Ini Strategi Flying Tiger Copenhagen untuk Jadi yang Terdepan dalam Menghadirkan Produk Ramah Lingkungan

Rayoga Akbar 10 Jul 2024

Salah satu cara mudah untuk mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan adalah dengan memakai produk yang pembuatannya menerapkan prinsip berkelanjutan. Flying Tiger Copenhagen menjadi salah satu jenama yang aktif menggiatkan prinsip tersebut, baik dalam hal material hingga kemasan. 

Penerapan yang menyeluruh pada setiap aspek produk juga menunjukan besarnya ambisi brand ini untuk menjadi yang terdepan dalam hal produk ramah lingkungan.

“Kami berupaya semaksimal mungkin dalam penerapan bisnis yang ramah lingkugan. Kami ingin menjadi yang terdepan dalam masa transisi industri ritel untuk menjadi lebih ramah lingkungan agar bisa mewariskan dunia yang lebih baik kepada generasi selanjutnya,” ujar Martin Jermiin selaku CEO dari Flying Tiger Copenhagen dalam keterangan pers.

Menjadi sepenuhnya ramah lingkungan butuh tenaga ekstra dan waktu yang panjang. Hal ini disadari betul oleh Flying Tiger Copenhagen untuk melakukannya secara bertahap dan realistis akan target yang ingin dicapai. 

“Kami juga menargetkan untuk mengurangi plastik hingga 50% (sejak tahun 2019 hingga 2025) dan tidak membuat produk berbahan plastik sama sekali pada 2030,” ujar Trine Pondal selaku Direktur Sustainability and Social Responsibility and Procurement kepada Cosmo.

Salah satu produk yang mendapat apresiasi positif adalah mainan anak. Jika biasanya mainan anak menggunakan bahan plastik, Flying Tiger Copenhagen menawarkannya dalam material kayu yang lebih mudah untuk didaur ulang.

Flying Tiger Copenhagen

Kesadaran masyarakat untuk memakai produk ramah lingkungan biasanya terbentur akan harga yang terlampau mahal. Hal ini turut menjadi perhatian dari Flying Tiger Copenhagen. Simak wawancara Cosmo bersama Trine tentang strategi Flying Tiger Copenhagen dalam membuat produk ramah lingkungan lebih accessible dan affordable.

Bagaimana Flying Tiger memastikan bahan yang dipakai telah memenuhi standar ramah lingkungan?

Dalam hal ramah lingkungan, kami menjadikan lingkungan dan kemanusiaan sebagai parameter utama. Dari segi lingkungan, kami memiliki aturan mengenai bahan yang mana didalamnya mengatur untuk lebih banyak memakai bahan daur ulang dan mengurangi material berbahan fosil.

Dalam hal kemanusiaan, kami memiliki tim audit yang berbasis di Shanghai, China guna memastikan pabrik, yang telah kami pilih, dapat memenuhi standar bahwa para pegawai yang membuat produk kami diperlakukan secara adil dan bekerja dalam lingkungan yang aman dan layak.


Flying Tiger Copenhagen menargetkan untuk menjadi yang terdepan dalam hal transisi industri yang lebih ramah lingkungan. Adakah strategi khusus yang diterapkan atau inovasi yang membuat Flying Tiger Copenhagen berbeda dengan jenama lainnya?

Kami bekerja keras untuk bisa menekan perubahan iklim, meminimalisir jejak karbon perusahaan agar bisa mematuhi protokol Paris yang mana mengatur batas kenaikan suhu maksimal 1,5 derajat Celcius. Jika diterjemahkan ke dalam angka berarti kadar CO2 bisa turun hingga 30 persen dari tahun 2019 hingga 2026.  Pada tahun 2023, kami berhasil menurunkan hingga 26 persen, dan kami akan terus berusaha melanjutkannya.

Kami juga berusaha untuk tidak melakukan apa yang disebut sebagai ‘moon targets’. Moon target dapat diartikan sebagai target yang tidak realistis dan dalam perancangannya tidak melibatkan tim (misal kami akan bisa karbon netral pada tahun 2050) dan hanya bertanggung jawab akan target jangka pendek.

Terkait perubahan iklim, menjadi harapan kami agar bisa berlanjut menerapkan sistem ekonomi sirkular (pemanfaatan sumber perekonomian tanpa menghasilkan limbah - di mana hanya memakai material yang bisa didaur ulang dan dipakai secara berulang). Kami juga menargetkan untuk mengurangi plastik hingga 50% (sejak tahun 2019 hingga 2025) dan tidak membuat produk berbahan plastik sama sekali pada 2030. 

Kami berusaha untuk selalu transparan dalam prosesnya, di mana Anda bisa juga bisa melihatnya di laporan tahunan yang kami rilis. 

Produk Flying Tiger Copenhagen

 

Martin Jermiin, CEO Flying Tiger Copenhagen, mengatakan bahwa material hanya menjadi salah satu faktor dalam penentuan harga. Karena produk ramah lingkungan kerap dianggap mahal, langkah apa yang diambil guna menghindari kenaikan harga yang signifikan?

Harga produk dipengaruhi banyak faktor seperti bahan utama, produksi, logistik, dan sebagainya. Kami berkeinginan untuk menawarkan produk yang ramah lingkungan kepada konsumen dengan harga yang terjangkau. Kami selalu memastikan secara menyeluruh agar kualitas dan harga produk sebanding. 

 

Flying Tiger Copenhagen telah mengurangi pemakaian benang sintetis dalam produk tekstil. Apa material pengganti yang dipakai? Dan bagaimana respon konsumen terhadapnya?

Dalam hal tekstil kami menggunakan parameter yang berbeda. Pertama, kami berupaya mengurangi pemakaian tekstil dalam setiap produk. Semua jenis tekstil problematik dalam hal jejak karbon. Kedua, kami ingin menggunakan bahan tekstil hasil daur ulang -baik itu sintetis atau bukan. Karena material ini dapat mengurangi jejak karbon. 

Flying Tiger Copenhagen 

 

Bagaimana upaya Flying Tiger Copenhagen dalam memerangi overconsumption dan mengajak konsumen untuk berbelanja secara cerdas?

Kami tidak yakin sebagai sebuah perusahaan dapat mencegah overconsumption - namun kami dapat mengajak konsumen untuk berbelanja cerdas dengan membeli produk yang lebih ramah lingkungan. 

 

Adakah program khusus yang dipersiapkan Flying Tiger Copenhagen dalam mengkampanyekan gerakan ramah lingkungan di Indonesia?

Untuk kampanye di Indonesia, pada bulan Juli dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional, kami bekerja sama dengan BUUMI untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak tentang gaya hidup ramah lingkungan. Lalu pada September mendatang, kami berencana mengadakan workshop bersama Setali mengenai DIY pemanfaatan baju tak terpakai untuk dijadikan tote bag.