Intip Hidden Gem Bar Menarik di Kawasan Blok M, Ratatat!
Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, tersembunyi tempat hangout yang eksentrik di kawasa Blok M, yes: Ratatat. Terinspirasi oleh dentuman meriam Tommy dan kehidupan malam, Ratatat telah menetapkan standar baru untuk sensasi tempat bar di Jakarta. Berlokasi strategis di kawasan Blok M Jakarta Selatan, Ratatat menawarkan berbagai hiburan yang bisa kamu nikmati.
Pintu Ratatat terbuka lebar, mengungkap dunia di mana minuman mengalir dalam jumlah tak terbatas. Terletak megah di lantai dua Jl. Melawai 5 No.67, tempat ini adalah magnet bagi mereka yang menginginkan bar berkonsep hidden gem.
Di Ratatat, pengunjung dapat menikmati beragam minuman khas dengan bahan-bahan utamanya berasal dari Kopenhagen, atau menyerbu pilihan arak tradisional lokal. Dengan koktail signature dan klasik yang melimpah, Ratatat memastikan setiap pengunjung merasakan keseruan yang serupa.
Namun, Ratatat bukan hanya tentang minuman saja, tetapi sebagai tempat perlindungan bagi para pecinta musik, dengan mengadakan malam karaoke mingguan yang membiarkan pengunjungnya bernyanyi sepuas hati di tengah atmosfer yang seru.
Setiap Kamis malam di Ratatat dipesan khusus untuk acara signature. Di Googly Eyes, pengunjung diajak merasakan serunya happy hour sepanjang malam hanya dengan mengenakan kacamata yang jenaka dan unik. Dengan harga khusus 20K untuk shot signature. Menikmati musik dari para DJ dan selektor terpilih yang memainkan lagu hits sepanjang masa, sounds like a perfect night!
Masuklah ke Ratatat, dan kamu akan seolah-olah terseret ke dalam dunia vandal yang eksklusif, di mana seni-seni dan tulisan-tulisan liar memenuhi ruangan. Interior Ratatat adalah perpaduan unik antara kemewahan Eropa dan seni jalanan Amerika, menciptakan suasana yang tidak ada duanya. Hingga suasana dipenuhi irama musik RnB, Pop, Rock, Funk, dan Soul yang memukau dari sistem PA, menjamin setiap malam di Ratatat menjadi pengalaman tak terlupakan.
Jadi, bersiaplah untuk menemukan kejutan di setiap sudut dan merasakan sensasi tak terlupakan di Ratatat.
(Nadhifa Arundati / Image: Dok. Ratatat)