Segala Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Secure Attachment Style Relationship
Jika kamu pernah mendengar istilah attachment style sebelumnya, kamu pasti tahu bahwa hal tersebut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam sebuah hubungan. Pada dasarnya, istilah attachment style ini merujuk kepada bagaimana koneksimu dengan pasangan, yang nantinya dapat berpengaruh pada bagaimana caramu bersikap dalam sebuah hubungan. Hal ini dapat menentukan apakah hubunganmu merupakan hubungan yang sehat atau toxic.
Umumnya, attachment style terbentuk dari hubungan yang kamu miliki semasa kecil. Jika kamu sudah aware dan mengerti apa attachment style kamu, akan lebih mudah untuk membangun hubungan yang baik dan sehat di masa depan.
Terdapat tiga attachment style utama yang kerap ditemukan, yakni avoidant attachment, anxious attachment, dan secure attachment. Well, seperti yang tertera pada judul pembahasan hari ini, Cosmo ingin membahas salah satu dari tiga jenis hubungan– a.k.a. secure attachment style! Here are everything you need to know!
Apa arti attachment style?
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai secure attachment style, Cosmo akan menjelaskan arti attachment style secara umum terlebih dahulu agar kamu dapat lebih mudah memahaminya. Yes, attachment style yang terbentuk sejak kecil akan mempengaruhi hubunganmu pada masa kini. Salah satu faktor utama yang mempengaruhinya adalah hubunganmu dengan hubunganmu dengan orang yang mengasuhmu (orang tua atau keluarga).
“Attachment style merupakan hasil dari hubungan yang kita miliki dengan orang yang mengasuh kita (biasanya orang tuamu) ketika kecil,” ucap Holly Roberts. “Attachment dapat terbentuk karena orang tua mengasuh, mendukung, dan menjagamu ketika masih kecil, kita juga belajar mengenai cara mengontrol emosi berdasarkan cara orang tua berkomunikasi dengan kita,” tambahnya.
Jadi, entah kamu sadari atau tidak, hubungan di masa-masa kecil tersebut membentuk hubunganmu dan caramu berinteraksi ketika kamu tumbuh dewasa. Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut mengenai attachment style secara lebih mendalam, kamu mungkin dapat mencoba membaca buku-buku ini:
Polysecure: Attachment, Trauma, and Consensual Nonmonogamy
Periplus, 326k. (atau klik di sini)
The Power of Attachment: How to Create Deep and Lasting Intimate Relationship
Periplus, 311k. (atau klik di sini)
Attachment Theory: A Guide to Strengthening the Relationship in Your Life
Periplus, 212k. (atau klik di sini)
Apa arti secure attachment style?
Pada sebuah hubungan, memiliki secure attachment style pada dasarnya merupakan standar ideal jika dibandingkan dengan attachment style lainnya. Hal ini berarti kamu memiliki koneksi yang kuat dengan pasangan, namun kamu tidak menunjukkan insecurities yang kamu miliki (a.k.a. avoidant atau anxious) yang dapat diproyeksikan dalam sifat-sifat posesif ataupun cemburu. Kamu dan pasangan dapat menghabiskan waktu berdua maupun menghabiskan waktu untuk interest masing-masing.
Memiliki secure attachment style tidak selalu berarti kamu memiliki hubungan yang sempurna; ini hanya berarti kamu mungkin dapat menyelesaikan permasalahan yang kamu hadapi dalam hubungan dengan cara yang lebih sehat.
"Hubungan dengan secure attachment style akan tetap memiliki ups and downs," ujar Holly, "namun kamu akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosimu dan menyeimbangkannya."
Dari mana asal secure attachment style?
Sama dengan attachment style lainnya, secure attachment style dapat tumbuh dari bagaimana caramu berkomunikasi dengan orang yang mengasuhmu di masa kecil. Hal tersebut berarti orang tua atau pengasuhmu benar-benar hadir secara emosional dan fisik sepanjang masa kecilmu.
"Mereka cenderung mampu memenuhi kebutuhanmu dan dapat membantumu mengekspresikan seluruh emosimu– baik senang atau sedih. Consistency is also key; hubungan orang tuamu juga mungkin cukup harmonis dan mereka selalu berusaha untuk ada dekatmu," lanjut Holly.
Siapa yang harus kamu kencani jika kamu memiliki secure attachment style?
Aware dengan attachment style-mu berarti kamu yang mengetahui orang seperti apa yang baik (atau buruk) untuk kamu kencani. Meski demikian, terdapat tiga kombinasi attachment style untuk orang yang memiliki secure attachment style, dan bagaimana sekiranya hubungan tersebut akan berjalan:
Secure + secure: The holy grail of attachment style combos, and ideally what we should all want! "Dengan dua individu yang secure attached, kamu dan pasangan mampu mengeksplor sebuah hubungan tanpa rasa ketakutan akan penolakan atau merasa ketakutan dengan hubungan yang lebih serius. Sounds like the dream, basically.
Secure + anxious: Sebuah hubungan yang terdiri dari satu individu secured dan satu individu anxious mungkin saja berhasil– even most likely hubungan tersebut akan terasa lebih nyaman bagi individu anxious dibanding individu secured. Hal tersebut dikarenakan individu yang secured mampu memberikan assurance dan security yang dibutuhkan oleh individu anxious, namun mereka akan kesulitan untuk melakukannya dalam jangka waktu yang panjang, their energy may run out.
Secure + avoidant: Dengan partner yang avoidant, individu secured mungkin mampu menghadapi jarak yang dibutuhkan oleh partnernya di awal hubungan. Namun, mereka mungkin tidak mampu untuk terus-menerus memberi jarak pada pasangan dalam jangka waktu panjang.
"Sepanjang berjalannya waktu, jarak tersebut mungkin terasa terlalu nyaman, dan semakin lama akan terbentuk jembatan yang begitu panjang. Individu avoidant mungkin tidak mampu memberikan perhatian dan intimasi yang dibutuhkan oleh individu secured, dan hubungan tersebut akan berhadapan dengan permasalahan di mana kedua individu merasa bahwa kebutuhan mereka tidak terpenuhi," ujar Holly.
Bagaimana cara kamu memperbaiki attachment style-mu?
Secure attachment style dipercaya merupakan attachment style yang paling sehat – jadi jika kamu berpikir bahwa kamu telah memilikinya, mungkin saran-saran ini tidak ditujukan padamu. Still, ada beberapa cara untukmu memperbaiki attachment style, dan jika kamu merupakan individu yang dikategorikan sebagai anxious atau avoidant, ada beberapa cara yang mungkin dapat kamu coba.
Individu yang tidak memiliki secured attachment style cenderung mencari seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan emosional yang tidak dapat mereka penuhi sendiri. Pada kasus ini, mungkin akan lebih mudah jika kamu mulai untuk berusaha memenuhi kebutuhan emosionalmu sendiri dan belajar untuk tidak bergantung pada orang lain untuk melakukannya untukmu.
Contohnya, individu avoidant mungkin harus belajar untuk membiarkan orang lain 'masuk' ke dalam kehidupan mereka, di mana individu anxious harus belajar untuk meningkatkan self-esteem atau setidaknya mengetahui bahwa mereka bisa menghadapi sebuah masalah sendiri.
Dengan usaha untuk aware akan kondisimu, akan lebih mudah bagimu dan pasangan untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang perlu kamu perbaharui dalam kehidupanmu. Good luck babes!