Pigmentasi Kulit: Penyebab Beserta Cara Untuk Mengatasinya!
Baik itu bekas jerawat yang meninggalkan noda di wajah, bercak-bercak gelap yang muncul tiba-tiba, atau area tubuh tertentu yang menggelap, pigmentasi yang tidak diinginkan bisa sangat mengganggu—bahkan memicu stres.
Meskipun kalau boleh jujur, hiperpigmentasi adalah hal yang umum dan normal, jadi tidak masalah jika kamu tidak ingin menghilangkannya.
Meskipun pigmentasi paling sering dikaitkan dengan kerusakan akibat sinar matahari dan penuaan, Cosmo ingin menggali lebih dalam penyebab, cara mengatasi, dan berbagai pertanyaan seputar pigmentasi.
Untuk itu, Cosmo berbicara dengan ahli dermatologi ternama, dr. Justine Kluk, untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas tentang kondisi ini.
Apa Penyebab Pigmentasi?
"Hiperpigmentasi terjadi karena peningkatan jumlah sel penghasil pigmen di kulit (melanosit) atau karena peningkatan produksi melanin, yaitu zat pigmen yang memberi warna pada kulit," jelas Justine.
Jenis pigmentasi yang paling umum di wajah adalah melasma, yang biasanya dialami oleh orang berusia 20 hingga 40 tahun, terutama mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap.
"90% penderitanya adalah perempuan, dan umumnya dipicu oleh kehamilan, penggunaan obat hormonal (seperti pil KB), atau kondisi medis yang menyebabkan perubahan kadar hormon."
Hiperpigmentasi juga bisa disebabkan oleh obat-obatan atau perubahan hormon yang menyebar ke seluruh tubuh, dan seringkali makin parah di area yang mengalami gesekan kulit.
Pigmentasi pasca-inflamasi juga umum terjadi di wajah dan tubuh, biasanya muncul setelah peradangan seperti jerawat atau eksim.
Meskipun sering dianggap sementara, hiperpigmentasi kadang bisa menjadi lebih gelap dan bertahan lebih lama.
Sementara itu, freckles (bintik-bintik kecil) berbeda dari noda gelap. "Freckles lebih umum pada orang berkulit terang dan biasanya diturunkan secara genetik. Warnanya akan menggelap saat terkena sinar matahari dan memudar saat musim dingin. Berbeda dengan bintik coklat atau noda gelap yang muncul akibat kerusakan sinar matahari seiring bertambahnya usia dan cenderung menetap," jelasnya.
Bagaimana Cara Mencegah Pigmentasi Muncul?
Kita mungkin terdengar seperti kaset rusak—tapi ya, kamu pasti tahu jawabannya: tabir surya (SPF). Justine juga mendukung pentingnya sunscreen.
"Cara paling efektif untuk mencegah pigmentasi sejak awal, atau mencegahnya semakin parah, adalah dengan memakai tabir surya setiap hari."
Kalau kamu hanya mengandalkan alas bedak dengan SPF 10, sayangnya itu tidak cukup.
"Mereka yang ingin mengatasi hiperpigmentasi disarankan menggunakan tabir surya spektrum luas SPF 50 setiap hari, sepanjang tahun, bahkan sebelum keluar rumah. Jika akan berada di luar ruangan atau dekat jendela, terutama saat musim semi dan panas, aplikasikan sunscreen berulang setiap dua jam. Saat sinar UV paling tinggi, antara pukul 12 siang hingga 2 siang, kenakan topi bertepi lebar untuk perlindungan tambahan."
Ingat, penggunaan SPF 50 setiap hari itu berlaku untuk semua orang.
Apa Cara Terbaik untuk Mengobati Pigmentasi?
Justine menekankan bahwa "cara paling efektif untuk mengatasi hiperpigmentasi adalah dengan menghindari pemicunya dan melakukan perawatan aktif."
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
1. Identifikasi penyebab yang memperburuk kondisi
Jika pigmentasi muncul setelah mengkonsumsi obat tertentu, bisa jadi obat itu adalah pemicunya—dan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter apakah perlu dihentikan.
Untuk melasma, jika terjadi saat hamil atau karena kontrasepsi hormonal, kamu bisa mendiskusikan metode kontrasepsi alternatif dengan dokter.
2. Perlindungan dari sinar matahari
"Bayangkan kamu sangat berhati-hati terhadap matahari… lalu tingkatkan kehati-hatian itu dua kali lipat!"
Keberhasilan perawatan pigmentasi sangat bergantung pada perlindungan total dari sinar UV. Hanya beberapa menit terpapar sinar matahari tanpa perlindungan bisa mengacaukan hasil perawatan berminggu-minggu.
3. Krim dan serum khusus
Banyak bahan aktif dapat membantu mencerahkan kulit, menghilangkan noda gelap, atau meratakan warna kulit. Beberapa bahan yang umum digunakan:
- Vitamin A (retinol)
- Asam azelaic
- Niacinamide
- Asam kojic
- Vitamin C
- Arbutin
- AHA seperti asam glikolat
- Ekstrak akar licorice dan mulberry
Beberapa bahan juga menghambat enzim tirosinase (enzim yang diperlukan kulit untuk menghasilkan melanin), seperti asam kojic, 4-butylresorcinol, hidrokuinon, dan vitamin C. Untuk bahan seperti hidrokuinon, harus digunakan dengan resep dokter karena bisa menyebabkan efek samping.
Penting juga untuk memilih produk dengan hati-hati, terutama bagi pemilik kulit gelap, karena beberapa produk dapat menyebabkan pencerahan kulit secara berlebihan (bleaching).
Perawatan tambahan yang bisa dilakukan:
1. Chemical Peeling Profesional
Biasanya dilakukan pada musim gugur atau musim dingin karena kulit bisa menjadi lebih sensitif terhadap matahari setelahnya. Bahan peeling yang digunakan antara lain asam glikolat, asam laktat, retinol, atau resorsinol.
2. Terapi Laser
Justine menjelaskan bahwa terapi laser bisa membantu dalam beberapa kasus, namun hasilnya bervariasi dan tidak selalu konsisten.
Jika kamu sedang berjuang dengan pigmentasi, kamu tidak sendirian. Ada banyak pilihan perawatan yang tersedia, dan dengan konsistensi serta panduan yang tepat, kulit yang lebih merata bisa dicapai.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Getty Images on Cosmopolitan UK).