Interview: Pevita Pearce Bagikan Tentang Self-Love Journey Dirinya

Haninadhira Husaini 04 Sep 2023

Pevita Pearce pastinya sudah tidak asing lagi. Setelah berkarier di industri hiburan selama kurang lebih 17 tahun, ia tak hanya melekat sebagai seorang aktris melainkan sosok yang tekun dalam urusan kesehatan tubuhnya. Di tengah kesibukannya, kita tak jarang melihat Pevita sering membagikan sejumlah tips seputar pola makan dan nutrisi yang baik di media sosial. 

Dalam sesi wawancara bersama Cosmo, Pevita berbagi tentang bagaimana cara dirinya mengatasi rasa insecure terhadap bentuk tubuhnya, serta memberikan pandangannya mengenai beauty standards yang ada di masyarakat. Her inspiring stories start from here....

Blazer dan celana, Jan Sober; Corset, Wilsen Willim.

Hai Pevita, sedang sibuk apa saat ini? Ada proyek terbaru yang sedang dijalani?

Akhir-akhir ini saya lagi sibuk liburan sembari menjalankan sebuah proyek, lalu sedang sering ke Bali untuk menjalankan sebuah series – tapi kali ini saya tidak sebagai aktor melainkan director. Saya belum bisa menceritakan secara details mengenai proyek ini, namun saya bisa memberi tahu bahwa cerita dan konsep dari series ini sudah ditulis sejak masa awal pandemi. Selain itu, saya juga memiliki proyek pribadi lainnya di luar dunia entertainment.

Bagian tubuh apa yang paling Anda sukai?

Mungkin ini sedikit unik tetapi saya menyukai pergelangan tangan, karena pada bagian tersebut saya dapat mengenakan jam tangan, perhiasan, and I just think it's nice. Selain itu saya juga menyukai telapak tangan dan telapak kaki saya. 

Apa insecurities terbesar yang pernah Anda rasakan terhadap bentuk tubuh Anda?

Saya pastinya pernah merasakan hal-hal yang membuat diri ini insecure, namun beberapa saat yang lalu saya akhirnya bisa berdamai dengan hal tersebut. Bagaimanapun dari dulu sebagai perempuan kita sering diberikan banyak informasi atau iklan yang membuat kita merasa bahwa ‘we're not enough’. Kita merasa bahwa, oh, definisi cantik itu seperti ini sehingga kita harus mencapai beauty standards tersebut. Apalagi zaman dulu sekitar saya umur 14 atau 15 tahun, banyak publik figur yang dijadikan standar kecantikan itu adalah mereka yang memiliki badan kurus, rambut lurus, dan lain sebagainya. 

Semakin ke sini saya sudah berdamai dan lebih menghargai tubuh sendiri. Karena saya menyadari bahwa bagaimanapun badan atau fisik kita, itu pasti akan berubah dengan berbagai penyebab – misalnya hormon, PMS, atau bertambahnya umur – dan itu merupakan hal yang normal. Jadi saya memilih untuk berdamai dengan diri saya dan berpikir bahwa yang penting saya sehat, memiliki strategi untuk olahraga yang benar, dan juga mengetahui apa makanan yang baik untuk tubuh saya. Jadi dengan berdamai dengan hal tersebut, saya dapat lebih mengapresiasi tubuh saya. 

Lantas, bagaimana cara Anda mengatasi rasa insecure tersebut?

Kita semua tahu kalau perasaan insecure itu datang dan pergi. Apalagi untuk perempuan yang sehari-hari sering merasakan hal tersebut, dan tak terkecuali mereka yang berada di dunia entertainment. Ketika merasa insecure, saya berusaha untuk mengingat semua kerja keras yang tubuh saya lakukan hingga mencapai titik sekarang ini. Selain itu, saya juga bersyukur dengan karakter yang saya perankan di dunia perfilman seperti Sri Asih, di mana saya dapat bertransformasi dengan badan saya sehingga dapat mempelajari secara lebih dalam tentang tubuh sendiri. Ketika merasa insecure, saya selalu menanamkan pikiran bahwa yang penting saya sehat. That's the most important thing! Saya tidak bisa berbohong bahwa perasaan insecure akan terus datang dan menjadi hal yang kerap kita hadapi, namun kita harus bisa mengubah perspektif akan hal tersebut untuk menjadi bahan bakar bagi diri kita agar bisa terus maju. 

Celana, Jan Sober; Corset, Wilsen Willim.

Apakah standar kecantikan dan bentuk tubuh sebagai selebriti yang ada di persepsi masyarakat sempat mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda?

Saya memiliki banyak cerita tentang hal ini, namun ada satu cerita yang bisa saya bagikan secara singkat. Sekitar umur 14 tahun, saya memiliki seorang teman yang punya eating problem, dan pada saat itu saya belum terlalu paham dengan hal tersebut. Teman itu suka memegang lengan saya lalu berkata bahwa saya memiliki lengan yang besar dan perlu melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Setelah semakin dewasa saya menyadari bahwa yang dilakukan teman saya itu hanyalah bentuk kekecewaan diri dia terhadap bentuk tubuhnya sendiri yang dilampiaskan ke saya. 

​Selain itu saya juga pernah mengalami hal kurang menyenangkan di industri perfilman. Seorang produser ada yang pernah memaksa saya harus kurus. Produser tersebut mengatakan bahwa, "Anda gemuk, Anda harus kurus dan turunin berat badan!" dan pada saat itu saya mengikutinya dengan diet yang ketat. Sekarang saat berpikir ke masa tersebut, saya menyadari bahwa it's not right! Sekarang saya senang bahwa beauty standards sudah menjadi lebih luas, dari yang sebelumnya persepsi masyarakat bahwa orang Indonesia harus memiliki kulit yang putih, rambut lurus hitam panjang, namun sekarang sudah menjadi jauh lebih beragam. And it's a good thing, karena setiap perempuan harus mengetahui bahwa mereka itu cantik apa adanya. Don't let other people or other industry tell you that you're not beautiful enough. 

Anda adalah salah satu publik figur yang kerap berbagi informasi tentang kesehatan tubuh dan olahraga di media sosial. Sepertinya semua itu berdasarkan dari pengalaman pribadi serta hasil riset dan konsultasi dari para ahli...

Ya, kalau yang sering saya bagikan melalui media sosial itu biasanya berdasarkan pengalaman pribadi dan juga setelah konsultasi dengan para ahli. Alih-alih melakukan diet, saya ingin mengajak masyarakat untuk mengganti gaya hidup dan apa yang dimakan. Lebih mencari tahu dan melihat ini semua dari perspektif holistik, mulai dari jam tidur, apa yang dimakan, gaya hidup, aktivitias sehari-hari, serta pola pikir. Biasanya diet dilakukan dengan cara yang cukup ekstrem dan dengan periode waktu yang cukup singkat, kita tidak akan tahu bagaimana reaksi tubuh kita dengan melakukan hal tersebut. Itu yang dulu saya rasakan ketika diet ekstrem, saya tidak memakan garam, karbohidrat, lalu saya sering sakit karena sebenarnya tubuh kita membutuhkan karbohidrat. Pada akhirnya saya mengambil course tentang nutrisi untuk mempelajari komposisi seperti apa yang tubuh kita butuhkan. 

Apakah Anda masih sering merasa tertekan atas adanya beauty standard yang mungkin sepenuhnya belum hilang dari masyarakat saat ini?

Sejak saya mengubah seluruh perspektif tentang bagaimana melihat tubuh sendiri, saya sudah berdamai sehingga tidak terpengaruh dengan adanya beauty standard. Misalnya ketika saya potong rambut pendek banyak yang berkomentar bahwa perempuan harus memiliki rambut panjang karena itu lebih bagus dan sebagainya. Tapi saya tak peduli dengan komentar tersebut karena kembali lagi ini adalah tubuh saya, penampilan saya, saya yang sepenuhnya bisa mengontrolnya. 

Apa saja yang Anda lakukan untuk menjaga tubuh dan pikiran Anda selalu sehat di tengah padatnya jadwal dan tekanan pekerjaan?

Hal terpenting bagi saya adalah me-time untuk lebih mengenal diri sendiri, apa yang kita sukai dan tidak sukai, serta perkuat fondasi tersebut karena aset terbesar yang kita miliki adalah diri sendiri. Ketika lebih mengenal diri sendiri juga bisa mendatangkan banyak kesempatan baru dan mempelajari hal baru juga. Jadi saya lebih content dengan apa yang saya jalani. 

Celana, Jan Sober; Corset, Wilsen Willim.

 

Apa hal terbesar yang sudah Anda lalui bersama tubuh Anda?

Perjalanan saya di Sri Asih, di mana tubuh saya ikut bertransformasi, ini merupakan salah satu pengalaman yang besar. Bukan hanya perjalanan terhadap fisik namun juga perubahan pola pikir. Dan juga perjalanan untuk diri saya sehingga bisa mencintai dan memahami perjalanan tubuh saya, itu merupakan salah satu aset terbesar saya sekarang sehingga ketika tubuh saya sedang naik turun itu tidak berdampak kepada bagaimana saya melihat diri saya sendiri. 

Adakah saran dari Anda bagi Cosmo babes yang mungkin berada di posisi struggle atas tubuhnya sendiri?

Secara alami kehidupan pasti mengalami fase naik dan turun. Tetapi hal tersebut tidak perlu memengaruhi cara kita melihat tubuh kita dan seberapa worthy diri kita. Aset terbesar adalah bagaimana kita bisa mencintai diri kita. Misalnya kalian merasa "oh saya akan bahagia ketika berat badan saya berada pada angka sekian, percaya lah, ketika Anda mencapai angka tersebut Anda tidak langsung merasa bahagia karena akan ada perasaan kekosongan jika Anda tidak mencintai diri sendiri, get to know yourself, your body." Karena kalau kita tidak memiliki self-love, perjuangan tersebut akan semakin besar dan kita akan merasa bahwa… we will never be enough. 

Satu hal yang tidak bisa kita hindari sebagai manusia adalah aging / penuaan. Bagaimana Anda memandang aging tersebut?

It's the beauty of life. Penuaan merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dan saya melihatnya sebagai hal yang indah. Misalnya saya melihat orang yang melewati proses hamil, melahirkan, saya melihatnya sebagai suatu hal yang indah. Saya mengapresiasi penuaan secara anggun dengan tetap menjaga kesehatan tubuh, kulit, dan pastinya dengan penggunaan sunscreen karena hal tersebut sangat berpengaruh untuk melindungi kulit kita. Terakhir, pastinya dengan olahraga. 

Jika Anda bisa mengucapkan sebuah pesan untuk tubuh Anda maka... Dear my body…

Dear my body… I just want to say thank you so much for all the hard work. Dengan kuat menjalani syuting yang panjang dan berat, ataupun bangun di pagi hari ketika sebenarnya sedang merasakan lelah, dan pastinya sudah membawa saya hingga mencapai semua ini. Terima kasih selalu memberikan energi ketika saya butuhkan. Maaf jika saya pernah memberikan energi negatif, dan saya berharap ke depannya tubuh saya bisa terus membantu saya menjalankan proses berikutnya. 

Apa hal yang ingin Anda pelajari di tahun 2023 ini?

Musik. Saya lagi mempelajari cara bermain piano sekarang. Selain itu saya juga lagi belajar masak. Biasanya saya sering membuat dessert, namun sekarang lagi mencoba untuk belajar masak makanan sehari-hari. 

Satu hal yang sedang Anda sukai sampai terobsesi dengan hal tersebut akhir-akhir ini adalah...

Saya lagi suka sekali menonton Formula 1 dan main piano. 

Apa salah satu impian Anda dalam hidup yang belum tercapai sekarang?

Ada, tetapi tidak bisa saya beri tahu sekarang. Nanti jika sudah tercapai akan saya kabari ke Cosmo, ya.

 

Photographer: Hadi Cahyono.

Fashion Stylist: Dheniel Algamar.

Digital Imaging: Raghamanyu Herlambang.

Text: Haninadhira Husaini / FT.

Assistant Fashion Stylist: Thalita Aurelia, Ellena Azisia Dianny Putri.

Makeup: Aditya Vagueskin.

Hair: Jovita Liana Dewi. 

Nails: Paint It Nails.