Ranking Cosmo untuk Setiap Episode Black Mirror Season 6
Salah satu serial Netflix paling populer, Black Mirror, akhirnya kembali lagi dengan musim ke-6 setelah jeda empat tahun. Charlie Brooker, pencipta dan penulis “Black Mirror” merilis lima episode untuk musim ini. Perbincangan pun mulai banyak muncul, karena musim ini cukup berbeda dengan Black Mirror di musim-musim terdahulu. Musim ini, Black Mirror memiliki cerita-cerita mistis, horror, hingga thriller.
Meskipun belum dapat menyamai tingginya review dan rating Black Mirror Season ke 1 hingga 3, Black Mirror musim ke-6 lebih memuaskan dan lebih baik daripada musim sebelumnya yang ke-5. Nah, kali ini Cosmo ingin mengurutkan episode terburuk hingga terbaik dari Black Mirror Season 6. Untukmu yang tidak ingin spoiler, sebaiknya jangan membacanya. Tapi, urutan ini bisa sangat berguna jika kamu ingin memilih tontonan yang bagus dan patut disaksikan di Black Mirror musim ini. Yuk, simak!
5. Mazey Day
Episode "Mazey Day" mengikuti seorang perempuan mamarazzi muda (Zazie Beetz), Bo, yang direkrut untuk mencari tahu kemana aktris Mazey Day menghilang. Kita disuguhkan cerita bagaimana aktris Hollywood tidak memiliki privasi dan bisa diikuti atau di-stalk terus menerus oleh para paparazzi. Yang Bo tidak tahu, Mazey sedang bersembunyi setelah melakukan hit and run atau tabrak lari, yang ternyata berakibat sangat buruk bagi bintang muda tersebut.
Episode ini berlatar tahun 2000-an (berita Suri Cruise lahir bahkan didengarkan di radio) dan tidak terlalu buruk untuk dua pertiga pertama seri ini. Namun, 'twist' di akhir film cukup merusak jalan cerita, tidak diduga-duga, dan jauh dari cerita Black Mirror yang kita kenal. Rasanya akhir cerita tidak ada hubungannya dengan pesan moral dari episode tersebut, dan oleh karena itu tidak memiliki elemen ‘mengerikan’ khas Black Mirror.
4. Demon 79
Episode 5, "Demon 79," adalah episode Black Mirror yang paling tidak memiliki ciri khas Black Mirror di season ini, atau bahkan dari seluruh season. Dengan genre apocalyptic-dark comedy, seri ini tidak memiliki komponen teknologi sama sekali dan lebih dekat dengan cerita horor.
Berlatar belakang akhir tahun 70an di Inggris, episode ini bercerita tentang Nida (Anjana Vasan), seorang pekerja toko sepatu yang hari-harinya penuh mendapatkan diskriminasi dari rekan kerja dan manajernya. Suatu hari, ia menemukan jimat yang mengeluarkan sebuah iblis bernama Gaap. Ia berkata bahwa setelah ia dilepaskan, Nida harus membunuh tiga manusia dalam tiga hari, atau dunia akan kiamat.
Episode ini sebenarnya menghibur, apalagi mendengar percakapan Nida dan Gaap yang penuh dengan dark humour. Tetapi, dengan kurangnya unsur fiksi ilmiah dan teknologi, rasanya episode ini seperti tidak belong di Black Mirror, meskipun secara terpisah, episode ini merupakan tontonan menarik yang cukup bagus.
3. Loch Henry
Loch Henry dimulai dengan gaya true-crime murder mystery yang membuat Cosmo bertanya-tanya, “Apa sudut teknologi di episode kali ini?” hinga akhir. Bercerita tentang pasangan muda, Davis dan Pia, yang kembali ke kampung halamannya yakni Loch Henry, di Skotlandia, untuk membuat film dokumenter tentang pembunuhan yang terjadi bertahun-tahun lalu.
Plot twist di Black Mirror selalu ditunggu-tunggu, dan episode ini tidak mengecewakan dalam hal tersebut. Davis dan Pia menemukan bahwa kedua orang tua Davis terlibat dalam pembunuhan tersebut. Pia, yang shock dan takut akan keberadaan ibu Davis dirumah, kabur dan lalu meninggal karena terpeleset saat menyeberangi sungai. Sedangkan ibu Davis akhirnya bunuh diri karena malu terhadap anaknya.
Pada akhirnya, Davis memilih tetap membuat documentary tersebut dan menjual ceritanya kepada Streamberry (sebuah seruan kepada Netflix!), membuat documentary ini jadi sangat sukses hingga mendapatkan BAFTA Awards. Namun, ada harga yang harus dibayar oleh Davis untuk mendapatkan kesuksesan ini, ia kesepian, hampa dan patah hati atas kejadian yang menimpa dirinya dan keluarganya. Episode ini mengingatkan kita kembali akan ciri khas dari Black Mirror yang sering meninggalkan perasaan tidak nyaman dan tragis di akhir episode.
2. Joan is Awful
"Joan Is Awful" merupakan salah satu episode favorit Cosmo di Black Mirror Musim ke-6 karena keterkaitannya dengan kehidupan nyata. Dalam episode tersebut, Joan, yang diperankan oleh Annie Murphy (dan Salma Hayek dan Kayla Lorette), mendapati kisah hidupnya dibuat sebagai cerita oleh layanan streaming Streamberry ((yes, it’s the same universe with Loch Henry) tanpa sepengetahuannya. Saat Joan mencoba memperjuangkan hak privasinya, terungkap bahwa ia telah menandatangani persetujuan untuk kisah hidupnya diangkat sebagai cerita saat ia menyetujui terms & condition untuk bergabung dengan layanan streaming tersebut.
Salma Hayek, memerankan dirinya sendiri sebagai aktris yang memiliki kontrak dengan Streamberry untuk menggunakan wajah dan tubuhnya dibuat deepfake untuk berbagai seri di layanan steaming tersebut. Tetapi, ketika ia mencoba untuk mengambil tindakan saat ada adegan tidak sopan yang ia ‘perankan’ di seri tersebut, terungkap bahwa ia juga terjebak dalam kontrak.
Episode ini sangat relatable dengan kehidupan kita saat ini, dan memberikan pesan moral bahwa kita mudah menjadi korban dengan lebih majunya teknologi. Itulah mengapa kita sebagai customer harus lebih berhati-hati saat menyetujui untuk menggunakan aplikasi dan teknologi. Plus, ceritanya ringan dan menarik diikuti berkat akting Salma Hayek dan Annie Murphy!
1. Beyond the Sea
Josh Hartnett, Kate Mara dan Aaron Paul, nama-nama menjanjikan ini berhasil membuat episode Black Mirror yang satu ini jadi lebih menarik untuk disaksikan. Bercerita mengenai dua astronot yang memiliki robot tiruan mereka di dunia. Berlatar tahun1960-an, dua astronot tersebut berada di luar angkasa dalam sebuah misi sementara rekan robot mereka menjalani kehidupan mereka di Bumi bersama keluarga masing-masing. Berkat teknologi, mereka dapat “mengunjungi” tubuh mereka di bumi dengan pikiran dan tubuh asli mereka yang masih di luar angkasa.
Karakter Josh Hartnett, David, melalui sebuah kejadian yang traumatik, ia melihat keluarganya dibantai oleh sebuah grup hippie yang tidak menyukai robot. Lalu, Cliff (Aaron Paul) dan istrinya, Lana, yang diperankan Kate Mara, menawarkan David untuk “menghirup udara segar” di bumi menggunakan tubuh robot Cliff. Ini tentu saja bukan ide yang bagus, dan apa yang terjadi memang dapat ditebak. Namun, final twist nya cukup mengejutkan.
Memang pace nya cukup lambat dan slow di awal, namun hal ini jadi membangun dan mengembangkan karakter. Apalagi, akting Aaron Paul, Josh Hartnett dan Kate Mara luar biasa, membuat episode ini jadi terasa seperti sebuah film, alih-alih salah satu episode dari seri Netflix.