5 Ucapan Ini Bisa Jadi Tanda Pasangan Melakukan Gaslighting
Gaslighting menjadi salah satu red flag dalam sebuah hubungan yang tak pernah habis untuk dibahas. Secara sederhana, gaslighting diartikan sebagai aksi manipulasi emosional yang membuat korbannya mempertanyakan kevalidan pemikirannya.
Robin Stern, PhD, Associate Director of the Yale Center for Emotional Intelligence dan penulis buku "The Gaslight Effect," menjelaskan kepada NBC sejumlah tanda seseorang menjadi korban gaslighting.
Seperti diantaranya, kamu sulit membuat keputusan, selalu meminta maaf, selalu mencari alasan akan kelakuan pasanganmu, dan kamu merasa ada yang salah dalam hidupmu namun tidak dapat mengidentifikasinya.
Gaslighting ternyata tidak hanya terjadi ketika seseorang bertengkar dengan pasangannya. Sejumlah kalimat sehari-hari juga ternyata bisa jadi tanda dia sedang melakukan gaslighting.
1. “Kamu overreacting”
Dr. Cortney S. Warren PhD, seorang psikolog lulusan Harvard Medical School dan penulis buku “Letting Go of Your Ex” menjelaskan kepada CNBC, kalimat ini menjadi tanda seseorang berusaha menganggap pemikiranmu tidak logis,
2. “Semua setuju denganku, kamu orang yang sulit dipahami”
Pelaku gaslighting akan berusaha membuatmu merasa kesepian dan menjadi minoritas. Dr. Cortney mengatakan jika seseorang mengatakan hal seperti ini kamu bisa meresponnya dengan, “Saya akan menghargai jika kamu mengatakan pendapatmu sendiri bukan atas nama orang lain,”.
3. “Saya mengatakan ini karena saya menyayangimu,”
Kalimat di atas mungkin terdengar tulus dan romantis. Namun kamu perlu waspada karena menurut Dr.Cortney ini adalah kalimat lain yang sering dipakai oleh pelaku gaslighting.
Kamu bisa meresponnya dengan membalas, “Aku menghargai perasaanmu, namun aku tidak suka dengan cara kamu berbicara kepadaku,”.
4.“Inilah hal yang membuatmu tidak punya teman,”
Kalimat ini jadi cara pelaku gaslighting untuk membuat korbannya merasa bergantung kepadanya. Seperti dijelaskan oleh Danielle Hairston, M.D., assistant professor of psychiatry and psychiatry residency training director di Howard University kepada Good Housekeeping.
5. “Aku satu-satunya yang punya kuasa di hubungan ini,”
Mengutip dari Good Housekeeping, Stephanie Sarkis, Ph.D., seorang psychotherapist dan penulis Gaslighting: Recognize Manipulative and Emotionally Abusive People—and Break Free menjelaskan bahwa kalimat ini bertujuan untuk membuat korban merasa tidak percaya diri.