Penting! 5 Alasan Kamu Sebaiknya Tidak Potong Kutikula Kuku

Shamira Priyanka Natanagara 04 Jul 2020

Help, saya memiliki obsesi baru: menonton video perawatan ingrown nails dan masalah kuku lainnya di YouTube. Entah mengapa, saya merasa video-video tersebut cukup menenangkan, dan bahkan telah membantu saya tertidur lebih cepat di malam hari. Well, tentunya tidak semua orang berpendapat yang sama, tapi rasanya kita semua bisa sepakat bahwa video berkaitan dengan medis di YouTube bagus untuk menambah wawasan. Contohnya, dari salah satu video yang saya tonton, kini saya tahu bahwa kutikula kuku sebaiknya didorong secara halus saja, tidak boleh sepenuhnya dipotong. Yup. 

Apalagi mengingat seberapa sering kutikula kita telah dipotong, informasi tersebut cukup mengagetkan. Dan ternyata siapa saja, termasuk ahli manikur di salon, sebaiknya tidak memotong kutikula kuku—kecuali kalau ingin menyebabkan hal-hal yang kurang menyenangkan berikut ini. 



'..'

Selain dapat menyebabkan infeksi, luka pada kulit, dan membuat kutikula tumbuh rapuh, memotong kutikula pun dapat memengaruhi kondisi kuku yang ada. Disadur dari Huffington Post, dermatolog dan ahli kuku Dana Stern mengungkapkan bahwa trauma apapun yang terjadi pada area kutikula, seperti memotongnya, menggigitnya, dan mengopeknya, bisa memengaruhi matriks kuku (nail matrix). Matriks kuku merupakan area di mana sel baru terbentuk dan kuku mulai tumbuh. Sel-sel kulit baru yang tumbuh di matriks mendorong sel-sel mati, menghasilkan kuku. Nah, karena merupakan pusat pertumbuhan kuku, Dana mengatakan bahwa apapun yang terjadi di area matriks kuku bisa memengaruhi kondisi kuku, seperti menghasilkan tekstur kuku yang bergelombang dan perubahan warna. 


(Shamira Natanagara / Ed. / Opening image: Damir Spanic on Unsplash)