Arifin Putra dan Ambisinya akan Film Indonesia
Aktor tampan keturunan Jerman ini memang sudah tak sesering dulu muncul di layar lebar. Luckily, Cosmo sempat bertemu dan berbincang sejenak dengan pria bernama lengkap Putra Arifin Scheunemann ini beberapa waktu lalu.
Cosmo: Hi, Arifin... apa kabar?
Arifin Putra (AF): Hallo, Cosmo! Kabar saya baik.
Cosmo: Apa kesibukan Anda sekarang? Rasanya sudah lama ya tidak muncul di TV atau membintangi film.
AF: Hahaha, iya nih... Beberapa waktu belakangan ini saya memang sudah jarang tampil di depan kamera sebagai aktor karena sekarang saya sedang asyik bekerja di belakang layar dengan membuat sebuah Production House, Lingkar Mera.
Cosmo: Bagaimana awalnya sampai akhirnya bisa mendirikan Lingkar Mera?
AF: Lingkar Mera saya dirikan bersama Ferdy Solaiman yang sudah saya kenal sejak tahun 2004. Karena kami memiliki kecintaan yang sama akan seni dan film, akhirnya terwujudlah PH ini. Awalnya sih kami berdua sudah membicarakannya cukup lama, tapi baru bisa terrealisasi sekarang.
Cosmo: Dari dulu memang berambisi untuk terjun di belakang layar ya?
AF: Iya, tapi saya sempat kesulitan mencari posisi di belakang layar yang tepat. Well, saya memang berkeinginan untuk menjadi sutradara, tapi ternyata saya tidak cukup sabar untuk menjalani profesi itu, hahaha! Jadi sutradara itu ternyata ribet, harus berurusan dengan banyak orang dan yang paling stres adalah saat editing-nya. Setelah itu, saya mulai berpikir untuk menjadi penulis. Tapi menulis sinopsis ternyata berbeda dengan menulis satu skenario!
Cosmo: Lalu bagaimana?
AF: Dari dulu, saya dan Ferdy memang bertekad kalau kita harus membuat sesuatu bersama, sampai akhirnya kita mengikuti FISFiC (Fantastic Indonesian Short Film Competition) tahun 2011 lalu. Di situ Ferdy masuk sebagai sutradara, Clara Ng sebagai penulis, dan saya sebagai produser. Dari situ kita langsung sepakat membuatnya menjadi serious project dan lahirlah Lingkar Mera.
Cosmo: Lingkar Mera bukan Lingkar Merah?
AF: Yup! Entah kenapa saya lebih suka diakhiri dengan Mera, bukan Merah. Saya ingin membuat sesuatu jadi tidak biasa. Lagipula lafal orang bule lebih enak ngomong Mera, hehehe...
Cosmo: Apa yang Anda harapkan dari Lingkar Mera?
AF: Misi kita adalah membuat film berstandar internasional, tapi tetap memiliki ciri khas Indonesia. Bayangkan, sekarang saja Thailand bisa go international. Tapi karena kita masih kecil, jadi ada beberapa step untuk produksi filmnya. Sekarang, kita mencoba mengedukasi masyarakat film Indonesia dulu sebelum memproduksi film layar lebar karena kebanyakan orang berpikir kalau film Indonesia itu ya hanya ber-genre horror saja. Padahal banyak lho insan film Indonesia yang berkualitas tapi mereka belum banyak dikenal orang.
Cosmo: Rencananya edukasi ini akan disebar lewat apa?
AF: Baru lewat TV internet dulu dengan memasukan konten kita ke portal Gareth Evans. Ketika kita sudah bisa mengedukasi masyarakat film, barulah mereka bisa meng-appreciate film dalam negeri. Jadi kita ingin orang-orang dengan keahlian luar biasa ini dikenal terlebih dahulu.
Cosmo: Cool! So, kalau Anda bisa mengajak satu aktor dan aktris Indonesia untuk bermain di film Anda, kira-kira siapa dan mengapa?
AF: Christine Hakim dan Abimana. Menurut saya, mereka orang-orang yang punya kemampuan akting luar biasa.
Cosmo: Kalau aktris Hollywood?
AF: Saya suka sekali dengan Rachel McAdams. Dia cute, cantik, tapi juga punya sex appeal. Yah, berharap boleh dong, hehehe... (Vidi Prima/FT/Image: Hadi Cahyono)