Menurut Ahli, Ini Penyebab Menstruasi Dua Kali dalam Sebulan
Di masa pandemi ini, pertanyaan seputar: "Apakah menstruasi dua kali dalam sebulan itu normal?” Semakin sering dicari... Faktor stres, mungkin? Faktanya, ada lebih dari 2,400% - mempertanyakan tentang apa penyebab dari siklus menstruasi yang terjadi dua kali dalam sebulan, serta hal apa saja yang harus kita perhatikan.
Mencari pertolongan dari para ahli menjadi cara yang tepat. Maka dari itu, Cosmo bertanya pada Dr. Sarah Jarvis, yang juga merupakan pemimpin advokat untuk femtech, Livia. Ia telah memberikan penjelasan seputar siklus menstruasi dua kali dalam sebulan (well, sambil menunggu appointment dengan dokter, kamu bisa baca artikel ini supaya lebih jelas!).
Pertama, Dr Jarvis menjelaskan, ada baiknya kamu memastikan kalau yang kamu alami ini adalah menstruasi, bukan hanya sekadar bercak mens yang tersisa (bercak biasanya berwarna lebih terang dari darah mens yang seharusnya, jika tidak melibatkan banyak darah, kamu tak perlu menggunakan tampon atau sanitary pad).
“Bercak atau jenis pendarahan lain yang terjadi selama dua kali, harus sesegera mungkin untuk cek ke ahli, karena ada banyak kemungkinan, bisa jadi terindikasi penyakit menular seksual, atau gejala kanker serviks, though it’s a rare case,” sebut Dr. Jarvis. “Nah, sebelum kamu menghubungi dokter, ada baiknya kamu pastikan dahulu, apakah pendarahan ini menjadi salah satu efek samping dari obat yang kamu konsumsi? Semisal alat kontrasepsi hormon berbentuk pil, implan, atau spiral yang menjadi penyebab terjadinya pendarahan.”
Sangat berpotensi. “Rasa stres berlebih tentu memengaruhi keseimbangan hormon, yang kemudian berdampak pada proses ovulasi dan siklus mens,” ucap Dr. Jarvis. “Kalau kamu sedang melewati masa traumatis yang membuatmu stres, atau seketika merubah gaya hidup (lebih sering melakukan olahraga, bertambah atau berkurangnya berat badan) otomatis pola mens kamu berubah.”
Another fact: Dr. Jarvis menegaskan bahwa bercak juga dapat dialami oleh ibu hamil (saat hal ini terjadi, segera hubungi dokter atau ambulans, ASAP!). “Keguguran saat masa kehamilan dapat memberikan efek pendarahan yang gejalanya serupa dengan mens,” jelasnya. “Sebisa mungkin, hubungi dokter kandungan secara intense jika kamu sudah sering mengalami bercak, sikluk mens yang tidak wajar, pendarahan setelah melakukan hubungan seks, bau tak sedap dari vagina, nyeri di bagian rahim, atau bahkan gumpalan hitam yang muncul di darah mens.”
OK, mari kita rangkum secara singkat: perubahan hormon sangat memengaruhi siklus menstruasi, namun jika timbul berbagai gejala yang membuatmu merasa gelisah, segera cek ke dokter!
(Artikel ini disadur dari cosmopolitan.uk / Perubahan telah dilakukan oleh penulis / Alih Bahasa: Nadhifa Arundati / Image: Dok. Cliff Booth from Pexels)