Psst! Ini Cara Jitu Agar Mantan Menghubungimu Kembali
Meskipun lagu-lagu Taylor Swift banyak berbicara soal patah hati, kenyataannya putus cinta tidak berarti harus selalu berakhir selamanya. Banyak kok mantan yang akhirnya kembali lagi—lebih sering dari yang kamu kira.
Dan kembali dengan mantan bukan berarti salah satu pihak harus mati-matian mengejar kembali mantannya seperti di film rom-com. Justru, ketika proses rekonsiliasi terlihat sebagai sesuatu yang bukan hasil pertumbuhan dan usaha dari kedua pihak, maka itu menjadi hal yang kurang sehat.
“Hindari mindset untuk ‘menang’ dalam hubungan,” kata Dr. Mariana Bockarova, Ph.D., dosen psikologi hubungan di University of Toronto. “Kalau hubunganmu kehilangan hal-hal mendasar, maka tidak ada yang benar-benar ‘menang’.”
Kalau kamu siap sabar, ini dia 9 cara yang bisa kamu lakukan untuk kembali dengan mantan:
1. Beri ruang yang nyata
Cara ini akan terasa lebih berat kalau kamu yang ditinggalkan, tapi percayalah, ini penting. Kalau kamu saja tidak bisa menghargai keinginan mantanmu untuk punya ruang, bagaimana kamu mau membuat dia berpikir untuk kembali lagi?
Kalau kamu ingin dia kembali, kamu tentu akan menghubungi mereka lagi suatu saat—tapi kapan? Menurut Dr. Bockarova, tidak ada patokan waktu yang pasti, tapi cara terbaik adalah saat kamu sudah punya klarifikasi emosional soal hubungan kalian.
Misalnya, kalau kamu terus menyalahkan diri sendiri atas perpisahan itu, coba untuk hubungi dia setelah kamu berhenti merasa seperti itu. Kalau kamu yang memutuskan, coba kirim pesan di saat kamu yakin bahwa kamu merindukannya karena alasan yang tepat—bukan karena kesepian atau merasa bersalah.
2. Tahan diri untuk tidak membicarakan hal-hal jelek
Patah hati memang menyakitkan. Wajar kok curhat dan venting ke sahabat-sahabat terdekat.
Tapi kamu bisa merasa terluka tanpa harus bersikap jahat. Apalagi kalau kamu masih berpikir untuk kembali dengannya. “Bayangkan kalau kamu di posisi mantanmu,” kata Dr. Bockarova. “Apa kamu bakal suka kalau orang yang kamu sayang membicarakan hal jelek tentangmu ke semua teman kalian, atau menyebar pesan marah, atau membuka rahasia di saat kamu sedang rentan?”
Kalau kamu masih ingin membuka kemungkinan untuk kembali, menggosip atau menyindirnya tidak akan membantu. Dan sebenarnya, untuk semua jenis putus cinta, membicarakan rahasia mantan itu bukan hal yang dewasa—dan tidak akan membuat kamu merasa lebih baik juga.
3. Bangun hidupmu dulu, baru pikirkan apakah kamu dan mantan masih cocok
Saat kalian berpisah, kamu mungkin akan merasa kesepian. Tapi justru inilah waktu untuk belajar menikmati hidup sendirian.
Dr. Bockarova menyarankan untuk membangun pertemanan baru, mulai hobi yang kamu suka, dan isi hidupmu dengan hal-hal yang membuat kamu bahagia, walau pada kenyataannya kamu masih sedih soal hubungan kalian yang selesai.
Setelah kamu bisa berdiri sendiri, baru kamu akan tahu apakah kamu benar-benar ingin kembali bersama mereka, atau hanya karena kesepian. “Kalau kamu hanya merindukan mantan saat merasa sendiri, atau saat membandingkan dirimu dengan teman yang pacaran, tapi tidak di saat kamu sedang bahagia, itu tandanya hubungan itu tidak akan memuaskan ke depannya,” jelas Dr. Bockarova.
4. Evaluasi, apakah masalah kalian masih bisa diselesaikan?
Oke, kamu yakin kamu merindukan mantanmu dan benar-benar ingin kembali. Tapi… apakah masalah kalian bisa diselesaikan?
“Kalau masalahnya hal-hal yang konkret, biasanya bisa diperbaiki,” kata Dr. Bockarova. Misalnya, kalian putus karena LDR dan sekarang sudah ada peluang untuk tinggal di kota yang sama.
Tapi kalau masalahnya soal nilai hidup atau rencana masa depan—misalnya tentang ingin punya anak atau tinggal di mana—besar kemungkinan kalian tetap tidak cocok.
5. Jangan terlalu overthinking saat ingin menghubungi mereka
Kalau kamu sudah yakin ingin mencoba kembali dan tahu dia belum menjalin hubungan baru bersama orang lain, maka kamu bisa mulai buka obrolan. Mungkin terasa canggung, tapi yang penting, lakukan dengan cara yang sesuai dengan dinamika hubungan kalian.
Kalau hubungan kalian dulu cukup serius, lebih baik langsung jujur bahwa kamu merindukannya dan ingin bertemu. Tapi kalau hubungan kalian belum terlalu dalam, cukup ajak ngobrol santai dan lihat apakah dia tertarik untuk bertemu.
6. Pilih tempat bertemu yang santai
Walaupun kafe romantis langganan kalian dulu terdengar menarik, tapi itu bukan ide terbaik untuk pertemuan pertama.
Dr. Bockarova menyarankan kopi sore atau tempat netral lainnya, supaya tidak ada ekspektasi tinggi dan kalau mereka merasa tidak nyaman, mereka bisa pulang kapan aja. Lagi pula, pertemuan siang hari lebih rileks dan memungkinkan kamu bisa berbicara jujur tanpa tekanan suasana.
7. Bicarakan hal yang penting dulu
Kamu mungkin tergoda buat memuji-muji mantanmu supaya suasananya menjadi hangat, tapi percayalah—mereka pasti tahu kamu ingin melakukan apa. Terlalu banyak rayuan bisa terdengar tidak tulus.
“Kalau ada yang perlu kamu klarifikasi, atau ada hal yang ingin kamu katakan, sebaiknya sampaikan di awal,” ujar Dr. Bockarova. “Tunjukkan bahwa kamu benar-benar memikirkannya matang-matang, dan ini bukan keputusan impulsif.”
8. Akhiri pembicaraan dengan memori indah
Setelah semua hal dibicarakan, dan mantanmu sudah memberi respons—baik itu "ayo balikan" atau "tidak, terima kasih"—kamu tetap bisa menutup obrolan dengan cara yang baik.
“Kamu ingin menutup percakapan ini dengan hal positif—entah itu kenangan yang kamu hargai, atau rasa syukur karena pernah ada dalam hidupmu,” kata Dr. Bockarova. Kalau kamu cukup mencintai mereka dan ingin kembali, kamu harus bisa melihat masa lalu kalian tanpa penyesalan, apapun hasil akhirnya.
9. Kalau kamu akhirnya kembali dengannya, jalani hubungan itu dengan kerja keras
Balik lagi ke poin awal—tidak ada yang ‘menang’ di sini. Kalau kalian memutuskan untuk mencoba lagi, itu bukan berarti semua langsung mulus.
“Meskipun perlu waktu untuk membangun ulang kepercayaan, ini juga kesempatan untuk menciptakan hubungan yang lebih dalam,” jelas Dr. Bockarova. Tapi itu hanya mungkin kalau kamu mau terbuka soal perasaanmu—hal-hal yang kamu suka, tidak suka, saat kamu merasa sakit hati atau senang, dan bagaimana kamu ingin diperlakukan.
Ia juga menyarankan untuk mempertimbangkan terapi, apalagi jika masalah-masalah lama sering muncul lagi.
Karena sekuat dan sepenuh hati apapun perasaan kalian, tetap ada alasan kenapa kalian pernah putus di awal. Jadi, sekarang waktunya hadapi dan perbaiki itu. Tapi kalau kamu yakin dia orang yang kamu inginkan, kamu pasti siap untuk mencoba lagi.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan ME / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Cosmopolitan Middle East).