Ini 5 Dampak Buruk Tidur dengan Lampu Menyala

Redaksi 21 Jun 2025

Salah satu hal yang cukup sering menjadi perdebatan sejumlah orang yakni mengenai orang-orang tidur dengan lampu menyala atau tidur dengan lampu mati. Well, ada di tim manakah kamu, Dear?

Beberapa orang mungkin merasa nyaman jika tidur dengan lampu menyala, namun beberapa lainnya memilih tidur dengan mematikan lampu. Turns out, ada beberapa dampak buruk yang bisa hadir jika seseorang tidur dengan lampu menyala, Babes.

Berikut ini Cosmo telah merangkum informasinya untukmu. Don’t miss out!

Depresi

First thing first, tidur dengan lampu menyala telah dikaitkan dengan depresi. Well, blue light dari perangkat elektronik dapat memberikan dampak buruk pada suasana hati seseorang.

Tidak hanya itu saja, kurang tidur juga dapat menyebabkan suasana hati menjadi murung dan mudah tersinggung!

Memicu Migrain 

Memicu migrain

Well, apakah kamu suka menggunakan gadget sebelum tidur atau menonton TV di kamar tidur, Babes? Jika iya, sebaiknya kamu mulai menghentikan kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, tablet, dan televisi memancarkan blue light yang dapat memicu migrain. Blue light bisa menyebabkan stres oksidatif yang bisa menyebabkan migrain serta ketegangan mata.

Hal lain yang dapat memperparah migrain adalah kurang tidur. Paparan cahaya yang terlalu banyak di malam hari mengganggu siklus tidur dan bangun secara alami, yang membuat seseorang bangun lebih awal dari yang diinginkan, sehingga menyebabkan sakit kepala yang parah.

Meningkatkan Risiko Insomnia

Dampak buruk tidur dengan lampu menyala selanjutnya yaitu gangguan tidur seperti insomnia.

Melansir dari Wellcare, jika tubuh kekurangan melatonin, kualitas tidur akan menurun. Kamu tidak merasa cukup istirahat karena terbangun di tengah malam, tidak hanya sekali tetapi berkali-kali. 

Kurangnya istirahat menyebabkan seseorang mengalami migrain segera setelah bangun di pagi hari. Cepat atau lambat, pola seperti ini akan berkembang menjadi insomnia.

Obesitas

Obesitas

Sebuah studi pada wanita menemukan bahwa obesitas lebih umum terjadi pada mereka yang tidur dengan televisi atau lampu menyala, melansir dari Healthline.

Peserta studi juga 17% lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan sekitar 11 pon dalam 1 tahun. Lampu yang menyala di luar kamar ternyata tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan sumber cahaya di dalam kamar tidur.

Salah satu faktor penyebab obesitas akibat kurang tidur adalah asupan makanan. Studi telah menunjukkan bahwa semakin sedikit tidur yang seseorang dapatkan, semakin banyak makanan yang mungkin dimakan keesokan harinya. 

Hal ini juga dapat memengaruhi waktu makan, seperti makan larut malam yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan, Babes.

Meningkatnya Risiko Penyakit Kronis

Jika cahaya terus mengganggu tidurmu dalam jangka panjang, kamu mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit kronis tertentu, baik mengalami obesitas atau tidak.

Penyakit-penyakit tersebut meliputi tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.