Skin-to-Soul: Pakai Skincare Ternyata Bentuk Self-Love, Baik Untuk Kesejahteraan Emosionalmu

Redaksi 2 03 May 2025

Pernahkah kamu merasa lebih percaya diri dan tenang setelah mencuci muka atau memakai skincare favoritmu? Mungkin kamu mengira itu hanya efek samping dari kulit yang bersih atau wangi dari produk perawatan, tapi sebenarnya, ada hubungan yang lebih dalam antara ritual merawat kulit dan kesejahteraan emosional.

Yup, merawat kulit bukan hanya soal penampilan luar, tapi juga soal merawat diri secara menyeluruh dari kulit hingga ke jiwa. Saat kamu menyentuh wajahmu dengan lembut, memilih produk yang cocok, atau meluangkan waktu untuk skincare sebelum tidur, kamu sebenarnya sedang membangun rutinitas yang memperkuat koneksi dengan dirimu sendiri.

Di sela-sela kesibukan, momen memakai skincare, menjadi ruang untuk berhenti sejenak, hadir penuh, dan memberi perhatian pada tubuh yang mungkin selama ini kamu abaikan. Dan di sinilah, perawatan kulit berubah menjadi bentuk self-love yang sangat personal. Berikut fakta lainnya.

1. Sentuhan Fisik Saat Pakai Skincare Bisa Menenangkan Sistem Saraf

Saat kamu mengusap wajah dengan toner atau memijat lembut saat mengaplikasikan serum, tubuhmu merespons sentuhan itu sebagai bentuk kenyamanan.

Studi dalam Frontiers in Psychology (2017) menunjukkan bahwa sentuhan lembut pada kulit dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang berperan dalam meredakan stres dan menciptakan rasa tenang. Ini mirip dengan efek pelukan atau belaian hangat, yang ternyata bisa kamu berikan pada dirimu sendiri lewat skincare routine.

2. Skincare Bisa Jadi Ritual Harian yang Memberi Rasa Aman dan Teratur

Konsistensi dalam rutinitas merawat kulit membantu menciptakan struktur harian yang stabil. Ketika kamu memulai dan mengakhiri hari dengan langkah-langkah yang familiar, otakmu mengenali pola ini sebagai sesuatu yang aman dan dapat diprediksi.

Menurut jurnal Psychiatry Research (2019), rutinitas sederhana dapat mengurangi gejala kecemasan karena memberikan rasa kontrol dalam hidup yang sering kali penuh ketidakpastian.

3. Cermin Sebagai Ruang Refleksi Diri

Memandang diri di cermin sambil merawat kulit bisa menjadi momen refleksi emosional. Kamu belajar menerima apa yang kamu lihat, meresapi perubahan, dan menyadari bahwa tubuhmu terus tumbuh dan bertahan. Ini adalah bagian dari mindful self-awareness, yang menurut Journal of Counseling Psychology (2018), sangat berperan dalam meningkatkan self-compassion dan memperkuat hubungan dengan diri sendiri.

4. Ada Perasaan Berharga yang Tumbuh dari Self-care

Dengan merawat kulit, kamu mengirim pesan ke dirimu sendiri: “Aku layak dirawat”. Tindakan ini memperkuat rasa harga diri, karena kamu memprioritaskan kebutuhanmu, sekecil apa pun itu.

Penelitian dari International Journal of Mental Health Nursing (2020) menyatakan bahwa aktivitas self-care berkontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan psikologis, terutama pada individu dengan tingkat stres tinggi.

5. Kulit Cerah, Hati Terasa Lega

Meskipun hasil fisik dari skincare tidak langsung terlihat, prosesnya bisa memberi efek emosional secara instan. Kamu merasa lebih segar, lebih rapi, dan lebih siap menghadapi hari. Ini menciptakan positive feedback loop antara perawatan diri dan suasana hati. Ketika kamu merasa lebih baik secara fisik, kamu pun lebih terbuka terhadap energi positif dan koneksi sosial yang lebih sehat.