Ouch, Ini Cara Cepat Atasi Kulit yang Terbakar Sinar Matahari
Sudah hampir tiba waktunya. Ya, waktu di mana kita akhirnya bisa melihat sinar matahari lebih dari sekadar paparan singkat setiap hari.
Tapi kamu tahu artinya… dengan sinar matahari manis itu, datang juga risiko kulit terbakar jika kamu tidak rajin memakai SPF.
Cosmo tidak perlu mengingatkan kalau kulit terbakar akan terasa menyebalkan. Kamu tahu rasanya, kamu membencinya, tapi tetap saja kamu sering kali menyentuh area yang terbakar itu untuk mengukur seberapa parah rasa sakitnya.
ICYMI (In Case You Missed It), ada cara mudah untuk bersantai di luar ruangan tanpa perlu takut kulitmu memerah seperti kepiting rebus.
Gunakan tabir surya broad-spectrum (yang melindungi dari kedua jenis sinar UV berbahaya) dengan SPF 30 atau lebih tinggi, 15 menit sebelum terpapar sinar matahari, sesuai pedoman American Academy of Dermatology.
Oh, dan jangan lupa reapply setiap dua jam sekali untuk perlindungan optimal. Ya, bahkan di musim dingin. Jika kamu ingin lebih praktis, carilah pelembab yang sudah mengandung SPF. Boom, problem solved.
Tapi jika saat ini kamu sedang berbaring di lantai keramik dingin sambil panik mencari di Google "cara menghilangkan kulit terbakar, cepat tolong saya!!!!!" maka kondisi ini agak terlambat untuk menggunakan SPF.
Tidak apa-apa, kita semua pernah ada di posisi itu! Dan kerusakannya sudah terjadi, jadi tidak ada perawatan ajaib untuk kulit terbakar, jelas Stephanie Trovato, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di The Ohio State University Wexner Medical Center—tips yang akan Cosmo bagikan ini digunakan untuk mengurangi gejala dan rasa sakitmu.
Kabar baiknya:
A. "Kulit terbakar biasanya bertahan sekitar satu minggu, dengan pengelupasan kulit dimulai sekitar waktu tersebut," kata Dr. Trovato. (Jika kamu mengalami lepuhan, proses penyembuhannya mungkin sedikit lebih lama).
B. Ada banyak cara yang disetujui oleh dermatologis untuk meredakan rasa sakit akibat kulit terbakar.
Baca di bawah ini untuk menemukan 17 cara pintar meredakan rasa sakit kulit terbakar.
1. Jangan eksfoliasi kulitmu.
“Kulit yang terbakar matahari akan meradang, yang berarti produk apa pun yang bisa memperparah peradangan sebaiknya dihindari,” kata Noëlle S. Sherber, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Washington, D.C., dan Profesor Klinis Asosiasi di George Washington University School of Medicine and Health Sciences.
“Ini berarti kamu tidak boleh memakai scrub atau asam eksfoliasi," tambahnya. Jika kamu mengalami kulit terbakar di wajah, hentikan dulu penggunaan toner, masker wajah eksfoliasi, obat jerawat, dan produk anti-aging sampai kulitmu sembuh, ya.
2. Mandi dengan air dingin.
Obat paling sederhana. Cukup mandi dengan air dingin (atau berendam) untuk meredakan rasa sakit dengan instan.
Air dingin akan terasa menenangkan dan mengurangi kemerahan dengan mengurangi peradangan. Tapi apapun yang kamu lakukan, jangan menggosok kulit dengan handuk saat keluar dari kamar mandi.
Cukup tepuk-tepuk dengan lembut agar tidak merusak lapisan kulitmu yang sudah sensitif, jelas Mona Gohara, MD, profesor klinis di Yale School of Medicine.
3. Buat clothsicle.
Kamu mungkin pernah mendengar tentang kompres dingin untuk kulit terbakar—tapi trik ini ada pada level yang berbeda.
Basahi kain lap, masukkan ke dalam freezer selama beberapa jam, dan voila, kamu punya clothsicle. Tempelkan ke kulitmu untuk menenangkan rasa panas dan mengurangi kemerahan.
Jika area yang terbakar cukup luas, buat beberapa clothsicle sekaligus agar kamu selalu siap menggunakannya, saran Dr. Gohara.
4. Bekukan serum penenang.
Kalau kamu tidak mau repot dengan clothsicle, buat serum popsicle untuk wajahmu. “Masukkan serum yang menghidrasi atau menenangkan ke dalam cetakan es batu, lalu oleskan ke kulitmu untuk sensasi menyejukkan,” kata Dr. Sherber.
Bahan serum yang perlu kamu perhatikan adalah asam hialuronat dan gliserin karena keduanya membantu mencegah kehilangan kelembaban pada kulit yang meradang.
5. Dinginkan gel aloe vera.
Oke, aloe vera mungkin bukan hal baru dalam perawatan kulit terbakar. Tapi menurut Dr. Gohara, aloe vera populer karena alasan yang baik.
Gel ini anti-inflamasi, artinya bisa mengurangi kemerahan dan rasa sakit yang kamu rasakan. Jika kamu memasukkannya ke dalam kulkas terlebih dahulu, sensasinya akan terasa lebih sejuk saat diaplikasikan.
6. Oleskan krim hidrokortison OTC.
Ingat krim yang ibumu kasih saat kamu digigit nyamuk dan gatal? Ya, itu dia. Seperti aloe vera, krim ini anti-inflamasi, jadi bisa menenangkan kulit yang meradang. Jika kulit terbakar terasa gatal, krim hidrokortison bisa jadi penyelamat.
7. Gunakan pelembab penyembuh.
Kulit terbakar meninggalkan lapisan kulit luar yang rusak. Jangan khawatir, setelah peradangannya mereda, kulit akan mulai beregenerasi secara alami.
Tapi kalau kamu ingin mempercepat prosesnya, Dr. Gohara merekomendasikan pelembab dengan bahan penyembuh, seperti Avène’s Cicalfate Restorative Skin Cream.
8. Kompres dengan susu.
Ya, kamu tidak salah baca. Menurut Dr. Gohara, merendam kain lap ke dalam susu dan menempelkannya ke kulit yang terbakar akan terasa nyaman—dan membantu proses penyembuhan.
Itu karena susu mengandung vitamin A dan D yang membantu memperbaiki sel-sel yang rusak, serta asam laktat, eksfoliator lembut yang membantu mengangkat sel kulit mati. Pro tip: Coba lakukan ini sambil berdiri di kamar mandi supaya tidak berantakan.
9. Mandi oatmeal.
Mau yang lebih simpel? Isi bak mandi dengan air hangat (bukan panas, karena itu akan memperparah kulit terbakar) dan tambahkan beberapa cangkir oatmeal.
Oatmeal dikenal mampu mengurangi peradangan, jadi kulitmu akan terasa lebih tenang. Ingin lebih mewah? Tambahkan sedikit susu ke dalam bak mandimu. Dengan begitu, kamu bisa dapat manfaat dari keduanya.
10. Minum obat antiinflamasi.
Selama kamu meminumnya dalam beberapa jam pertama setelah kulit terbakar, menelan ibuprofen (atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya seperti aspirin) bisa membantu meredakan rasa sakit dan mempercepat proses pemulihan. Lanjutkan mengkonsumsinya setiap empat hingga enam jam sampai rasa sakitnya berkurang.
Setelah kemerahan dan pembengkakan berkurang, sel-sel kulit bisa mulai memperbaiki lapisan kulit yang rusak dan menghasilkan kulit baru, jelas Shari Lipner, MD, seorang dokter kulit bersertifikat dan asisten profesor dermatologi di Weill Cornell Medicine.
11. Minum banyak air.
Pernah sadar kalau kamu merasa lebih haus saat kulitmu terbakar matahari? Menurut American Academy of Dermatology, itu karena kulit terbakar menarik cairan ke permukaan kulit dan menguranginya dari bagian tubuh lainnya.
Minum lebih banyak air setelah terbakar matahari akan membuatmu merasa lebih baik dan mencegah dehidrasi. Karena kulit terbakar + dehidrasi = neraka.
12. Hindari makeup, serius.
Serius, jangan dulu pakai makeup. Tapi kalau kamu benar-benar ingin menutupi kemerahan, cukup gunakan bedak ringan.
Hindari produk berbahan cair yang tebal karena bisa menghambat kulitmu untuk bernapas dan justru memperburuk iritasi. Kalau bisa, jangan gunakan kuas makeup—itu bisa membuat kulitmu lebih teriritasi. Pakai spons makeup atau jari tangan yang bersih sebagai gantinya.
13. Pakai pakaian paling nyaman.
Sweatpants FTW (For The Win). Pakaian ketat dan tali yang menekan kulit bisa menyebabkan lecet di area kulit yang sudah rusak. Ouch.
Untuk menghindari iritasi, pilih pakaian longgar yang tidak menempel di kulit—ya, meskipun itu berarti kamu harus pakai bra tanpa tali atau bahkan tidak pakai bra sama sekali untuk menghindari gesekan di bahu yang terbakar.
Pilih bahan sintetis seperti poliester atau nilon yang tidak menyerap keringat dan tidak menempel di kulit.
14. Oleskan Vaseline di lepuhan kulit.
Kamu mungkin berpikir menutup lepuhan dengan plester adalah ide bagus, tapi bayangkan betapa sakitnya saat kamu menarik plester itu dari kulit terbakar.
Sebagai gantinya, cukup oleskan Vaseline pada setiap lepuhan—bukan di seluruh area luka bakar. Vaseline berfungsi sebagai pelindung alami sehingga membantu kulit sembuh tanpa perlu perekat yang menyakitkan.
15. Jangan kupas kulit yang mengelupas.
Aku tahu, aku tahu… ada sesuatu yang begitu memuaskan saat mengupas kulit yang terbakar matahari. Tapi, tolong jangan lakukan itu.
"Lepuhan bertindak sebagai perban alami untuk kulit di bawahnya," kata Dr. Trovato. Jika kamu mengganggunya, kemungkinan besar kamu akan mengalami perubahan warna kulit atau bekas luka setelah kulitmu sembuh.
16. Cari tempat teduh.
Tetap berada di bawah sinar matahari setelah gejala kulit terbakar muncul bisa memperparah kerusakan atau memperluas area yang terbakar, kata Dr. Lipner.
Jika kamu tetap ingin berada di luar, carilah tempat teduh dan tutupi area kulit yang terbakar dengan pakaian.
Karena kulitmu sudah terbakar, kamu perlu melindunginya dari paparan sinar matahari lebih lanjut, jelas Dr. Trovato.
"Pakai pakaian yang menutupi kulit (terutama area yang terbakar) saat di luar," tambahnya. Pilih kain yang tidak tembus cahaya saat diangkat ke bawah sinar matahari.
Kalau ada perlindungan UPF, itu bahkan lebih baik untuk mencegah kulitmu terbakar lagi. Memakai topi lebar juga ide yang bagus—dan bonusnya, kamu akan terlihat keren.
17. Hubungi dokter kulit.
Jika kamu mengalami luka bakar yang cukup luas, banyak lepuhan, atau merasa demam (ya, itu bisa terjadi!), segera hubungi dokter kulit, kata Dr. Gohara.
Dan jika kamu sering terbakar sinar matahari, sebaiknya periksakan juga. Mereka bisa membantumu mengetahui cara terbaik untuk merawat kulit dan memastikan kamu tidak berisiko terkena kanker kulit.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Ksenia Chernaya on Pexels).