Bilal Indrajaya Ceritakan Kehidupan Pribadi di Mini Album "Dua Dunia"

Ellena Azisia 20 May 2025

Bilal Indrajaya siap menuangkan kehidupan personalnya lewat mini album terbarunya yang bertajuk Dua Dunia. EP ini merupakan kisah hidup Bilal Indrajaya selama satu tahun ke belakang. Lagu-lagunya yang terdengar intim membuat para Our People—sebutan penggemar Bilal Indrajaya—bisa terbawa dalam suasana lagu yang ada di dalam Dua Dunia.

Dua Dunia, EP yang personal bagi Bilal Indrajaya

Bilal Indrajaya

Empat dari lima lagu yang ada di dalam EP ini ditulis oleh Bilal sendiri, dan satu lagu lainnya ditulis oleh Lafa Pratomo yang juga menjadi produser mini album ini. Tak heran jika lagu-lagunya pun terdengar intim, karena penyanyi kelahiran tahun 1995 ini memang ingin mencoba pendekatan yang lebih intim dan lebih sepi secara bunyi-bunyiannya.

Bilal Indrajaya

Bilal Indrajaya sempat mengadakan hearing session EP Dua Dunia

Mini album Dua Dunia telah dirilis pada 16 Maret 2025 lalu, dan sebelum EP tersebut dirilis, Cosmo sempat menghadiri hearing session yang diadakan oleh Bilal di That’s Life Coffee. Di acara tersebut, Bilal menyampaikan makna-makna lagu yang dituliskannya, dan ia juga menyanyikan dua lagu dari mini album ini yakni, Bunga Kenangan di Bandung Utara yang ditulis oleh Lafa Pratomo, dan bercerita tentang romantisme akan kenangan yang tertinggal dalam diri dari sebuah kisah lampau.

Bilal Indrajaya

Selain itu, Bilal turut menyanyikan Akhir Pekan yang Hilang, yang ditulis oleh Bilal sendiri, menceritakan tentang sebuah perasaan yang mengganggu hati lantaran kehilangan seseorang yang belum sempat dimiliki. So personal, isn’t it?

Dalam Dua Dunia, Bilal turut mempersembahkan dua lagu yang ia tulis untuk mendiang Ade Paloh, vokalis Sore yang sudah berpulang ke pangkuan Tuhan pada 19 Maret 2024 lalu. Dua lagu tersebut adalah Kaus Kaki Merah dan Achir Maret. Judul Kaus Kaki Merah terinspirasi dari Ade Paloh yang kerap mengenakan kaus kaki merah, lagu tersebut mengisahkan tentang kerinduan terhadap seseorang yang berjasa besar dalam hidup.

Sedangkan Achir Maret—yang telah dirilis terlebih dahulu pada bulan Maret lalu—merupakan penyampaian rasa kagum dan terima kasih atas segala bahagia yang telah dihamparkan seseorang yang telah berpulang. Penulisan “akhir” dalam Achir Maret menggunakan huruf C, terlihat unik, ‘kan? Fun fact, ternyata achir diambil dari nama Ade Paloh, yaitu Firza Achmar Paloh. Dan Achmar sendiri merupakan singkatan dari “akhir Maret” yang merupakan bulan lahir Ade Paloh, yang kemudian dimodifikasi sedikit dalam penulisannya dengan mengganti huruf K menjadi C. Dari dua lagu tersebut, kita bisa melihat bahwa Bilal sangat mengapresiasi orang-orang terdekatnya, terlebih yang berjasa dalam hidupnya.

So babes, sudah dengan mini album Dua Dunia? Jika belum, segera dengarkan di digital streaming platform kesayanganmu!