Efek Buruk Tidur Dengan Rambut Basah
Well, sebagian orang memiliki waktu yang terbatas untuk merawat diri, termasuk untuk keramas di pagi hari. Dengan begitu, mereka memilih untuk keramas di malam hari setelah pulang kerja. Namun sayangnya, hal tersebut dapat memicu kebiasaan tidur dengan keadaan rambut yang basah karena kebanyakan orang terlanjur merasa lelah untuk mengeringkan rambutnya terlebih dahulu.
Girls, banyak hal yang perlu kamu ketahui mengenai hal ini. Mengapa? Karena kebiasaan tidur dengan rambut basah ternyata memiliki efek buruk untuk kesehatan kamu. Kira-kira apa saja? Yuk, simak artikel ini!
Pemicu munculnya jerawat
Rambut yang dibiarkan basah dapat menjadi sarang bagi bakteri untuk tubuh dan masuk ke dalam pori-pori sehingga dapat menjadi pemicu munculnya jerawat. Apalagi, tidur dalam kondisi rambut yang basah dapat menyebabkan bantal menjadi basah dan lembap. Dengan bantal yang lembap dapat menjadi penyebab munculnya jerawat atau membuat jerawat semakin parah.
Rambut rapuh
Adanya gesekan antara rambut dan bantal atau kasur dapat membuat rambut kamu menjadi rusak dan lebih mudah patah. Hal tersebut terjadi karena rambut yang basah memang lebih rapuh daripada rambut kering. Selain itu, tidur dengan rambut yang basah juga dapat menyebabkan rambut kamu menjadi kusut ketika bangun tidur.
Infeksi kulit kepala
Salah satu efek buruk yang bisa didapatkan ketika tidak mengeringkan rambut sebelum tidur yaitu meningkatkan risiko munculnya jamur pada kulit kepala. Yup, rambut yang basah merupakan wadah yang ideal untuk jamur berkembang. Nah, jamur yang berkembang di kulit kepala dapat menjadi pemicu munculnya ketombe dan masalah pada kulit kepala lainnya.
Mudah flu
Tidur dalam kondisi rambut yang basah juga dapat memicu kamu jadi lebih mudah sakit seperti flu. Mengapa? Karena kebiasaan ini dapat membuat suhu tubuh menjadi lebih dingin dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Sakit kepala
Sakit kepala dapat disebabkan karena kepala yang lembap sepanjang malam. Hal ini dapat terjadi karena perubahan suhu tubuh yang dapat memicu gejala sakit kepala. Selain itu, bakteri yang tumbuh di kepala juga dapat menyebabkan infeksi yang meningkatkan aliran darah ke kulit. Nah, aliran darah yang meningkat tersebut yang dapat menyebabkan munculnya rasa sakit di kepala.