Tak Hanya di Film, Barbenheimer Turut Jadi Tren di Runway

Rayoga Akbar 25 Jul 2023

It’s a Barbenheimer universe and we are just living in it! Selama beberapa hari belakangan timeline media sosial ramai akan mereka yang menonton Barbie (2023) dan Oppenheimer (2023) secara bersamaan. 

Saking viralnya, Barbenheimer sampai punya laman Wikipedia sendiri. Jalan cerita yang begitu bertolak belakang jadi alasan masyarakat untuk menonton keduanya. 

Jika Barbie (2023) yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling serta disutradarai Greta Gerwig menawarkan cerita tentang pencarian jati diri dalam alur yang fun dan latar penuh warna, maka Oppenheimer mengangkat kisah J. Robert Oppenheimer (diperankan Cillian Murphy), penemu bom atom. 

Aksi Tom Cruise yang mengajak publik menonton kedua film tersebut dan juga film terbarunya Mission Impossible: Dead Reckoning Part One (2023) juga turut andil dalam mempopulerkan fenomena ini.

Secara kebetulan, pengaruh Barbenheimer juga terlihat di runway. Sebelumnya mari kita deskripsikan gaya dari masing-masing film. 

Oppenheimer (2023) mengambil latar di era 1930an dan 1940an. Jika kamu sudah menonton filmnya, tampak busananya didominasi setelan dan busana dengan struktur bahu yang tegas dan warna-warna gelap. Meanwhile Barbie (2023), well duhhh, it’s all about pink.


Barbenheimer-core 

Dualisme gaya ini terlihat pada pekan haute couture musim gugur 2023 di Paris yang berlangsung pada 3 - 6 Juli 2023.

Tengok koleksi haute couture Balenciaga. Meski didominasi setelan dan busana hitam, turut hadir gaun malam warna pink yang berkesan classy dan dramatis dengan aksen feathers dan train.

Begitu juga di koleksi adibusana Chanel. Diantara rentetan mantel oversized dan setelan rok hitam, terselip coat warna pink. 

Sebagai catatan, Chanel turut menyumbang beberapa looks untuk ditampilkan di film Barbie. Hal ini tidak terlepas dari Margot Robbie yang merupakan salah satu brand ambassador mereka. 

Bahkan di peragaan Viktor & Rolf haute couture yang menampilkan swimsuit aksen pita dan warna pastel, that definitely will make a great Barbie costume, hadir setelan jas hitam yang maskulin.

Tak hanya di busana couture, sebelumnya pada pekan mode musim gugur 2023 yang berlangsung Maret lalu, tema Barbenheimer-core juga sudah bisa kita jumpai.

Alexander McQueen, Valentino, Saint Laurent, dan Bottega Veneta menawarkan kreasi setelan jas dan mantel bersiluet lebar dalam warna hitam dan abu-abu. Serta pemakaian dasi hitam sebagai aksesori.

Lalu pencinta warna pink dapat melirik koleksi Versace, Gucci, dan Balmain yang menawarkan busana dalam berbagai gaya. Classy to sexy!

Aesthetically speaking, Barbenheimer-core memang hanya nama lain dari tren tailoring dan warna pink. But, isn't it more fun to dress up with a theme and fantasy in mind?!

Also, have you ever thought that black and pink can look so chic together? Seperti pada koleksi Givenchy fall/winter 2023 yang menampilkan strapless dress hitam bersama pump heels warna pink.

Laman Psychology Corner menuliskan kehebohan Barbenheimer merefleksikan The Contrast Effect. Membandingkan dua hal secara bersamaan agar melihat perbedaannya secara lebih jelas.

So if we watch Barbenheimer for the sake of experience, then perhaps in fashion, kehadiran busana formal dalam warna hitam dan gaun pink bersamaan juga tidak terlepas dari rutinitas kita sehari-hari.

Satu waktu kita akan tampil formal dan serius di kantor, dan kemudian berganti dengan busana yang lebih fun ketika ke pesta. I guess we are already doing Barbenheimer all the time