Katakan, “Ya, Bisa!”

Redaksi Cosmopolitan 2 10 Sep 2013

Berpikir positif itu wajib hukumnya kalau Anda sedang merencanakan kehamilan. Namun menjaga agar pikiran Anda positif terus-terusan memang bukan perkara mudah. Tapi tenang, dengan bantuan Cosmo, tak ada yang tak mungkin buat Anda!

“Duh, Susahnya!”
Dr. Andrea Mechanick Braverman, seorang psikolog dan direktur di psychological and complementary care untuk Reproductive Medicine Associates di New Jersey,  mengatakan kalau menjaga agar suasana hati dan pikiran selalu positif di saat Anda sedang berusaha untuk memiliki keturunan adalah hal yang sangat sulit. “Saat Anda sedang dalam program hamil, pikiran-pikran negatif memang begitu mudah masuk,” ujarnya. “Kita seringkali berpikiran bahwa begitu berhenti menggunakan alat KB, maka bisa langsung hamil. Namun kenyataannya, rata-rata wanita hanya memiliki 20% hingga 25% kemungkinan untuk hamil, dan persentase ini semakin kecil seiring bertambahnya usia. Pada akhirnya, banyak yang lantas kecewa sehingga jadi cemas saat percobaan pertamanya. Bagi mereka yang memang memiliki masalah sehingga sulit mendapatkan keturunan, biasanya ada siklus kekecewaan yang melanda setiap bulannya. Dan hal ini bisa membuat tubuh secara fisik dan mental menjadi lelah,” tambahnya lagi.
Kuncinya, tetap positif tapi jangan berharap terlalu banyak. Biasanya, salah satu cara efektif yang kerap digunakan oleh kebanyakan wanita untuk melindungi dirinya dari rasa kecewa adalah dengan mengantisipasi skenario terburuk yang bisa terjadi (baca: gagal hamil pada percobaan kali ini). Dengan begini, tingkat depresi yang bisa muncul ketika hasil test pack itu memang negatif bisa diturunkan.

Positive Power!
Dr. Carrie Jones, seorang dokter naturopathic yang mengambil spesialisasi pada kesehatan wanita di Northwest Gynecology Associates di Hilsboro, Oregon, mengatakan kalau pikiran positif memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan wanita, baik itu dari segi fisik maupun emosi. “Pikiran yang positif akan membuat Anda melakukan hal-hal serta reaksi yang positif pula. Sedangkan hal negatif bisa bikin tubuh jadi stres. Sedangkan hormon yang meningkat di dalam tubuh Anda ketika stres itu berpengaruh terhadap tingkat kesuburan,” ujarnya.
Dari dulu hingga sekarang, tubuh Anda memang tidak didesain untuk bekerja secara optimal di bawah tekanan. Karena saat sedang berada di bawah tekanan, tubuh Anda dengan otomatis juga akan memberikan reaksi yang sesuai. Ilustrasinya begini, ketika zaman dahulu kala saat nenek moyang Anda hidup penuh tekanan dari kejaran saber toothed tiger karena takut dijadikan hidangan makan malam mereka, reaksi otomatis yang diberikan oleh tubuh adalah kewaspadaan tingkat tinggi, dan kemampuan untuk lari secepat kilat. Lalu apakah hamil ada di peringkat lima besar pada kondisi itu? Dream on. Sekarang, mungkin Anda tak perlu lari dari kejaran binatang manapun. Namun saber toothed tiger tersebut telah berubah wujud jadi sesuatu yang lain seperti tekanan di kantor, rumah tangga, stress karena masalah keuangan, kebiasaan hidup yang tidak sehat, dan banyak lagi. Nah, tentunya, tubuh pun secara otomatis memberikan reaksi yang sesuai agar bisa mengatasi emosi yang tengah Anda rasakan. And Moms, sayangnya kata “hamil” tak ada di dalam pilihan.
Dr. Jones mengatakan bahwa jika emosi yang berada di dalam tubuh Anda adalah frustasi, kemarahan, keputusasaan, penyesalan, dan kesedihan, maka itulah yang akan terjadi. Maka memerangi semua perasaan negatif itu serta menjaga agar pikiran Anda selalu positif saat merencanakan kehamilan, meskipun Anda gagal berkali-kali, bisa punya pengaruh sangat besar dalam hal menjaga agar tingkat stres tetap rendah. Dan dari segi holistik pun diyakini bahwa semakin rendah tingkat stres Anda, maka persentasi kehamilan justru akan jadi semakin tinggi. (Yoanita Listyawati/Image:Dok.Cosmo Pregnancy)