Kenapa Semakin Tua, Lingkaran Pertemanan Kita Semakin Kecil?

Redaksi 2 08 Jun 2025

Pernah nggak sih kamu merasa, semakin bertambah usia, teman yang benar-benar dekat justru makin bisa dihitung dengan jari? Padahal dulu waktu sekolah atau kuliah, rasanya mudah sekali menjalin relasi, mulai dari teman nongkrong, teman sebangku, sampai teman curhat yang datang silih berganti. Tapi sekarang? Grup WhatsApp ramai, tapi jarang ada yang benar-benar tahu kabar hatimu hari ini.

Nah, kamu nggak sendirian. Ternyata, mengecilnya lingkaran pertemanan seiring bertambahnya usia adalah hal yang wajar terjadi, dan bahkan bisa jadi sehat. Penelitian dari American Psychological Association menyebutkan bahwa orang dewasa cenderung menjadi lebih selektif dalam memilih hubungan sosial demi kualitas hidup yang lebih baik (Charles & Carstensen, 2010).

Jadi kalau kamu merasa hanya ingin dekat dengan segelintir orang yang benar-benar nyambung, bisa jadi itu bukan tanda kamu antisosial, melainkan lebih dewasa secara emosional.

Berikut penyebab menyempitnya lingkaran pertemanan di hari tua.

1. Prioritas Hidup yang Berubah

Ketika kamu memasuki usia dewasa, fokusmu perlahan bergeser dari “siapa yang asyik diajak nongkrong” menjadi “siapa yang bisa memahami dan mendukungku saat sulit”. Tanggung jawab terhadap pekerjaan, keluarga, atau bahkan dirimu sendiri membuatmu tak punya energi untuk mempertahankan hubungan yang tak lagi seimbang. Maka wajar jika kamu mulai menyaring siapa yang layak diajak melangkah bersama dalam hidup yang semakin kompleks ini.

2. Nilai dan Pandangan yang Tidak Lagi Sama

Dulu, kamu mungkin bisa berteman karena sama-sama suka drama Korea atau sering duduk bareng di kantin. Tapi sekarang, perbedaan pandangan soal hidup, prinsip, bahkan gaya komunikasi bisa bikin hubungan retak pelan-pelan. Penelitian dari Journal of Social and Personal Relationships (Wrzus et al., 2013) menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, orang cenderung menghindari konflik sosial dan lebih memilih koneksi emosional yang mendalam, bukan sekadar kebersamaan permukaan.

3. Waktu yang Terbatas dan Energi yang Selektif

Kamu pasti sadar, waktu dan energi bukan lagi sesuatu yang bisa dihamburkan. Daripada nongkrong berjam-jam hanya demi menjaga basa-basi, kamu lebih memilih beristirahat atau melakukan hal yang bermakna. Lingkaran pertemanan mengecil karena kamu belajar menjaga keseimbangan hidup. Ini bukan soal egois, tapi soal bertanggung jawab atas kesehatan mental dan fisikmu.

4. Kebutuhan Emosional yang Lebih Dalam

Di usia yang lebih dewasa, kamu tak lagi mencari banyak teman untuk validasi diri. Kamu mencari relasi yang bisa membuatmu merasa diterima, dipahami, dan tumbuh. Sebuah studi dari Socioemotional Selectivity Theory (Carstensen, 1992) menunjukkan bahwa orang dewasa cenderung memprioritaskan hubungan yang memberikan makna emosional, bukan sekedar banyaknya jumlah teman. Jadi, tidak mengherankan kalau kamu lebih nyaman dengan dua sahabat sejati ketimbang dua puluh kenalan yang tak benar-benar peduli.

5. Kamu Berubah, dan Itu Hal yang Wajar

Pertemanan adalah cermin dari siapa kamu saat itu. Maka saat kamu berubah, cerminnya pun berganti. Orang yang dulu cocok, belum tentu bisa sejalan dengan versimu yang sekarang. Dan itu sah-sah saja. Kadang kamu perlu kehilangan beberapa orang agar bisa benar-benar menemukan siapa yang sejalan dengan pertumbuhanmu. Ini bukan kehilangan, ini pemurnian.

Jadi, jika kamu merasa lingkaranmu semakin kecil, jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri. Mungkin justru di situlah kamu sedang belajar mencintai dirimu dengan lebih sehat dan memilih relasi yang benar-benar bernilai. Karena di usia ini, kualitas pertemanan jauh lebih berharga dari kuantitas.