The Next Big Thing from UK
Akhir-akhir ini, lagu ear-catching berjudul Price Tag pasti sering Anda dengar di berbagai stasiun radio. Penasaran dengan suara “berat” nan unik dibalik lagu pemenang Brit Award 2011 ini? Let us introduce you to Jessie J!
Not an Ordinary Girl
Sekarang, banyak orang melihat penyanyi berambut middle bob ini sebagai seorang pribadi yang hangat, outspoken, konyol, bahkan cerewet. Tapi Anda pasti tidak akan menyangka kalau Jessie yang sekarang sama sekali berbeda dengan Jessie yang dulu. Sewaktu kecil, Jessie selalu berada di bawah bayang-bayang dua kakak perempuannya yang populer. Tapi satu hal yang ia tahu, bahwa ia bisa menyanyi. Sayangnya, tak semua orang setuju. Ia bahkan pernah dikeluarkan dari paduan suara sekolahnya karena suaranya terlalu bagus. “Some of the adults were moaning that their kids were upset that I was too good. I was 11 and heartbroken," begitu jelasnya.
Masa kecilnya juga diisi dengan berbagai penyakit kronis. Ia pernah memiliki detak jantung yang tidak beraturan sejak usia 11 tahun dan menderita minor stroke saat berusia 18 tahun. Itulah yang menyebabkannya tidak mengkonsumsi alkohol apalagi merokok. Kejadian ini membuatnya sadar bahwa tidak semuanya bisa ia nikmati dan bahwa ia harus merawat tubuhnya.
Awal Karier
Jessie yang bernama asli Jessica Ellen Cornish ini akhirnya mulai terkenal setelah menulis banyak hit singles untuk beberapa penyanyi besar, termasuk Chris Brown dan Miley Cyrus. Penyanyi nyentrik kelahiran 27 Maret 1988 ini sebenarnya telah memulai karier sejak menandatangani kontrak dengan Gut Records di tahun 2006. Sayangnya, label tersebut keburu bangkrut sebelum Jessie sempat menghasilkan satu karya.
Jalan terang mulai terlihat saat ia bergabung dengan Sony sebagai seorang songwriter. Puncaknya saat ia menulis lagu Party in the U.S.A. untuk Miley Cyrus yang mendapatkan banyak penghargaan platinum di berbagai negara. Suatu ketika, publisher-nya mengirimkan link MySpace Jessie kepada presiden Lava Records, Jason Flom. Jason langsung jatuh cinta dan bermaksud mengikatnya dengan kontrak. Sayangnya, proses ini dihalangi oleh pihak manajemen. Sampai akhirnya Jessie menandatangai kontrak dengan Lava yang waktu itu bergabung dengan Universal Republic.
Who You Are
Akhir tahun 2010, wanita asal Redbridge, London ini mulai merilis single Do It Like A Dude. Guess what, ladies? Single tersebut masuk di urutan nomor dua pada UK Singles Charts persis dibawah Grenade milik Bruno Mars. Tak lama, single keduanya, Price Tag, menyusul dan langsung menduduki urutan pertama di tangga yang sama selama dua minggu penuh. Sejak itu, Price Tag langsung populer hampir di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Tanggal 25 Februari 2011, debut albumnya yang berjudul Who You Are akhirnya rilis juga setelah serangkaian proses yang cukup panjang (kurang lebih enam tahun). Judul album ini sekaligus menjadi salah satu judul lagu yang terdapat di dalam albumnya. Lagu ini cukup membuatnya bangga karena menurutnya lirik Who You Are bisa menjadi positive role untuk kaum muda. Tak lama, single Nobody's Perfect – sekaligus lagu favoritnya dalam album yang sama – akhirnya dirilis.
Tak heran kenapa banyak orang yang langsung tertarik dengan lagu-lagu Jessie. Bukan cuma karena liriknya yang jujur serta suaranya yang berat dan sangat khas, musiknya pun begitu menghentak dan gampang dicerna. Secara visual, Jessie bahkan tak ragu untuk mengeksplorasi fashion dan makeup yang cukup ekstrim. Tak percaya? Lihat saja semua video klip-nya yang banyak bereksperimen dengan makeup, artistic lipstick, nail art, dan extraordinary fashion style.
Cosmo sendiri tak berhenti memutar Price Tag dan single terakhirnya, Who's Laughing Now, yang baru saja dirilis awal Agustus 2011. Sangat pas untuk fun fearless female dengarkan sebagai mood booster saat lagi down. Well, semakin penasaran dengan single tersebut? Just click her website www.jessiejofficial.com. Enjoy! (Vidi Prima/FT/Image: dok. Google)