Telah Hadir Kolaborasi Eksklusif Chrome Hearts dan Birkenstock!
Perpaduan Tak Terduga Dua Dunia Mode
Dunia mode kembali dibuat terpukau oleh kolaborasi terbaru yang tak terduga antara dua label dengan karakter yang sangat kontras—Chrome Hearts, rumah mode asal Los Angeles yang dikenal dengan estetika gotik-nya itu, dan Birkenstock, merek alas kaki asal Jerman yang telah lama menelusuri ranah mode yang berpijak pada prinsip kenyamanan dan fungsionalitas.
Perpaduan ini menghadirkan reinterpretasi pada salah satu siluet ikonis Birkenstock, yakni Boston clog, yang kali ini tampil dalam versi mewah berkat sentuhan khas Chrome Hearts. Dihiasi detail khas seperti ukiran perak bermotif salib.
Tak sedikit publik figur dan ikon mode global—termasuk Yoyo Kulala—yang telah mengunggah busana hariannya di Instagram mengenakan koleksi ini, membuktikan daya tarik universal dari rilisan ini di kalangan fashion enthusiast.
Lebih dari Sekadar Logo! Simak Filosofi di Balik Simbol Klasik Chrome Hearts

Nah Babes, tahu kah kamu desain kolaborasi antara Chrome Hearts dan Birkenstock ini menampilkan sentuhan ikonis salib khas milik Chrome Hearts. Tetapi di balik simbol tersebut, tersimpan kisah yang tak kalah menarik, yaitu logo salib itu bukan sekadar elemen estetika—melainkan simbol warisan dan sikap pemberontak untuk berani tampil unik dari pendirinya, Richard Stark.
Terinspirasi dari gaya baroque dan pengaruh arsitektur Eropa klasik, salib ini pertama kali muncul sebagai detail pada aksesoris motor dan jaket kulit custom. Dalam perkembangannya, desain salib ini menjadi semacam penanda—bahwa kamu telah menjadi bagian dari komunitas eksklusif dengan adopsi brand karakter yang bold dan edgy.
Yuk Ketahui Lebih Dalam Mengenai Chrome Heart
Chrome Hearts pertama kali berdiri pada tahun 1988, didirikan oleh Richard Stark, seorang pengrajin kulit dan penggemar otomotif yang kemudian menjadi desainer berkarakter kuat. Bersama rekannya Leonard Kamhout sang spesialis perak, dan John Bowman figur teknisi di balik kualitas kulit, Chrome Hearts muncul dari bengkel kecil di Los Angeles, berakar pada dunia musik rock, motor, dan seni kerajinan tangan.
Nama Chrome Hearts sendiri lahir dari semangat para pendiri yang tak berujung—dari gaya hidup sekelompok pemuda pemberontak yang ambisius, bertransformasi menjadi simbol kemewahan alternatif di dunia mode. Kini, brand ini sangat dekat dengan para pecinta streetwear, lho Babes.
Di Balik Nama Besar Birkenstock Sang Mitra Kolaborasi yang Tak Kalah Inspiratif
Brand alas kaki ini didirikan oleh Johann Adam Birkenstock pada abad ke-18. Berbeda dari aura rebel Chrome Hearts, Birkenstock punya sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1774 di Jerman. Saat itu, Johann Adam Birkenstock memulai sebagai pembuat sepatu.
Perusahaan ini kemudian berkembang di bawah cucunya, Konrad Birkenstock, yang mulai merancang insole berbentuk sesuai dengan anatomi kaki manusia—yang saat itu merupakan inovasi yang cukup berani di dunia alas kaki. Inovasinya itu didasari keinginan besar untuk menciptakan kenyamanan, hingga sampailah solusi untuk menggunakan cork-latex footbed yang mendukung bentuk alami telapak kaki dan dilestarikan hingga masa kini, dan material ini pun menjadi bahan inti dari Birkenstock.
Siluet Klasik yang Tak Pernah Usang
Model Boston clog pertama kali dikenalkan pada tahun 1979 dan sejak itu menjadi salah satu koleksi alas kaki paling ikonis dari Birkenstock. Desainnya yang menutup sebagian kaki namun tetap breathable menjadikannya ideal untuk segala musim. Di balik desain ini tertanam filosofi fungsionalitas khas Jerman yaitu minimalis, ergonomis, dan tahan lama.
Karya Kolaboratif yang Menyatukan Dua Dunia
Dengan meluncurnya kolaborasi ini, Chrome Hearts dan Birkenstock tak hanya melampaui batas antara kenyamanan dan kemewahan, tetapi juga mempertegas bahwa dalam dunia mode, keberanian untuk berkolaborasi di luar arus adalah kunci dari inovasi dan relevansi.
Dengan jumlah yang terbatas dan distribusi eksklusif, kolaborasi ini bukan hanya tentang membeli produk—melainkan memiliki bagian dari sejarah dua merek yang telah melewati dekade dengan identitas yang konsisten dan kuat.