Bertemu Teman Kencan Tanpa Menggunakan Dating App, Bisakah?
Ingat masa-masa di mana bertukar nomor dengan seorang hottie di coffee shop menjadi suatu hal yang umum? Well, mungkin kamu tak pernah merasakan berkencan ala old school – hubungan romantis yang terjadi saat ini lekat dengan budaya ghosting, terjebak dalam hubungan tanpa status, bahkan di kelilingi oleh banyak opsi perihal kandidat yang ingin kita pilih untuk berkencan. Intinya, semenjak ada aplikasi kencan, algoritma kehidupan percintaan tampak semakin rumit.
Tetapi, percayalah! Momen seperti di film rom-com masih sering terjadi kok di era modern. (Meski kalau dipikir-pikir, pasti canggung rasanya ketika kita menghampiri cute stranger di bar.)
Untuk memastikan apakah cara berkencan ‘tradisional’ ini masih bekerja atau tidak di masa kini, Cosmo bertanya kepada beberapa orang yang berhasil bertemu dengan pasangannya di dunia nyata, Cosmo akan membagikan kisah inta mereka yang nantinya akan memberikanmu sebuah ~inspirasi~. Simak!
1. "Aku menghapus aplikasi kencan setelah enam tahun kegagalan dan bertemu pacarku di sebuah pesta sebelum pesta gudang dua minggu kemudian. Aku nanya temannya apakah dia single dan dikasih tahu iya, jadi saat aku melihatnya minum bersama teman-temannya, aku minta dia menuang satu untukku. Kami menghabiskan malam itu dengan tidak bisa berpisah dan berdansa. Kemudian, saat aku bersiap-siap pulang malam itu, aku tiba-tiba tersandung dan jatuh dalam keadaan mabuk. Dia membantuku berdiri, dan sekarang kita masih pacaran setahun setengah." — Emmy, 28
2. "Pasanganku dan aku bertemu di sebuah bar di mana aku tampil dalam pertunjukan drag. Aku dengan 'santai' mengambil minuman dari bar pada saat yang sama dengan dia, kami saling bertukar nama, dan aku melanjutkan pertunjukanku—di mana aku melakukan split lompat, mengenai lututku, dan mulai berdarah! Dia suka bilang kalau dia jatuh cinta pada saat itu juga. Dia menawarkan bantuan setelah pertunjukan, kami menutup bar itu, dan kita bersama sejak saat itu." — Alec, 23
3. "Aku ketemu pacarku di salon rambutku. Aku baru saja mulai pacaran (tanpa komitmen) dengan seorang komedian. Dia mengundangku ke pertunjukan komedi biseksual yang dia lakukan, dan saat aku mengajaknya ikut bersamaku, dia mengungkapkan bahwa dia juga biseksual. Empat tahun kemudian, kami masih bersama." - Tiffany, 38
4. "Aku bertemu tunanganku di gym setelah pindah kembali ke kampung halamanku. Kami saling pandang dan mulai ngobrol. Aku perhatikan kapan aku sering ketemu dengannya dan mulai pergi ke sana lebih sering pada waktu itu. Akhirnya, aku mengajaknya untuk minum. Sudah delapan tahun kita bersama!" - Melissa, 33
5. "Kami bertemu saat audisi tim komedi dan aku langsung merasa dia lucu. Setelah itu, aku memulai percakapan dengan seseorang di dekatnya agar tidak terlalu terlihat mencolok. Dia memuji penampilanku dan aku memperkenalkan diriku. Singkat cerita, empat tahun kemudian kami bertunangan." - Nikki, 32
6. "Pacarku dan aku bertemu di bar pantai di Kepulauan Canary saat aku sedang berlibur - temannya datang menggoda temanku. Aku mengajaknya untuk bergaul, dan kami akhirnya jatuh cinta dalam dua minggu. Aku memperpanjang liburanku dua kali sebelum memutuskan untuk pindah ke sini. Sejak itu, kami tinggal bersama." - Flavia, 31
7. “Aku bertemu mantan pasangan di ruang merokok klub seks favoritku di Paris. Dia membalikkan tubuhnya ke arahku dan memperkenalkan dirinya, mengatakan bahwa dia dulu tinggal di Los Angeles. Kami mulai ngobrol dan sadar bahwa kami memiliki teman-teman yang sama dan bahkan pernah menghadiri beberapa acara yang sama. Kemudian malam itu, kami pergi ke apartemenku, tidur sekitar tiga jam sebelum pergi makan brunch keesokan paginya, dan akhirnya pacaran selama hampir sembilan bulan." - Melissa, 30
(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.com / Perubahan telah dilakukan oleh penulis / Alih Bahasa: Nadhifa Arundati / Image: Dok. Unsplash)