9 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Untuk Menjaga LDR Tetap Menarik
Sebagai permulaan: LDR tidak seburuk itu, oke? Berlawanan dengan apa yang banyak orang pikirkan, sebenarnya kamu dapat melakukan banyak hal untuk mempertahankan hubungan jarak jauh dengan seseorang dalam kondisi yang tepat. (Kondisi tersebut adalah: komunikasi yang sehat, transparansi, dan keterbukaan).
Namun, hubungan jarak jauh tentu tidak untuk semua orang. Terutama bagi kalian yang percaya dengan ungkapan “jarak hanya akan membuat hati semakin rindu,” karena itu adalah versi Disney-esque dari apa yang Cosmo anggap omong kosong (Akan Cosmo bahas lebih lanjut nanti).
Meskipun hubungan jarak jauh bukanlah wujud hubungan yang ideal, jika bersifat sementara dan ada tujuan akhir yang jelas, hal itu tidak harus langsung menjadi alasan putus. Untungnya, ada beberapa cara praktis untuk membuat LDR (Long Distance Relationship) terasa lebih ringan jika kamu sedang mengalaminya saat ini.
Berikut adalah trik yang disetujui para ahli untuk menjaga agar hubungan jarak jauhmu tetap berjalan lancar. Silakan dicoba.
1. Jangan menipu diri sendiri dengan mengabaikan tanda-tanda yang ada
Ingat saat Cosmo bilang bahwa LDR tidak untuk semua orang? Iya, coba untuk bersikap realistis. Meski menyakitkan. Misal, kamu tidak pernah membayangkan tinggal di kota tertentu, tetapi di sanalah pasanganmu membangun seluruh kariernya. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah saya atau pasangan saya benar-benar mau pindah untuk satu sama lain? Karena kemungkinan besar, akan ada perasaan tidak puas ketika hal ini terjadi.
"Mulai LDR dengan tujuan akhir yang realistis. Jika kamu melakukannya, kesuksesan dan kebahagiaan bisa mengikuti," kata Krysta Monet, pendiri dan pencipta thefemininetruth.com.
2. Hubunganmu bukan pertemuan bisnis, jadi jangan memperlakukannya seperti itu
Kamu tidak perlu benar-benar membeli kalender dan menjadwalkan setiap kunjungan. Dan umumnya, tinggalkan juga rencana itinerari setiap kali kamu berkunjung. Itu yang akan membuat hubunganmu terasa "tidak normal" karena kebanyakan pasangan yang tinggal dekat satu sama lain juga tidak mengatur seluruh waktu mereka bersama dengan terjadwal.
Namun yang ingin Cosmo sampaikan adalah: Jadilah orang dewasa yang bertanggung jawab dalam mengatur waktu untuk bertemu. “Ambil hari cuti dan buat perjalanan fisik sebanyak mungkin dengan kunjungan, kencan FaceTime, dan komunikasi secara keseluruhan,” kata Monet.
3. Jadikan seks virtual sebagai kebiasaan
Seks adalah bagian normal dan sehat dari setiap hubungan. Hanya karena kamu tidak bersama secara fisik bukan berarti kamu tidak bisa bersenang-senang melalui sesi FaceTime atau Zoom. "Anggaplah itu sebagai kencan. Berpakaian seksi, pakai lingerie warna favoritnya, dan lakukan hal-hal nakal...secara virtual," kata Monet.
4. Jangan kepo di media sosial
"Saat kalian berjauhan, mudah untuk membiarkan imajinasimu mengambil alih dan menganalisis setiap unggahan, komentar publik, atau Like di timeline pasangan," kata pelatih kencan Damona Hoffman, pembawa acara Podcast Dates & Mates. "Bermain detektif di media sosial hanya akan menimbulkan ketidakamanan yang tidak sehat dan kekhawatiran tentang hubungan." Fakta.
5. Pertahankan percakapan yang sehat, baik yang bermakna maupun yang acak
Kamu tidak harus terus-menerus berkomunikasi setiap hari, kata Rachel Sussman, terapis hubungan di New York City. Tetapi kamu perlu memastikan bahwa sebagian besar percakapanmu bermakna dan mendalam. "Kamu tidak punya waktu untuk duduk menonton film bersama atau sekadar makan bersama, jadi kamu harus memiliki percakapan yang fokus," kata Sussman. Percakapan mendalam itu membantu kalian merasa lebih dekat, daripada hanya bermain ping pong teks sepanjang hari saat kalian berdua bekerja.
Namun, “percakapan tidak selalu harus terencana, panjang, dan bermakna,” kata Monet. "Kadang-kadang pasanganmu hanya ingin tahu bahwa kamu memikirkan mereka di tengah hari kerja, bahkan saat kamu tidak punya waktu untuk berbicara berjam-jam."
6. Jangan menolak LDR sampai kamu mencobanya
Jika mendengar hubungan jarak jauh membuat alarm di kepalamu berbunyi, tenanglah sebentar. Baik kamu sudah pernah mencobanya dan gagal atau belum pernah memberi LDR kesempatan, Sussman mengatakan bahwa kemampuanmu untuk bertahan dalam hubungan jarak jauh mungkin akan mengejutkanmu. "Orang-orang harus tetap berpikiran terbuka," katanya, menambahkan bahwa jika kamu bertemu belahan jiwamu dan mereka tinggal di tempat lain, mungkin jauh lebih mungkin dari yang kamu kira untuk memiliki hubungan yang sukses di antara perbedaan geografis.
7. Tapi pastikan ada akhir yang jelas
Sudah dikatakan sebelumnya, memulai hubungan jarak jauh tanpa rencana kapan kalian bisa tinggal dekat lagi sama saja seperti melompat ke laut tanpa tahu kapan seseorang akan melempar pelampung. "Salah satu aturan dalam memulai LDR adalah mengetahui berapa lama hubungan itu akan berjarak," kata Sussman. Masalah yang sering ia lihat dalam praktiknya adalah orang-orang yang pindah sebelum membahas kapan mereka akan tinggal bersama lagi dan siapa yang akan melakukan langkah kedua.
Saat kamu memulai tahap awal diskusi tentang logistik menjalani LDR, Sussman merekomendasikan untuk mempertimbangkan apa artinya tinggal bersama lagi—apakah seseorang harus meninggalkan pekerjaan yang mereka cintai, pindah jauh dari orang tua yang sudah lanjut usia, atau mengubah hidup mereka dengan cara yang menyebabkan penyesalan? Susun rencana sebelum mengambil langkah besar.
8. Jangan terlalu banyak mengatur waktu kunjunganmu
LDR tidak selalu buruk—mengunjungi orang yang kamu cintai di kota baru adalah hal yang menyenangkan dan menciptakan banyak kesempatan untuk mengalami hal-hal baru bersama. Pastikan untuk menghabiskan waktu menjelajahi tempat-tempat baru, tetapi Sussman merekomendasikan untuk menghabiskan satu atau dua hari pertama dari setiap kunjungan hanya bersantai dan bersenang-senang di rumah. Setelah itu, baru habiskan waktu dengan makan di restoran mewah dan menonton pertunjukan.
9. Jangan berharap kesempurnaan di setiap kunjungan
Hanya karena kalian adalah pasangan dalam hubungan jarak jauh bukan berarti kalian sekarang telah melampaui tantangan hubungan biasa. Tidak bisa dihindari bahwa rencana yang gagal karena salah satu dari kalian sakit, atau menstruasimu datang di waktu yang tidak tepat, atau kalian mengalami pertengkaran yang memakan 60 persen dari waktu kalian bersama adalah hal yang normal.
Semua adalah hal biasa yang dialami semua pasangan, Sussman mengonfirmasi. Jadi, daripada merasa kesal karena ada sesuatu yang buruk terjadi, tangani saja seperti yang kamu lakukan jika kalian tinggal bersama. Kalau tidak, kamu hanya akan memberi tekanan yang tidak adil pada dirimu sendiri.
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Khadijah Horton on Cosmopolitan UK).