Trend Wellness 2025: Dari Breathwork sampai Sound Healing

Redaksi 2 06 May 2025

Di tengah ritme hidup yang serba digital dan dipenuhi ekspektasi tinggi, tubuh yang sehat saja belum cukup. Kamu butuh sesuatu yang lebih dalam, seperti keseimbangan emosional, ketenangan batin, dan koneksi dengan diri sendiri. Wellness di tahun 2025 bukan sekadar tentang olahraga dan makan sehat, tapi menyentuh aspek mental, emosional, bahkan spiritual.

Metode seperti breathwork, sound healing, hingga terapi berbasis alam mulai banyak dilirik karena mampu memberikan efek pemulihan yang menyeluruh. Ingat, wellness bukan sekadar rutinitas, tapi perjalanan kembali “ke pusat” dirimu sendiri. Berikut lima tren utama wellness di tahun 2025 yang bisa kamu coba untuk lebih selaras dengan tubuh dan pikiranmu.

1. Breathwork: Napasmu adalah Obatmu

Latihan pernapasan atau breathwork bukan hal baru, tapi di tahun 2025, pendekatan ini makin berkembang dengan teknik yang lebih terarah dan sains yang mendukung. Saat kamu berlatih napas dengan sadar, tubuhmu memasuki mode relaksasi alami, dan membantu menurunkan stres dan kecemasan.

Sebuah studi dari Journal of Clinical Psychology (2022) menemukan bahwa latihan pernapasan selama 10 menit sehari dapat secara signifikan menurunkan hormon kortisol. Nah, kamu bisa mulai dari teknik sederhana seperti box breathing atau 4-7-8.

2. Sound Healing: Suara yang Menyentuh Jiwa

Tak hanya mendengarkan musik untuk hiburan, sound healing menawarkan pengalaman yang meresap hingga ke level emosional. Kamu akan diajak mendengarkan getaran dari alat seperti singing bowl, gong, atau nada-nada binaural yang bisa menstimulasi otak. Penelitian dari Frontiers in Psychology (2021) menunjukkan bahwa terapi suara mampu mengurangi rasa cemas dan meningkatkan kualitas tidur. Saat kamu “tenggelam dalam suara”, tubuh dan pikiranmu ikut “disetel ulang”.

3. Forest Bathing: Sembuh Melalui Alam

Istilah Jepang Shinrin-Yoku atau forest bathing makin populer sebagai metode penyembuhan alami. Kamu tidak perlu mendaki gunung, cukup berjalan pelan di hutan, taman, atau ruang hijau sambil menyerap energi alam. Studi dari Environmental Health and Preventive Medicine (2020) menyebutkan bahwa 20 menit berada di alam dapat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki suasana hati. Ketika kamu menyatu dengan alam, kamu tidak hanya memulihkan tubuh, tapi juga menjernihkan pikiran.

4. Terapi Emosi Lewat Gerakan (Somatic Movement)

Somatic movement membantumu memproses emosi lewat gerakan ringan dan sadar. Terapi ini juga membantumu mengenali bagaimana stres tersimpan dalam otot atau postur tubuh, dan membebaskannya lewat gerakan lembut. Menurut Journal of Trauma & Dissociation (2023), terapi somatik dapat mempercepat proses pemulihan trauma jangka panjang secara efektif.

5. Digital Detox Retreat: Offline Demi Kewarasan

Digital detox retreat makin banyak diminati sebagai bentuk “puasa teknologi” untuk menyegarkan pikiran. Kamu akan diajak kembali ke pengalaman nyata, seperti membaca buku fisik, berbicara tanpa notifikasi, atau sekadar duduk diam. Sebuah laporan dari Global Wellness Institute (2024) mencatat bahwa detoks digital meningkatkan fokus dan rasa syukur terhadap hal-hal sederhana. Ternyata, jeda dari dunia maya bisa jadi pintu masuk menuju ketenangan batin.