Waspada, Girls! Ini Tanda Seseorang Sedang Menguntitmu dan Cara Mengatasinya
Bertemu dengan orang baru itu normal, kedua kali mungkin kita akan mengira ini hanyalah kebetulan saja, tetapi kalau kamu kerap melihat orang asing di berbagai tempat (dan terjadi setiap hari), kamu mungkin harus mulai waspada. Sama halnya dengan seseorang yang secara konstan mengomentari semua fotomu di media sosial, atau yang lebih membahayakan, memberikan ancaman atau pelecehan melalui komunikasi digital. Babes, ini saat yang tepat untuk membuka mata lebih lebar, dan menyadari bahwa ada kemungkinan kamu menjadi korban stalking atau cyber-stalking.
Kejadian seperti ini bukanlah suatu hal yang wajar. Krusial bagi kamu dan juga orang sekitar untuk tetap teredukasi dan menyerap informasi mengenai tanda-tanda stalking. Kalau ada seseorang yang tiba-tiba mengetahui tentang informasi kehidupan personalmu, lebih baik mengantisipasi dengan jaga jarak.
Cosmo bakal memberikan beberapa tanda, jika ada stalker yang selama ini menguntit kehidupanmu.
Mereka selalu tahu keberadaanmu
Seorang penguntit sejatinya terobsesasi dengan segala hal yang berkaitan dengan dirimu; beberapa tindakan abnormal seperti mengetahui kehidupanmu secara detail. Mengikuti pergerakanmu melalui aksi menguntit, hadir di lokasi yang sering kamu kunjungi, atau bahkan di suatu acara yang di mana dirinya jelas tak diundang. Hal ini termasuk area perumahan, sekolah, kampus, atau bahkan tempat kerja. Penguntit paham drngan jadwal harianmu, supaya mereka bisa mudah menghamoirinya. Memperoleh informasi ini dari teman, dan keluargamu. Perhatikan jika seseorang mengajukan terlalu banyak pertanyaan tentang kehidupanmu. Penguntit kerap memanipulasimu dengan pertanyaan yang kelihatannya kasual, padahal mereka punya rencana tersendiri.
Penguntit tak pernah memiliki batasan
Secara berkala, penguntit berusaha untuk menghubungimu melalui telpon, teks, email, dan media sosial tanpa henti. Bahkan ketika kamu sudah memblokir, mereka bakal mencari segala cara untuk kembali kepadamu, bertindak sesuai dengan fantasi yang mereka ciptakan sendiri. Namun bukan perihal perangkatnya saja, isi pesan yang mereka kirim baik itu online atau secara langsung, umumnya berunsur ancaman dan menganggapmu sebagai "target", salah satunya yakni dengan diam-diam mengambil foto pribadimu. Aksi diluar nalar lainnya ialah mereka bisa saja melakukan vadalisme atau merusak barangmu, mengartikan kalau mereka itu ada di sekitar.
Kebanyakan orang memiliki kebiasaan sopan saat berada di tengah orang lain. Penguntit akan memanfaatkan ini dan memanipulasi kamu agar berinteraksi dengan mereka. Mereka akan mendekatimu dalam situasi di mana kamu tidak mudah mengatakan tidak atau menciptakan kehebohan, misalnya di acara publik, bahkan jika kamu sudah jelas menyatakan keinginan untuk dibiarkan sendiri.
Membanjiri kamu dengan hadiah atau pesan yang tidak diinginkan
Seorang penguntit tidak akan berhenti pada satu titik, terus mengirimkan hadiah padamu bahkan setelah diminta untuk berhenti. Awalnya, kamu mungkin berpikir tindakan mereka tidak berbahaya dan tidak bersalah, tetapi jika/ketika diabaikan, situasi bisa eskalatif menjadi lebih tidak pantas dan membuat tidak nyaman, terutama saat menerima perhatian semacam itu dari seseorang yang tidak kamu kenal dengan baik.
Bagaimana cara menghadapi penguntit?
Percayai firasatmu ketika kamu mulai merasa tidak atau takut jika kamu dikejar. Menghadapi penguntit bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman, tetapi berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
Tetapkan batasan yang jelas
Bersikaplah tegas dan keras ketika kamu menghadapi penguntit untuk mengakhiri kontak. Penting juga untuk melakukan hal ini pada saat pertama kali perilaku intrusif mereka muncul. Ingatlah bahwa percakapan ini tentang bagaimana tindakan mereka membuatmu merasa. Jangan khawatir tentang menyakiti perasaan mereka; itu adalah perilaku intrusif mereka yang menciptakan situasi ini. Kamu harus melindungi dirimu sendiri dengan menetapkan batasan, dan ketika berkaitan dengan penguntit, kamu membutuhkannya lebih dari sebelumnya.
Namun itu tidak cukup; kamu harus konsisten dalam tindakanmu dengan tidak merespons komunikasi apapun, karena melakukannya hanya akan mendorong mereka untuk terus menguntit kamu. Jangan mengatakan kamu akan pergi ke polisi kecuali kamu benar-benar berniat melakukannya. Tidak mengikuti tindakanmu hanya akan memberikan kepercayaan diri tambahan pada penguntitmu, mengetahui bahwa kamu tidak bertindak sesuai kata-katamu.
Ubah rutinitas dan pengaturan privasimu
Penguntit bisa diprediksi karena mereka mengenalmu dan rutinitasmu. Ubah rutinitas harianmu bila memungkinkan dengan menggunakan rute atau waktu yang berbeda untuk bekerja, sekolah, dan kegiatan lainnya. Batasi akses mereka kepadamu secara online dengan meninjau dan memodifikasi pengaturan privasi media sosialmu. Berhati-hatilah tentang jenis informasi yang kamu bagikan secara online dan apa yang kamu izinkan temanmu untuk menandai kamu di dalamnya.
Melibatkan orang lain
Jangan simpan perasaan dan emosi dari penguntit untuk dirimu sendiri. Ceritakan kepada orang-orang yang kamu percayai dan libatkan sistem dukungan kecil dan intimmu dengan membicarakan situasimu. Melakukan hal ini dapat memberikan jaminan serta bantuan.
Dokumentasikan dan simpan bukti
Kamu tidak pernah tahu kapan situasinya bisa eskalatif. Itulah mengapa penting untuk secara teliti mendokumentasikan dan menyimpan catatan dari semua interaksi. Ini termasuk email, pesan teks, dan tangkapan layar dari posting dan komentar di media sosial sebagai bukti.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan.in / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis / Image: Dok. Netflix)