6 Rekomendasi Short Reads yang Bisa Kamu Tamatkan Sekali Duduk
Punya waktu luang tapi bingung mau baca apa? Kadang kita tidak punya energi buat menyelami novel setebal 500 halaman, tapi tetap ingin pengalaman membaca yang bermakna.
Good news: banyak banget buku tipis yang bisa kamu selesaikan dalam sekali duduk—entah itu di kafe, di kereta, atau sebelum tidur. Tapi jangan salah, meski singkat, buku-buku ini tetap kaya makna dan dijamin nempel di kepala (dan hati) lama setelah kamu tutup halaman akhir.
1. Animal Farm – George Orwell
Jumlah: ± 100 halaman.
Satu kata: Eye-opening. Fabel politik ini bisa kamu lahap dalam satu sore, tapi pesannya bakal membekas selama berminggu-minggu (atau selamanya!). Di balik cerita hewan-hewan yang memberontak melawan peternak, tersembunyi kritik tajam terhadap kekuasaan, korupsi, dan propaganda. Orwell menulis dengan sederhana tapi menggugah, dan ending-nya—wow—siap membuat kamu berpikir ulang siapa sebenarnya “manusia”?
Ini adalah satu buku yang harus dibaca oleh setiap orang dalam hidup mereka. Buku ini merupakan cerminan dari kondisi masyarakat dunia saat ini, dan semakin relevan di era informasi yang penuh manipulasi.
2. The Little Prince – Antoine de Saint-Exupéry
Jumlah: ± 90 halaman.
Buku ini kelihatannya seperti buku anak-anak, tapi percayalah, The Little Prince justru lebih cocok buat kamu yang lagi galau tentang kehidupan. Lewat petualangan si pangeran kecil dari planet ke planet, kamu akan diajak merenungi arti cinta, kehilangan, dan menjadi dewasa. Gaya bahasanya lembut, ilustrasinya indah, dan kisahnya sederhana yang akan tinggal lama di hati.
3. Fahrenheit 451 – Ray Bradbury
Jumlah: ± 150 halaman.
Buku ini adalah mimpi buruk bagi para pecinta buku. Bayangkan dunia di mana membaca itu ilegal dan dianggap sebuah kejahatan. Buku-buku dibakar, dan berpikir kritis dianggap berbahaya. Fahrenheit 451 adalah distopia yang mendebarkan sekaligus reflektif—tentang sensor, kontrol media, dan hilangnya kebebasan berpikir.
Bacaan yang memicu adrenalin dan juga membuka mata kepada realita dunia kita. Kamu tidak akan bisa berhenti sampai halaman terakhir, dan setelah selesai, kamu akan menghargai setiap buku yang ada di rakmu.
4. Before the Coffee Gets Cold – Toshikazu Kawaguchi
Jumlah: ± 200 halaman.
Kamu bisa kembali ke masa lalu, tapi hanya selama kopi yang kamu pesan masih hangat. Di sebuah kafe kecil di Tokyo, empat cerita tentang cinta, penyesalan, dan kesempatan kedua saling terhubung dalam cara yang menyentuh hati.
Buku ini seperti secangkir kopi hangat di hari hujan: sederhana, penuh kehangatan, dan menggetarkan. Kamu akan tersenyum, menangis, dan merenungi kembali momen-momen kecil dalam hidupmu yang ternyata sangat berarti.
5. The Alchemist – Paulo Coelho
Jumlah: ± 160 halaman.
Buku ini adalah spiritual guide terselubung dalam bentuk fabel. Petualangan Santiago, sang gembala muda, adalah pencarian harta karun yang sesungguhnya mengarah pada pencarian diri.
Cerita ini membawa kamu ke gurun pasir, bertemu orang bijak, dan menembus batas-batas logika demi mengikuti mimpi. Ringkas, tapi sarat filosofi dan energi positif. Cocok buat kamu yang sedang butuh dorongan untuk kembali percaya pada takdir dan intuisi.
6. The Strange Library – Haruki Murakami
Jumlah: ± 80 halaman.
Masuk perpustakaan, pinjam buku, lalu kamu malah terjebak di labirin bawah tanah penuh keanehan. Ini adalah Murakami dalam versi mini: surealis, absurd, dan penuh simbol.
Visual storytelling-nya unik, dengan ilustrasi dan layout yang membuat pengalaman membacanya seperti menjelajahi mimpi aneh yang tak ingin kamu akhiri. Kalau kamu pencinta cerita out of the box, ini wajib banget dicoba. Ringkas tapi bikin penasaran sampai titik terakhir.
Buku-buku ini bisa kamu selesaikan dalam satu duduk, tapi efeknya bisa bertahan jauh lebih lama—mengubah cara pandangmu, membangkitkan emosi, atau bahkan menginspirasi hidupmu. Yuk, pilih satu dan mulai perjalanan literasimu sekarang!