Ini Cara Melindungi Rutinitas Perawatan Kulit Kamu dari Polusi
Rasanya Cosmo tak perlu memberitahu kamu bahwa kita hidup dalam kondisi lingkungan yang memprihatinkan. Sementara organisasi dan berbagai individu berani berjuang melawan global warning dan polusi dalam skala global, kamu hanya perlu meluangkan waktu sejenak untuk memikirkan bagaimana hal itu memengaruhi kamu dan kesehatan kamu. Dan, hari ini kita akan membahas salah satu faktor tersebut—ya, polusi dan kulit.
Setiap kali kamu melangkah keluar rumah, sudah pasti kamu harus berhadapan dengan kabut asap, debu, dan ribuan jenis polutan kulit lainnya. Mereka merampas kelembapan kulit kita dan iritan tersebut mengendap dalam pori-pori kita yang menyebabkan jerawat, kulit kusam, dan penuaan dini. Memang, tak mungkin menghindari semuanya. Baik kamu melihat efek merusaknya secara langsung atau seiring waktu, tak bisa dipungkiri bahwa kulit kita tak bisa bertahan tanpa perlindungan.
Cosmo telah merangkum beberapa panduan yang bisa kamu gunakan untuk melindungi kulit dari polusi dan menjaganya agar tetap terawat dan bahagia.
Double Cleanse
Jika kamu berpikir mencuci wajah hanya dengan air dan pembersih favorit kamu sudah cukup, coba pikirkan lagi. Tak peduli seberapa sering kamu mengganti rutinitas perawatan kulit dan mencoba berbagai cara, tak ada alternatif dari double cleansing. Teknik ini mungkin dimulai sebagai tren, tetapi jika dilakukan secara teratur, kamu akan melihat keajaibannya. Ini menyelami pori-pori kamu dan membersihkan semua kotoran di dalamnya, serta di permukaan kulit, sekaligus membuatnya bersih tanpa terasa kering.
Mulailah dengan produk pembersih berbasis minyak atau gel untuk menghapus riasan, SPF, dan polutan lainnya dari hari kamu. Lanjutkan dengan pembersih yang lembut. Bilas dan ulangi setiap malam.
Aplikasikan dan ulangi penggunaan SPF
SPF kini adalah sahabat kulit kamu. Tak peduli berapa kali Cosmo katakan ini, itu tak pernah cukup. Kamu harus mengaplikasikan dan kemudian mengulanginya setiap beberapa jam. Alasannya sederhana—sinar matahari adalah musuh utama kulit. Dari hiperpigmentasi hingga penuaan dini, sinar berbahaya ini merusak kulit kita lebih dari yang kita sadari. Dan polutan di udara, seperti yang bisa kamu bayangkan, hanya memperburuk keadaan. Oleh karena itu, sunscreen bukanlah pilihan. Saat kamu berbelanja, carilah produk dengan spektrum luas yang memiliki SPF setidaknya 30 serta melindungi dari sinar UVA dan UVB.
Perhatikan bahan yang kamu gunakan
Jika ada yang memutuskan untuk mencetak manual perawatan kulit, ini harus menjadi salah satu aturannya. Kebanyakan dari kita tidak selalu memperhatikan apa yang ada dalam produk yang kita gunakan. Tetapi ketika tujuan kamu adalah melindungi kulit dari polusi (seperti seharusnya), membaca label sangat penting.
Kamu ingin memilih produk yang kaya akan antioksidan seperti vitamin A, C, dan E untuk menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh polusi dan mencegahnya merusak sel kulit kita serta menyebabkan penuaan dini. Karena polusi dapat merusak penghalang kelembapan kamu, juga carilah bahan-bahan seperti ceramide, asam hialuronat, dan centella asiatica yang dapat mengunci kelembapan dalam kulit kamu serta memperkuat penghalang tersebut.
Eksfoliasi secara teratur tetapi jangan berlebihan
Terkadang, kita mengabaikan pentingnya eksfoliasi yang baik. Tetapi dalam hal melindungi rutinitas perawatan kulit kamu dari polusi, ini adalah langkah yang harus ada dalam sesi mingguan kamu. Seringkali, sel-sel kulit mati menjebak iritan dan polutan dalam pori-pori kita yang kemudian menyebabkan berbagai masalah kulit. Eksfoliasi membersihkan pori-pori kamu secara mendalam dan menghilangkan semua kotoran ini, memungkinkan kulit bernafas kembali.
Konsistensi adalah kunci
Jika kamu berharap kulit menjadi tahan polusi hanya dengan mengikuti langkah-langkah ini sekali, kamu akan kecewa. Namun, jika kamu terus melakukannya dan dengan tekun fokus untuk menjaga semua iritan serta polutan tetap jauh, kamu akan diberkati dengan kulit yang bercahaya, terawat, dan sehat.
(Artikel ini disadur dari www.cosmopolitan.in / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Alih bahasa: Astriana Gemiati / Image: Dok. Freepik.com / Layout: Rhani Shakurani)