Awas Blunder, Ini Kiat Memberi Kritik Kepada Atasan
Dalam dunia profesional komunikasi mesti terjalin dua arah, antara atas dan bawahan. Bukan hanya perihal pembagian tugas tapi juga dalam menerima kritik. Diberi kritik oleh atasan adalah hal yang biasa, namun bagaimana jika sebaliknya?
Sebuah kritikan yang membangun dapat jadi bahan evaluasi agar bisa menjadi pribadi profesional yang lebih baik. Namun dalam sebuah organisasi seperti perusahaan, ada tata krama yang mesti kita perhatikan. Berikut sejumlah hal yang mesti kamu perhatikan ketika hendak memberi kritik kepada atasan.
1. Telaah Lebih Dulu Situasi dan Kondisi
Memberi kritik kepada atasan adalah hal yang sensitif. Pertama kamu perlu menelaah akan permasalahan yang ingin kamu bahas dengannya. Seberapa urgent untuk dibahas? Adakah ini menyangkut personal? Adakah ini demi keberhasilan rencana pekerjaan kedepannya?
2. Professional Over Personal
Selalu pikirkan dari sisi profesional bukan personal. Pada akhirnya ini adalah dunia kerja. Ketidakcocokan secara personal, harus diakui bisa berakibat fatal pada karirmu. Untuk itu kritik atau feedback hanya bisa diberikan dalam ranah profesional.
3. Lakukan Secara One-on-One
Ketika kamu hendak memberi masukan kepada atasan, maka hindari saat rapat. Lakukan secara one-on-one. Ini menunjukkan sikap hormat kita kepada atasan, dengan tetap menjaga wibawanya di depan anggota tim lain.
4. Perhatikan Nada Bicara
Semua pertikaian selalu berawal dari nada bicara. Sekalipun kamu membahas hal mengenai pekerjaan, namun jangan sampai terbawa emosi. Tetap gunakan bahasa yang sopan.
5. Tetap Berimbang dan Ucapkan Terima Kasih
Selain fokus membahas permasalahan profesional selalu beri kritik yang berimbang. Beri juga pujian atas kinerjanya. Dan ucapkan terima kasih karena sudah mau meluangkan waktu untuk mendengar masukanmu.
6. Respon
Tiap orang punya atasan dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang menyikapi dengan bijak masukan dari bawahan atau malah jadi salah paham terbawa personal. Jika ia sudah terlanjur tersinggung sekalipun kamu tidak bermaksud, maka tak ada salahnya untuk meminta maaf.
Siapapun tak mudah menerima kritik atau masukan, baik itu atasan dan bawahan. Maka dari itu dari kedua belah pihak perlu adanya kesadaran untuk menjalin komunikasi yang baik. Atasan yang bisa menerima masukan tentu akan jadi contoh leader yang baik bagi timnya. Plus jika anggota tim memberimu masukan yang bijak dan thoughtful untuk keberhasilan perusahaan, that means you taught them well, wasn’t it?!
(Teks: Malcolm Rei/Foto: freepik - senivpetro, freepik- javy_indy, freepik - jcomp, freepik - tirachardz, freepik - peoplecreations)