Interview: Perjalanan Prilly Latuconsina Melawan Insecurity

Nadhifa Arundati 04 Sep 2023

Senyumnya yang riang menghangatkan hati Cosmo saat bertemu Prilly untuk melakukan sesi pemotretan. Impresi pertama ini membuat Cosmo tak heran bila ia punya banyak fans yang selalu setia mendukungnya. We can sense a very good vibe from her. 

Kalau mendengar istilah "perempuan itu selalu bisa multitasking" tampaknya sosok Prilly dapat menjadi penggambaran yang tepat. Kini selain bergelut di dunia hiburan, ia pun menjadi sosok figur publik yang berhasil memberikan dampak baik bagi banyak orang. Nyatanya ketenaran bukan suatu kepuasan bagi Prilly – Cosmo berbincang banyak tentang kehidupannya, serta insecurities yang selama ini dihadapi karena bentuk tubuh yang dulu ia anggap tak masuk dalam kategori beauty standard. Namun apa yang Prilly saat ini percaya adalah bagaimana caranya untuk terus memberikan bekal pengetahuan terhadap diri kita sendiri. Ia sadar, kalau tubuh yang ia miliki itu justru mendatangkan banyak anugerah. 

Hai Prilly, sedang sibuk apa saat ini? Ada project terbaru yang sedang dikerjakan atau akan datang?

Saat ini saya sedang sibuk syuting film, dan juga aktif di belakang layar. Saya memiliki production house sendiri, dan tahun ini kami sedang giat-giatnya memproduksi film dan serial Indonesia. Di sini saya terlibat sebagai produser dan marketing promotion. Selain itu, saya juga lagi senang banget mengajar! Menjadi dosen praktisi di berbagai universitas negeri. Ada juga bisnis yang sedang saya geluti saat ini, serta asosiasi non-profit yakni komunitas untuk memberdaya UMKM dan asosiasi yang fokus pada kepedulian lingkungan. Padat sekali rasanya, haha… 


Bicara tubuh, bagian mana yang paling Anda suka?

My eyes... I guess? Jujur, saya termasuk sosok yang masih diliputi dengan insecurity (wich is normal), jadi untuk menjawab pertanyaan ini cukup tricky. Tetapi karena banyak orang yang memuji bagian mata saya, perlahan saya merasa kalau mata adalah bagian tubuh saya yang terindah. So yes, I like my eyes. 

Atasan dan bawahan, Sean Sheila


Apa insecurities terbesar yang pernah Anda rasakan terhadap bentuk tubuh Anda? 

My body is too short! Apalagi untuk di industri ini, postur tubuh membuat saya sulit untuk memilih baju – terlebih lagi bagi para fashion stylist. Saya merasa bentuk tubuh saya ini tak termasuk dalam kategori tubuh ideal. I'm aware of that. 


Momen apa yang membuat Anda tersadar dan akhirnya bisa menerima serta percaya diri dengan bentuk tubuh Anda saat ini? Apakah melalui proses yang panjang untuk sampai di sana?

Rasa ketidakpercayaan diri saya terhadap postur tubuh ini memang sejatinya sulit untuk dihilangkan. Namun ada satu momen yang seketika 'menyentil' diri saya. Waktu itu saya sedang ada proyek film bersama sutradara, Pak Monty Tiwa – setiap hadir, saya selalu mengenakan sepatu dengan heels yang tinggi. Tentu sepatu heels seakan menjadi 'pelipur lara'. 

Saat itu Pak Monty menegur saya setelah beberapa hari memerhatikan sepatu heels yang saya kenakan, dan menyadarkan saya tentang value yang sebenarnya saya miliki. Saat itu saya sadar, saya terlalu fokus terhadap kekurangan saya, tetapi tak menyadari kelebihan apa yang saya miliki selama ini. Setelah itu, saya sadar untuk tak lagi hanya menggunakan sepatu heels tinggi, kini saya memilih sepatu yang membuat saya merasa nyaman.

 

Cosmo cukup penasaran, seperti apa persepsi tentang bentuk tubuh ideal versi Anda?

Sudah pasti perempuan yang sering muncul di platform explore Instagram – yang perutnya rata, tangannya kecil – intinya, bentuk tubuh yang selalu diidamkan oleh banyak orang, yang dipengaruhi oleh konsep beauty standard. Tetapi, itu semua hanya keindahan yang hadir dari sekitar, bukan berarti kita harus punya bentuk tubuh yang sama. 

Seiring berjalannya waktu, saya sadar kok kalau bentuk tubuh saya juga ideal – selalu diberikan kesehatan atas apa yang saya lakukan saja itu ternyata sudah cukup. Jadi saat ini, saya pun tak pernah mau menimbang berat badan, karena yang terpenting, saya selalu berusaha untuk menjaga pola makan dan olahraga. 

 

Apakah kesehatan mental Anda sempat terganggu akibat dari bentuk tubuh yang Anda miliki?

Red carpet adalah sebuah mimpi buruk bagi saya. Kalau diperhatikan, dulu saya nyaris tak pernah terlihat di momen red carpet bersama para aktor dan aktris lainnya. Saya hanya akan hadir di red carpet kalau sesi foto-fotonya sudah selesai. Namun saat Festival Festival Indonesia 2022, adalah pertama kalinya saya memberanikan diri untuk hadir di red carpet bersama para pemain lainnya. Because I already aware about my value. Red carpet tak sekadar gaun yang indah, tetapi tentang apa talenta yang sudah saya hadirkan, dan ini merupakan reward yang patut saya rayakan. 

Gaun dan Corset, Jan Sober.


Hal tersulit dari menjadi seorang publik figur mungkin datang dari komentar netizen tentang penampilan Anda. Apa komentar netizen yang paling buruk dan membekas dalam pikiran Anda sampai saat ini?

Saya sering mendengar komentar seperti ini, "kalau dari segi penampilan Prilly itu nggak cocok untuk memainkan peran ini. Tetapi untung saja aktingnya masih oke." Well, saat mendengar komentar ini rasanya saya seperti dijatuhkan kemudian dibangkitkan lagi, haha... Mereka lebih fokus terhadap bentuk fisik saya, tetapi sekarang saya sudah tidak terlalu memikirkannya.


Apa hal terbesar yang sudah Anda lalui bersama tubuh Anda?

Saya tak menyangka, kalau tubuh mungil ini mampu melakukan banyak hal. Tubuh saya bisa diajak untuk diving, pole dance, dan kegiatan lain yang awalnya saya rasa tak mungkin. Bahkan saya ajak tubuh ini untuk beraktivitas penuh… and this body can actually doing all of these.


Apa saja yang Anda lakukan untuk menjaga tubuh dan pikiran selalu sehat di tengah padatnya jadwal dan tekanan pekerjaan?

Saya membiasakan diri untuk mengonsumi makanan yang memiiki nilai protein dan karbohidrat, but also less sugar. Karena kegiatan saya sangat padat – dan terkadang tak sempat untuk berolahraga – saya berusaha untuk menyeimbangkan pola hidup yang teratur. Saya selalu menyempatkan waktu untuk tidur yang cukup, and becoming a morning person. 


Adakah saran dari Anda bagi Cosmo babes yang mungkin berada di posisi struggle atas tubuhnya sendiri?

Selalu ingat bahwa kita tidak bisa selalu mengubah sistem yang telah ada– khususnya tentang beauty standard dan peran perempuan dalam kehidupan sosial. Fokuskan diri kita untuk dapat mengubah persepsi diri sendiri – that we are valuable and more than just our look, inilah yang pada akhirnya akan memberikan dampak bagi orang lain untuk menyetujui akan apa yang kita percayai. 


Jika Anda bisa mengucapkan sebuah pesan untuk tubuh Anda maka... Dear my body…

I'm sorry I underestimated you (a LOT) in the past. But I'm proud of you. Terima kasih sudah mau menjadi tubuh yang kuat buat saya. 

Atasan dan bawahan, Sean Sheila

 

Bagaimana cara 'healing' terbaik versi Anda?

Healing terbaik saya adalah dengan melakukan diving. Saya tak perlu berbicara dengan banyak orang, hanya asyik menyaksikan ikan dan keindahan di bawah laut. 

 

Apa hal yang ingin Anda pelajari di tahun 2023 ini?

Saya ingin belajar untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan saya. Di tahun 2022, saya kerap dirawat di rumah sakit karena berbagai penyakit yang dulu saya alami. Maka hal yang saya ingin pelajari di tahun ini yakni untuk fokus terhadap kegiatan yang membuat saya bahagia, dan tidak terlalu over-work saat mengerjakan semua hal.

 

Photographer : Hadi Cahyono.

Fashion Stylist: Dheniel Algamar.

Beauty Editor: Astriana Gemiati.

Text: Nadhifa Arundati / FT.

Digital Imaging: Raghamanyu Herlambang.

Makeup: Bubah Alfian.

Hair: Yezhadjo Hair.

Manicurist: Paint It Nails.

Asst. Fashion Stylist: Thalita Aurellia, Ellena Azisia.

Wardrobe: Sean Sheila, Jan Sober.

 

(Nadhifa Arundati / Image: Dok. Rhani Shakurani)