5 Red Flag Halus di Awal PDKT yang Harus Kamu Tahu Sebelum Terlalu Sayang

Redaksi 2 14 Jun 2025

Di awal pendekatan, semuanya terasa menyenangkan. Kamu mungkin menerima pesan “selamat pagi” setiap hari, dia mengingat makanan favoritmu, dan membuatmu merasa menjadi satu-satunya. Tapi di balik gestur manis itu, terkadang ada tanda-tanda kecil yang mudah terlewatkan, yang sebenarnya bisa jadi peringatan awal.

Red flag tidak selalu datang dalam bentuk besar dan mencolok. Justru, sering kali yang paling berbahaya adalah yang datang dalam bentuk paling halus, yang membuatmu ragu, tapi tidak yakin apakah wajar untuk dipertanyakan. Jadi sebelum kamu terlalu sayang, yuk kenali beberapa tanda awal yang layak kamu waspadai.

1. Suka Mengatur Dibungkus dengan Perhatian

Kamu baru kenal, tapi dia mulai ikut campur dalam caramu berpakaian, siapa yang boleh kamu temui, bahkan kapan kamu harus istirahat. Semua dibungkus dengan kalimat, “aku cuma peduli”. Tapi hati-hati, ini bisa jadi tanda awal kontrol yang akan semakin ketat seiring waktu. Menurut penelitian dalam Journal of Interpersonal Violence (2017), kontrol halus seringkali jadi cikal bakal relasi abusif emosional yang tersembunyi di balik dalih “perhatian.”

2. Selalu Punya Alasan untuk Tidak Mengenalkanmu ke Dunianya

Sudah ngobrol intens berminggu-minggu, tapi kamu belum tahu siapa teman dekatnya, keluarganya, atau bahkan rutinitas harian yang nyata. Dia bilang ingin hubungan yang private, tapi kamu merasa seperti sedang dipingit dari kehidupan pribadinya. Stonewalling atau menutup akses ke kehidupan pribadi adalah bentuk manipulasi pasif yang disebut dalam jurnal Personality and Social Psychology Review (2000) sebagai mekanisme menghindar yang merugikan hubungan jangka panjang.

3. Selalu Jadi Korban dari Hubungan Sebelumnya

Setiap kali topik mantan muncul, dia selalu jadi yang tersakiti. Mantannya posesif, mantannya tidak pengertian, mantannya tidak tahu cara mencintai. Tidak pernah sekalipun dia mengevaluasi diri. Padahal, seseorang yang sehat secara emosional biasanya mampu merefleksi peran dirinya dalam konflik. Kalau kamu tidak pernah mendengar kalimat “mungkin aku juga salah waktu itu,” kamu patut waspada.

4. Membuatmu Merasa Salah Karena Punya Batasan

Kamu bilang ingin tidur lebih awal karena ada rapat besok pagi, tapi dia langsung ngambek. Kamu ingin waktu sendiri di akhir pekan, tapi dia membuatmu merasa egois. Ini bukan soal kompromi, tapi tentang bagaimana dia tidak menghormati batasan yang kamu tetapkan. Menurut jurnal Journal of Social and Personal Relationships (2016), pasangan yang sehat adalah mereka yang mampu saling menghargai ruang personal tanpa merasa terancam.

5. Terlalu Cepat Membuat Janji Besar

Baru tiga kali bertemu tapi dia sudah bicara tentang masa depan bersama, bahkan soal menikah. Awalnya terasa manis, tapi jika kamu merasa tidak nyaman dengan kecepatan itu, bisa jadi ini bentuk love bombing. Dalam Psychology Today (2020), love bombing disebut sebagai strategi manipulatif yang membuat seseorang merasa “terikat” sebelum ia sadar bahwa hubungan ini tidak sehat.

Kalau kamu merasa pernah merasakan satu atau beberapa tanda ini, namun kamu abaikan, jangan buru-buru menyalahkan diri sendiri. Kadang red flag halus memang baru terasa setelah kita melangkah lebih jauh. Tapi setelah tahu, kamu punya pilihan, berhenti, bertanya, atau perlahan menarik diri. Karena kamu pantas dicintai tanpa manipulasi.