Exclusive Interview: Agnez Mo, Tentang Musik, Kesetaraan Perempuan, dan Tujuan Hidup
A star will never fall, sama halnya dengan Agnez Mo – namanya telah berkobar di cakupan internasional, semua ini berkat karya-karya yang ia manifestasikan sepenuh hati, yup, she’s a soulful woman. Cosmo berkesempatan untuk berbincang langsung bersama Agnez Mo – belakang ini ia baru saja merilis single yang sempat sukses masuk ke peringkat 50 besar kategori US Urban/R&B di Billboard dengan judul ‘Patience’.
Hidup tak hanya bersinggungan dengan dunia karier saja, Agez Mo juga manusia biasa, she’s just like us, ia pun turut menceritakan tentang prinsip dan tujuan hidup ke depannya – karena menjadi seorang bintang bukan-lah akhir dari segalanya, memberikan inspirasi khususnya bagi sesama perempuan menjadi salah satu tujuan yang ingin selalu Agnez wujudkan.
(Outfit: Kid Super, Shoes: Schutz, Necklace: Kat Maconie, Earrings: M.M. LaFleur)
Q: Hi Agnez Mo! Apa kabar?
A: Hi, kabar saya sangat baik! Terima kasih telah bertanya.
Q: Could you tell us about your typical day in L.A.?
A: Saya biasanya memulai rutinitas di sekitar jam 6 pagi. Karena tim saya rata-rata tinggal di East Coast, maka umumnya kita memulai sesi meeting di jam 7 pagi. Saya lebih suka melakukan Zoom meeting di pagi hari, supaya kalau ada meeting personal, atau wawancara itu bisa dilakukan di siang hari. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan sebelum makan malam tiba, agar saya masih bisa menikmati me time (entah itu bersama teman atau seseorang yang saya cintai).
Q: Cosmo yakin jadwal Anda pasti padat, apalagi dengan rilisnya 'Patience', termasuk versi remix dengan D. Smoke. Congratulations, BTW! Namun Cosmo penasaran, bagaimana cara Anda tetap bugar dan sehat di antara kegiatan yang padat tersebut?
A: Jujur, belakangan ini saya rutin mengonsumsi makanan sehat, so it helps so much. Walaupun tetap saja diimbangi dengan makanan favorit saya (or we can say, cheating day) yang biasanya saya lakukan sekali atau dua kali dalam seminggu. Kebetulan salah satu teman baik saya memiliki healthy food catering di Los Angeles dengan bahan makanan organik, so I’m happy with it!
Q: Jika sedang punya waktu luang, bagaimana cara Anda berelaksasi?
A: Saat akhir pekan, saya biasanya menghabiskan waktu di luar rumah, mencari kabin indah dengan suasana menenangkan, atau suatu vila yang jauh dari perkotaan, it helps me balancing out my life, contohnya seperti melakukan hiking, dan kegiatan outdoor seru lainnya.
Q: Kini mari bicarakan tentang karier terkini Anda. Sudah dua dekade Anda berprofesi sebagai penyanyi, musisi, seniman, hingga menjadi produser musik. Apa yang paling Anda cintai dari bermusik?
A: Well, apa alasan untuk tidak mencintai musik? Because everything about it is amazing! Musik menjadi suatu wadah yang memberikan kebebasan untuk mengekspresikan pikiran – hal yang sangat terapeutik. Ini bukan perkara benar atau salah, namun musik itu mengajarkan tentang bagaimana Anda bisa jujur dengan perasaan sendiri, memahami dan belajar dari kesalahan, bahkan Anda dapat menemukan jati diri melalui musik. It’s like a damn therapy, LOL!
Q: Telah menggeluti bidang musik selama dua dekade, apakah Anda merasa kemampuan bermusik Anda berevolusi sejalan dengan yang Anda inginkan?
A: Saya sudah berada di industri musik selama 30 tahun, which is insane. Setiap hari saya selalu merasa ada perkembangan, dengan adanya perbedaan waktu, pengalaman, dan juga inspirasi yang saya dapatkan. Saya rasa musik akan selalu berkembang, layaknya evolusi manusia.
Q: Seperti apa pendewasaan dalam berkarya yang Anda rasakan setelah menjalaninya selama ini?
A: Dengan memastikan; apakah Anda bahagia dengan pekerjaan yang Anda lakukan, dan membuktikan bahwa Anda melakukannya dengan alasan yang jelas. Saya harus mengingatkan diri saya secara berkala – tentang apa dan mengapa saya mencintai musik, what got me started in music. Hal tersebut yang harus selalu saya ingat, jangan sampai fokusnya jadi berubah.
Q: Could you tell us about your proudest achievement so far?
A: Di saat salah satu puisi saya menjadi deklarasi perdamaian resmi yang diselenggarakan oleh United Nation. Kalau tak salah, momen paling berharga itu terjadi di tahun 2015.
Q; Adakah satu nasihat terbaik yang pernah Anda terima, yang selalu Anda pegang teguh sebagai prinsip dalam berkarier di industri hiburan ini?
A: “Walk in there like your Daddy owns the place”. Ini adalah pesan yang saya dapatkan dari teman (yang sudah saya anggap sebagai saudara sendiri) di waktu saya mendapat kesempatan untuk menjadi pengisi acara di red carpet American Music Awards.
Q: Sejak tahun 2018, Anda pun telah semakin memantapkan debut internasional Anda, dan telah berkolaborasi serta berkarya dengan para nama besar seperti Megan Thee Stallion, Steve Aoki, hingga Chris Brown. Bagaimana rasanya berhasil mewujudkan debut internasional serta bekerja sama dengan sosok besar tersebut?
A: Blessed! Satu kata yang mewakilkan perasaan saya.
Q: Could you please tell us more about 'Patience'? What is the inspiration behind the song?
A: ‘Patience’ menceritakan tentang seorang perempuan yang ingin menikmati waktu dalam hidupnya bersama seseorang spesial, tanpa harus terburu-buru untuk menentukan arah hubungan, so she’s asking him to be OK with that. Ini semacam kisah cinta old school yang Anda sudah pasti tak asing lagi. It’s because I LOVE old school love, LOL!
Kalau berbicara tentang sumber inspirasi, hmm...well, itu semua terjadi karena saya sedang mengalami banyak masalah. Padahal saya ingat betul, kalau saya diharuskan untuk menulis lagu yang menyenangkan. Lalu saya mengatakan bahwa di kondisi seperti ini, saya tak bisa memaksakan diri untuk menulis lagu yang tak sesuai dengan perasaan saya. Jadi dalam lagu ini, saya hanya ingin menormalisasikan that people need to take their time before rushing into anything. Semua itu butuh waktu untuk saling mengenal lebih dalam. Hidup tak melulu berkonsep, “hit it and quit it”. Berkaitan pula dengan gender, di mana kita tak harus mengiyakan semua perkataan pria, it’s okay to hearing “no” from women, karena masih banyak orang di luar sana yang belum bisa menghargai batasan seperti ini.
Q: Apakah akan ada kejutan selanjutnya yang bisa dinantikan oleh Cosmo dan para penggemar dalam waktu dekat setelah hadirnya 'Patience'? Will there be a studio album following up the single?
A: Harusnya sih akan ada proyek kolaborasi… jadi ditunggu saja!
Q: Anyway, Cosmo merasa bahwa 'Patience' sangat mewakili jiwa musik Anda: soul dan R&B yang intens. Is this the genre that you will always pursue to make your voice authentic?
A: Saya menganggap musik itu adalah visual diary, jurnal pribadi. Jadi apapun yang saya keluarkan melalui musik, layaknya seperti menggambarkan perjalanan hidup saya, and it seems true at the moment. Saya tidak pernah menggaungkan karya yang saya sendiri tidak pernah percaya atau suka. I’ve never done that and I will not start doing that. ‘Patience’ itu salah satu chapter di hidup saya. Kalau boleh jujur, saya sendiri merasa terikat dengan soulful music. Terlepas dari apapun genre yang saya geluti, saya selalu memastikan that you can feel the soul, the bounce, and the vibe.
Q: What is your ultimate goal for your career in music?
A: To always be real. To always inspire.
Q: Dengan menjadi sosok contoh yang konsisten berjuang untuk meraih impian, apa dampak positif yang ingin Anda gaungkan dari ketangguhan Anda?
A: Seorang pemimpin akan diikuti oleh timnya jika memberikan contoh yang baik. Saya pikir kalimat tersebut memang benar, kalau saya bekerja keras, tetap menjaga integritas, berani menghadapi segala situasi, dan tentunya memiliki dedikiasi yang tinggi, saya percaya bahwa dampak positif yang digaungkan akan tersampaikan dengan sendirinya. People can watch me. People will see me. They will mimic, then they will get inspired, then they will dream bigger, then they will do what they’re supposed to do for their lives.
'.
Q: Dan adakah dampak positif yang ingin Anda ciptakan, terutama dalam menggerakkan sesama perempuan untuk berani mewujudkan apapun yang menjadi mimpinya?
A: Lucunya, di tahun 2022 ini, masih banyak yang berpikir bahwa perempuan itu hanya ditempatkan di ranah pekerjaan domestik dan bereproduksi saja. This is really sad. Konstruksi sosial bikin banyak orang berpikir kalau kadar kesuksesan wanita itu hanya diukur dari status pernikahan – jadi kalau belum menikah, belum sukses.
Lantas bagaimana dengan bakat dan pencapaian yang sudah diraih oleh perempuan? Menormalisasikan bahwa perempuan punya hak untuk memilih jalan hidupnya akan terus saya kampanyekan. Apapun yang wanita ingin lakukan tidak harusnya dipertanyakan. Setiap orang punya keinginan yang beragam. Dan seharusnya bisa menghargai. The moment we appreciate people with different mindset, the better we will be as a community, and as a country.
Intinya begini, kalau kita – yakni perempuan – tidak merepotkan Anda, kenapa Anda yang harus ribet mengurusi benang kehidupan kita? Padahal yang seharusnya Anda urus itu adalah diri sendiri, level up, improve yourself.
Q: Mari bicarakan hal lain. Sebagai seniman, Anda tak hanya populer, namun juga dicintai oleh banyak orang serta penggemar. Baik di Indonesia, hingga meluas ke berbagai belahan dunia setelah memantapkan debut internasional Anda. Bagaimana rasanya memiliki begitu banyak penggemar yang semakin besar sekarang?
A: Wow. blessed and humbled. Waktu itu saya baru saja diingatkan oleh beberapa fans dan juga pihak management kalau ini adalah tahun ke-30 saya berkarier. Terkadang saya berpikir, kalau saja saya tidak jatuh cinta pada seni bermusik, sepertinya saya tak bakal bisa bertahan selama ini. Dunia entertainment itu sangat keras dan juga ‘gila’, it demands SO MUCH out of you. Bisa terus bertahan di industri entertainment dan berada di posisi teratas membuat saya merasa sangat bersyukur.
Q: Popularitas Anda pun semakin bertumbuh hari demi hari. Bagaimana Anda menanggapi hal ini? Apakah ini membuat pekerjaan menjadi semakin menyenangkan, atau dalam beberapa waktu, justru memberikan Anda tekanan untuk menyuguhkan yang terbaik dalam setiap aspek?
A: Menemukan titik keseimbangan itu sulit, apalagi ketika ada banyak sekali tuntutan yang hadir. Itu dia mengapa saya selalu menikmati waktu untuk ‘mengkalibrasi’ kembali segala hal yang terjadi di hidup saya. Dengan cara; mengesampingkan gangguan suara negatif di dalam pikiran, and start to listen to your heart. Kalau pikiran sudah terlalu ramai dan berisik, kita tak akan bisa mendengar apa yang sebenarnya perlu kita dengar dari diri sendiri.
Sampai detik ini, Puji Tuhan saya bisa mengelola semua keributan yang terjadi di dalam pikiran. Punya hati yang penuh rasa syukur itu sangat penting. Karena pada akhirnya, kita bakal merasa enjoy dengan apa yang kita kerjakan.
(Jacket: Isabel Marant, Pants: Kid Super, Earrings: MISHO)
Q: BTW, you’re VERY stylish on Instagram! Kalau boleh jujur, apakah Anda bisa melihat bahwa diri Anda tipe yang stylish? Apakah Anda mengerahkan effort untuk penampilan Anda, meski untuk sehari-hari?
A: Hmm, yes and no. Saya memilih pakaian yang sudah pasti saya sukai. Jika pakaian yang saya pilih ternyata dinilai stylish, then cool, karena yang terpenting adalah menjadi diri sendiri. Saya pun sering kok pakai kaus dan celana pendek, bergantung pada mood saya saja.
Q: What are the simplest things that can make you instantly happy?
A: Menghabiskan waktu dengan orang tersayang, pergi ke pantai atau gunung where there’s nobody there, saya sungguh menikmati ketenangan. Seperti kawasan gunung Big Bear yang pernah saya daki, serta perkotaan lain yang penuh dengan budaya, makanan tradisional, contohnya di Kyoto. Saya ingat sewaktu berlibur ke Paris bersama keluarga, dan museum adalah destinasi utama yang ingin saya kunjungi, yeah, that makes me happy.
Q: Terakhir, apa pesan yang ingin Anda sampaikan pada penggemar Anda, terutama yang berakar di Indonesia?
A: Your journey is your journey. Jangan pernah membandingkan perjalanan hidup Anda dengan orang lain. Tak masalah jika Anda masih menerka-nerka tujuan hidup, atau bahkan melakukan kesalahan. It’s fine! Tetapi yang terpenting adalah, belajar dari kesalahan dan kegagalan. Masa depan Anda tidak bergantung dengan opini orang lain. Last but not least, always be grateful, ALWAYS. Even for the hurdles and problems you might have in the future.
Text: Min. A. Lee, Dheniel Algamar
Translated by Nadhifa Arundati
Photography: Veronica Sams
Creative Direction: Veronica Sams, Yuki Bomb, Apuje Kalu
Wardrobe: Balenciaga, Misho, Paris Texas, Isabel Marant, Kid Super, Schutz, Kat Maconie, M.M. LaFleur, OTT, Death by Dolls, Natalie Mills, Nancy Newberg, Kat Maconie
Stylist: Apuje Kalu for Celestine Agency
Makeup: Archangela Chelsea for Celestine Agency
Hair: Brittany Sullivan for Mane Addicts
Production: CM Agency