Waspada! Red Flag yang Sering Dianggap Biasa
Pernah kah kamu merasa ada sesuatu yang ‘tidak beres’ dalam hubungan, tapi memilih untuk mengabaikannya karena takut dianggap drama, terlalu sensitif, atau malah terlalu cepat menilai? Padahal, hal-hal kecil seperti dia yang selalu bercanda tapi ujung-ujungnya merendahkanmu, atau sikapnya yang suka menghilang tanpa kabar, bisa jadi sinyal bahaya yang seringkali dianggap remeh.
Dalam hubungan apa pun (entah itu romantis, pertemanan, bahkan profesional) red flag tidak selalu datang dalam bentuk yang jelas dan gamblang. Justru yang paling berbahaya adalah yang terselip di balik sikap manis, perhatian sementara, atau alasan-alasan yang ‘masih bisa dimaklumi’. Ok, tenang saja, di sini Cosmo akan membahas mengenai beberapa red flag yang sering dinormalisasikan atau diabaikan. Yuk, simak artikel ini!
Menghilang saat dibutuhkan
Saat kamu butuh dukungan atau didengar namun dia tiba-tiba sibuk tidak ada kabar. Saat kamu menghadapi masalah atau kesedihan namun alih-alih menenangkan dan memvalidasi perasaan kamu dia malah menyuruh kamu untuk “tidak perlu drama.” Sikap ini kerap dianggap wajar karena kita diajarkan untuk lebih mandiri dan tidak bergantung kepada pasangan atau orang lain. Padahal, dalam hubungan yang sehat, kehadiran dan dukungan dari orang terdekat adalah hal yang seharusnya konsisten untuk dilakukan.
Sering becanda yang menjatuhkan
Pernah menerima kalimat yang sering dibungkus dengan tawa namun diam-diam menyakitkan? Jika iya, itu salah satu tanda red flag. Candaan yang menyinggung soal penampilan, kemampuan, atau mimpi kamu bukan sekadar “jokes” kalau kamu merupakan targetnya. Kalau kamu sering merasa tidak nyaman namun harus menerimanya karena dia berdalih pada kata “hanya bercanda”, itu tandanya ada sesuatu yang salah.
Menganggap remeh komitmen
“Kita jalani saja dulu.”
Kata-kata ini sering terdengar manis di awal, seolah memberi ruang dan kebebasan. Tapi kalau berbulan-bulan (bahkan bertahun-tahun) tidak ada kejelasan, ini bisa jadi tanda bahwa dia hanya ingin semua keuntungannya tanpa komitmen yang jelas. Dan kamu? Tertahan di tempat yang sama.
Cemburuan berdalih sayang
Girls, perasaan cemburu merupakan hal yang wajar, namun ada batasnya. Kalau dia terlalu mengatur mengenai segala aktivitas kamu, siapa yang boleh kamu temui dan yang tidak, atau memeriksa DM kamu setiap saat – itu bukan tanda cinta, tapi mengontrol kehidupan. Jangan sampai kamu kehilangan diri sendiri hanya demi membuat dia merasa aman.
Tidak mau meminta maaf
Salah satu red flag yang sering banget diabaikan adalah ketika seseorang enggan meminta maaf dengan tulus. Mungkin awalnya kamu pikir, “Ah, dia cuma gengsi sedikit, nanti juga luluh,” atau kamu terbiasa menjadi pihak yang selalu lebih dulu mengalah demi meredakan konflik. Tapi hati-hati—kalau dia selalu berdalih, memutarbalikkan fakta, atau malah bikin kamu merasa bersalah atas hal yang jelas-jelas dia lakukan, itu bukan sekadar masalah ego, itu manipulatif.