Kembalinya Tren Kecantikan 90an: Lip Liner Tanpa Lipstik
Era 90an resmi kembali hadir, membawa serta salah satu beauty flex paling ikonis mereka: lip liner yang dipakai tanpa lipstik. Dulu menjadi ciri khas para supermodel dan diva pop, tren lip-liner-only kini kembali mencuri perhatian—dengan sentuhan yang lebih lembut dan mudah dikenakan. Bukan lagi soal garis tegas yang tajam, tapi tentang kontur halus, tepian yang tersamar, dan cara mempertegas bentuk alami bibir. Bayangkan tampilan “I woke up like this”—namun dengan presisi yang terencana.
Kami berbincang dengan dua makeup artist ternama untuk mengupas tuntas mengapa tren penuh nostalgia ini kembali jadi sorotan dan bagaimana cara memakainya dengan gaya 2025, bukan 1995.
The renaissance
Di era 90an, lip liner jauh dari kata halus. Pensil berwarna cokelat tua atau raisin dipadukan dengan lipstik pucat atau beige menciptakan kontras ekstrem yang edgy. Bayangkan bibir mocha ala Naomi Campbell atau gaya overlined dramatis Pamela Anderson. Tampilannya berani, glamor—dan sangat intens.
Kini, tampilan lip-liner-only telah mengalami transformasi total. Versi modernnya lebih tentang tepian yang membaur lembut, sentuhan warna yang natural, dan keseimbangan antara definisi dan kesan effortless.
“Menggunakan lip liner tanpa lipstik memberikan efek bibir tampak lebih penuh secara alami, sambil tetap memungkinkan eksplorasi warna bold maupun netral,” jelas Mariyam Nagani, Makeup Director di Dessange. “Untuk sentuhan kekinian, pilih lip liner yang mudah dibaurkan dan mengandung pelembap agar tidak membuat bibir kering. Ini cara yang chic dan effortless untuk menonjolkan bentuk bibir dengan usaha minimal.”
'.
Meski inspirasinya datang dari masa lalu, versi modern dari makeup lip-liner-only kini tampil lebih sleek, wearable, dan jauh dari kesan ribet. Lupakan garis bibir yang tegas dan tak dibaurkan—versi terbaru ini mengusung garis yang lembut, kontur halus, dan sentuhan akhir yang sedikit glossy atau balmy. Hasil akhirnya? Bibir tampak penuh dan mewah, dengan kesan effortless dan chic—tanpa terlihat berlebihan.
“Di era 90an, kontrasnya sangat mencolok—lip liner super gelap tanpa blending sama sekali,” ujar Chakraborty. “Sekarang, tampilannya lebih lembut dan seolah sudah menyatu dengan kulit. Bukan lagi soal menggambar garis sempurna, tapi tentang membentuk dan mempertegas bibir dengan cara yang natural.”
Entah kamu sedang channeling aura supermodel 90an atau sekadar ingin menambah sentuhan ekstra pada tampilan harian, teknik lip-liner-only bisa jadi andalan baru. Cocok untuk hari-hari saat kamu ingin terlihat ‘niat’ tanpa benar-benar harus berusaha keras. Seperti yang disimpulkan Chakraborty, “Jujur saja, tren ini justru paling menarik saat tidak terlalu sempurna. Sedikit efek memudar secara alami membuatnya terlihat santai, effortless, dan benar-benar bisa dikenakan siapa saja.”
Jadi silakan—garisi, baurkan, dan miliki gayanya. Karena terkadang, less really is more.
(Artikel ini disadur dari www.cosmopolitan.in / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Alih bahasa: Astriana Gemiati / Image: Dok. Instagram / Layout: Lingga A.)