Wow, Ternyata Mandi Air Dingin Memiliki Manfaat, lho! Ini Kata Ahli
Mandi air hangat seringkali menjadi pilihan terbaik setelah lelah beraktivitas seharian. Pasalnya, mandi dengan air hangat dianggap (dan telah terbukti) dapat membantu merileksasikan otot-otot yang tegang dan lelah.
Akan tetapi, di sisi lain mandi air dingin ternyata juga terbukti memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, lho! Lebih dari sekadar menyegarkan tubuh, menurut penelitian berikut ini beberapa manfaat mandi air dingin.
Ini dia 6 manfaat mandi air dingin menurut para ahli:
1. Menurunkan kadar kortisol
Sebagaimana diketahui, kortisol adalah hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respon terhadap stres. Jadi tak heran apabila hormon ini dikenal sebagai hormon stres. Berdasarkan penelitian tahun 2000 dalam European Journal of Applied Physiology, mandi air dingin dapat menurunkan kadar kortisol dalam tubuh, yang karenanya juga dapat membantu mengurangi tingkat stres.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Dari sebuah studi tahun 2016 dalam jurnal PLoS One, melaporkan bahwa mandi air dingin dapat mengecilkan kemungkinan untuk sakit yang disebabkan karena kelelahan. Sederhananya, mandi air dingin dapat membuatmu lebih tidak mudah terserang penyakit umum seperti flu dan batuk.
Bahkan, studi sebelumnya yang diterbitkan 2007 dalam jurnal Infectious Agents and Cancer, menunjukkan bahwa mandi air dingin dapat membuat tubuh lebih tahan terhadap jenis kanker tertentu. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung manfaat satu ini.
3. Mengurangi nyeri dan kelelahan otot terkait olahraga
Satu penelitian tahun 2009 dalam Journal of Sports Sciences menguji efek mandi air dingin terhadap rasa nyeri dan kelelahan otot para atlet. Hasilnya, kelompok atlet yang mandi air dingin setelah berolahraga ternyata merasakan nyeri dan kelelahan otot yang lebih ringan dibandingkan dengan kelompok atlet yang mandi air hangat setelah berolahraga. Wow!
4. Mengurangi gejala depresi
Manfaat mandi air dingin lainnya yang telah terbukti yakni mampu mengurangi gejala depresi. Sebuah penelitian tahun 2008 yang dilakukan oleh Nikolai A.Shevchuk dalam jurnal Medical Hypotheses, menunjukkan bahwa mandi air dingin selama kurang lebih 5 menit, 2 hingga 3 kali per minggu, terbukti mampu meringankan gejala depresi. Hal ini karena, mandi air dingin dapat mengaktifkan sistem saraf simpatik dan meningkatkan ketersediaan neurotransmiter seperti norepinefrin dan endorfin, yang mana ini dapat membantu mengurangi gejala depresi dengan meningkatkan suasana hati.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun terbukti mampu mengurangi gejala depresi, mandi air dingin tidak dapat menggantikan pengobatan depresi yang diresepkan oleh dokter ya, babes!
5. Menenangkan kulit yang gatal
Dikutip dari laman Healthline, menurut Adam Friedman, MD, ahli dermatologi, mengatakan bahwa mandi air dingin dapat membantu menenangkan kulit yang gatal.
Jadi jika kamu memiliki kulit gatal atau kondisi tertentu yang bisa menyebabkan kulit terasa gatal, cobalah mandi dengan air dingin untuk membantu meringankan rasa gatal sehingga mengurangi keinginan menggaruknya.
6. Mengurangi peradangan
Dikutip dari Medical News Today, manfaat berikutnya dari mandi air dingin yaitu dapat membantu mengurangi peradangan. Seperti yang ditunjukkan dalam satu ulasan tahun 2014 dalam North American Journal of Medicine and Science, menunjukkan bahwa mandi air dingin dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan, memiliki efek penghilang rasa sakit, dan mengurangi kejang otot.
Studi lainnya tahun 2016 yang dipublikasikan di Journal of Athletic Training, membuktikan bahwa mandi air dingin dapat membantu mengurangi inflamasi dan meringankan gejala hipertermia, yakni kondisi yang terjadi saat suhu tubuh naik melebihi suhu normal.
Nah, itulah enam manfaat mandi air dingin untuk kesehatan, baik fisik maupun mental. Meskipun begitu, mandi air dingin bukanlah obat ajaib untuk mengobati berbagai macam kondisi kesehatan, tetapi hanya membantu meringankan gejalanya. Dengan kata lain, mandi air dingin tidak bisa dijadikan sebagai pengobatan utama atau pengganti konsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.
(Fariza Rahmadinna/GIO/Image: Doc. Photo by Ron Lach on Pexels, Armin Rimoldi on Pexels)