Sering Mengalami Nyeri Hebat saat Haid? Bisa Jadi Tanda Endometriosis
Saat menstruasi terjadi, ada “siksaan” yang sejatinya tak bisa kita hindari...yes, rasa nyeri atau kram perut saat haid kerap dirasakan oleh sebagian perempuan, tetapi sebetulnya rasa nyeri haid sebenarnya normal karena dinding dalam rahim sedang meluruh. Namun, kalau rasa nyerinya sudah berlebihan bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan obat pereda nyeri, kamu patut waspada dengan tanda-tanda endometriosis. Wait up. What is it?
Apa itu endometriosis?
Endometrium adalah lapisan dalam rahim yang luruh selama menstruasi. Menurut dr. Pojianto, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG), endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan endometrium tumbuh di luar rahim, seperti di indung telur, usus, kandung kemih, atau bahkan di dada. Jaringan ini sensitif terhadap hormon dan dapat meradang selama siklus menstruasi, menyebabkan nyeri yang bisa mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Endometriosis dapat menyebabkan kista di ovarium, bercak di permukaan organ, perlengketan dengan organ lain, dan jaringan parut di dalam tubuh. “Endometriosis juga sering menjadi penyebab infertilitas atau sulit hamil pada wanita,” kata dr. Pojianto, Sp.OG.
Apa saja gejala endometriosis?
Gejala utama endometriosis adalah nyeri yang bisa dirasakan di perut, panggul, dan punggung bagian bawah. Meski kondisi ini umum, tidak semua orang akan mengalami gejala. Menurut dr. Setyo Hermanto, Sp.OG, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), “Kadang-kadang, seorang wanita bisa mengalami endometriosis tanpa gejala dan baru diketahui saat pemeriksaan infertilitas. Endometriosis adalah penyebab 60-80% kasus sulit hamil pada wanita, sehingga perlu penanganan yang tepat.”
Gejala endometriosis lainnya bisa berupa nyeri haid yang hebat, nyeri perut atau punggung, nyeri saat berhubungan seksual. pendarahan hebat selama haid atau bercak-bercak di antara siklus haid, rasa sakit saat buat air kecil, serta infertilitas atau sulit hamil.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala endometriosis?
Menurut dr. Malvin Emeraldi, Sp.OG-KFER, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), endometriosis sangat mengganggu kualitas hidup, menyebabkan nyeri berkepanjangan, gangguan siklus haid, dan infertilitas. “Endometriosis bisa dialami oleh wanita mulai dari remaja hingga menopause. Jadi, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika merasakan gejala,” kata dr. Malvin.
Pemeriksaan akan dilakukan dengan USG transvaginal yang tidak sakit, hanya sedikit tidak nyaman. Setelah didiagnosis, terapi bisa dilakukan dengan obat hormonal dan pada beberapa kasus harus dilakukan operasi. “Untuk pasien yang takut operasi, sekarang bisa dilakukan dengan teknik laparoskopi (minimal invasive) yang hanya membutuhkan sayatan kecil,” tambah dr. Malvin. Operasi laparoskopi memungkinkan pasien pulih lebih cepat dan kembali ke aktivitas normal dengan segera.
Jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala endometriosis. Semakin cepat terdiagnosis dan ditangani, semakin baik untuk kesehatanmu. Mayapada Hospital Obstetrics and Gynecology Center menawarkan pelayanan komprehensif untuk wanita segala usia, mulai dari kesehatan reproduksi, kehamilan risiko tinggi, hingga perawatan menopause. Informasi lebih lanjut hubungi 150770.
(Nadhifa Arundati / Image: Dok. Mayapada Hospital)