Apa Arti “Monkey Branching” dalam Hubungan?
Kita mungkin sudah berevolusi dari era kera, but well, tetap saja ada beberapa hal yang tetap sama. Pernah lihat kera yang bergelantungan dari satu cabang ke cabang lainnya? Yang menarik adalah mereka nggak pernah benar-benar melepaskan cabang pertama sampai mereka pegang cabang berikutnya. Ini disebut ‘monkey branching’ dan ternyata ini juga sering terjadi dalam dunia kencan dan hubungan. Banyak pula yang melakukan hal ini, aktif menjajaki calon pasangan di masa depan, sementara dirinya masih terjebak dalam hubungan berkomitmen dengan seseorang. Tentu saja posisinya pasangan ini tak mengetahui apa-apa tentang ‘monkey branching’ yang dilakukan olehnya.
Kenapa Mereka “Tega” Melakukan Hal Ini?
Monkey branching biasanya muncul karena rasa takut ditinggal, dan memiliki harga diri yang rendah. Maka ketika seseorang yang butuh perhatian sering kali memulai hubungan baru sebelum benar-benar putus dari pasangan lama. Bisa juga karena kurangnya komitmen atau keintiman emosional dan fisik dalam hubungan mereka. Dalam konteks BPD (Borderline Personality Disorder), perilaku ini bisa menyebabkan siklus hubungan yang tidak stabil, karena orang tersebut mungkin kesulitan mempertahankan hubungan yang langgeng dan sehat dengan satu pasangan. Tapi, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan BPD menunjukkan perilaku ini, dan ini bukanlah karakteristik utama dari gangguan ini.
Tanda-Tanda Monkey Branching
Komunikasi adalah kunci dalam hubungan yang sehat. Kalau pasangan kamu mulai bicara lebih sedikit, menjadi rahasia dengan ponsel atau komputernya, kehilangan minat, dan sering kali tidak tersedia tanpa penjelasan, ini bisa jadi tanda monkey branching. Melihat mereka flirting dengan orang lain di depan kamu atau di media sosial adalah tanda paling jelas dari monkey branching. Sebaliknya, hubungan yang sehat dan berhasil yang bertahan lama didasarkan pada saling percaya, menghormati, dan komunikasi yang baik.
So, Apakah Ini Sama dengan Perselingkuhan?
Jawaban untuk pertanyaan ini sangat tergantung pada apa yang ada di antara kedua orang tersebut. Banyak orang dalam hubungan masih bingung dengan ‘kita ini apa?’ atau ‘ke mana arah hubungan ini?’ karena mereka belum punya kejelasan. Apakah mereka eksklusif dan berkomitmen satu sama lain? Jika iya, maka perilaku seperti ini bisa dianggap sebagai monkey branching dan dalam hal ini, perselingkuhan. Ini jadi alasan kenapa penting bagi pasangan untuk berkomunikasi tentang ekspektasi dan batasan mereka dengan saling menghormati.
Bagaimana Perasaan Mereka yang Melakukan Monkey Branching?
Ini semua tentang perspektif. Keuntungan jangka pendek mungkin termasuk punya lebih dari satu pasangan dalam waktu bersamaan, tapi kerugian jangka panjang bisa termasuk masalah kepercayaan atau bahkan masalah hukum dan finansial jika mereka selingkuh dari pasangan mereka. Beberapa orang yang melakukan monkey branching mungkin merasa bersalah, malu, dan menyesal atas tindakan mereka, sementara yang lain mungkin tidak merasakan apa-apa. Manipulator sering kali bisa membenarkan tindakan mereka sebagai cara untuk menghadapi perasaan mereka, menyalahkan pasangan mereka atas ketidaksetiaan yang terjadi.
(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.in / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis, Nadhifa Arundati / Image: Dok. Pexels by Josh Willink)