada seseorang yang layak disebut sebagai credit stealer. Dan tentu saja, orang seperti ini tak bisa dipercaya. Mungkin saja yang melakukan hal ini adalah rekan kerja atau malah atasanmu sendiri. Perlakuan ini tak hanya terjadi sekali, they likely to do it again. Solusi terbaik; komunikasikan tentang apa yang kamu rasakan terhadap cara kerjanya, beranikan diri untuk mengungkapkan kebenaran
The one who is always defensive
Kalau seseorang selalu menganggap dirinya benar dan melakukan segala upaya untuk membuktikan kebenarannya, tandanya mereka adalah orang yang defensif, dan tak bisa kamu percayai. Here’s why; berusaha untuk komunikasi dengan seseorang yang tak pernah mau mengaku dirinya salah rasanya itu seperti berbicara dengan tembok, useless. Saran untuk kamu, lebih baik menjaga batasan saja dan tetap lakukan pekerjaan sesuai dengan job desk, no drama.
The Underminer
Pernah merasa..pekerjaan kamu seperti tidak dihargai – waktu dan usaha yang kamu luangkan semua terasa sia-sia…OK, perasaan seperti ini dapat muncul ketika kamu berhadapan dengan ‘penghancur’ suasana. Apapun pekerjaan yang kamu lakukan selalu dikritik, setiap ucapan yang dikatakan itu berunsur negatif, dan sejujurnya hal ini perlahan seperti menghabiskan energi kamu. Tak ada seorang pun yang berhak untuk memperlakukanmu buruk di tempat kerja. Buat batasan, dan sadar kalau dirimu itu lebih dari apa yang orang lain katakan. Mempercayai perkataan dari seorang underminer justru akan membuatmu mengalami kemunduran, bukan kemajuan!
The one who never sticks to their words
“Saya janji akan menyelesaikan pekerjaan tim bersama kamu.”
“Lain kali saja, ya, saya ajak ikut meeting. Soalnya pembahasannya juga nggak begitu penting.”
But well, semua janji itu tak pernah terwujud. Intinya, orang tersebut tak pernah bisa memegang janjinya sendiri. Kalau kamu merasa ‘tersiksa’ bekerja sama dengan tipikal orang seperti ini, rasanya wajar jika kamu kesulitan untuk membangun rasa percaya. Cara terbaiknya, kamu dapat memberikannya kesempatan untuk memberikan pembuktian – kalau mereka ternyata bisa juga kok untuk diandalkan – tetapi kalau hal itu tak kunjung terjadi, maka kamu harus bersiap untuk mengerjakan pekerjaan tim sendirian.
The one who doesn’t respect your boundaries
Red flag alert! Di saat rekan kerjamu tak menghargai batasan yang telah kamu buat, maka mereka tak pantas untuk menjadi seseorang yang dapat dipercaya atau diandalkan. Batasan seperti; berani untuk menolak, menerapkan waktu kerja yang sesuai dengan yang seharusnya, berinstirahat, dan macam lainnya. Orang yang seperti ini tak tanggung-tanggung akan mengusik hidupmu hanya karena alasan pekerjaan – tanpa peduli adanya batasan.
The one who always unfair
Ada banyak tipikal orang seperti ini – di mana mereka tak pernah menyatakan segala sesuatu secara jujur dan transparan. Orang seperti ini pada akhirnya akan membuatmu merasa tak berbakat dalam pekerjaan. So, jika kamu menghadapi seseorang dengan sikap yang serupa, ada baiknya untuk mendiskusikan hal ini kepada atasanmu.
(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.in / Perubahan telah dilakukan oleh penulis / Nadhifa Arundati / Image: Dok. By KOBU Agency on Unsplash)