Cosmo 23rd Anniversary: Ayushita Berbagi Pelajaran Hidupnya

Giovani Untari 26 Sep 2020
  • Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-23 bulan ini, Cosmopolitan Indonesia mengajak beberapa selebriti untuk berbagi pesan positif di tengah situasi yang tidak menentu ini.
  • Aktris berbakat sekaligus penyiar radio Ayushita membeberkan cerita tentang pembelajaran hidup, pilihan karier, sampai membagikan pesan positif dalam menghadapi pandemi untuk kita semua.


Apa yang membuat kamu bertahan dan merasa bahagia dengan pilihan kariermu?

Karena saya sudah memulai karier ini dari kecil berumur 3 tahun yang tadinya ini adalah hal yang menyenangkan dengan syuting iklan dan pemotretan untuk majalah-majalah juga. Semakin bertambah umur saya merasa sepertinya inilah jalan saya, semakin lama saya berkutat di dunia entertainment ini saya merasa jadi jatuh cinta dengan apa yang saya kerjakan. Mulai dari film dan semuanya. Yang membuat saya bertahan juga adalah melihat bagaimana orang masih memberikan kepercayaan pada saya tidak pada satu bidang saja, sudah membuat saya sangat bersyukur. Kalau ditanya apa profesi atau pekerjaan lain yang ingin saya kerjakan rasanya pilihan pertama akan selalu pada apa yang saya kerjakan sekarang, saya akan tetap memilih berada di dunia entertainment.


'..'


Satu hal yang bisa membuatmu tersenyum secara instan hanya dengan memikirkannya adalah… dan mengapa?

Saya orangnya termasuk mudah terhibur, bahkan hal-hal yang membuat saya senang tidaklah sulit seperti memikirkan kucing2 saya di rumah, bisa juga memori bersama teman-teman atau bersama keluarga.


Terakhir, belakangan ini hidup terasa seperti roller coaster, adakah saran untuk tetap semangat dan bersikap positif bagi para pembaca Cosmo?

Saya berusaha sekali mengurangi mengeluh dan melakukan intropeksi diri. Lalu tetap bersyukur dan being productive itu hal yang bisa membuat saya tetap sane. Contohnya kemarin saya mengeluarkan talenta sebagai baker, tadinya cuman orang rumah yang merasakan makanan saya. Saya akhirnya memberanikan diri untuk berjualan cinnamon rolls yang menjadi favorit keluarga saya. Ketika saya menjualnya dan mendapat respon baik, saya merasa jadi bersemangat dan memicu saya memasak dengan lebih baik. Kenapa baking? Karena tantangannya lebih besar dan bisa gagal di setiap step-nya. Masak itu seperti membuat kita fokus dan menjadi terapi tersendiri. Jadi menurut saya, kita sebagai manusia harus bisa produktif dan menghargai waktu yang dipunya, ikuti kata hati kita mau kemana selama itu positif. That's what you should do it. Doakan keadaannya segera normal dan kembali berkegiatan tanpa harus merasa takut dan khawatir seperti sekarang.


(Giovani Untari / FT / Image: Dok. Ayushita / Layout: Rhani Shakurani)