Ketahui Beberapa Ciri Kamu Berada di Hubungan yang Abusive!
Tidak peduli apa gender, orientasi seksual, atau preferensi seksual kita, hubungan adalah salah satu faktor terpenting dalam hidup kita. Meski ada banyak hal yang dapat memengaruhi apakah kita memiliki hubungan yang bahagia (mulai dari keyakinan tentang ‘The One’ hingga attachment styles kita), ada beberapa perilaku yang sama sekali tidak boleh ada dalam hubungan yang sehat.
Karena bagi banyak dari kita, edukasi seks dan hubungan adalah hal yang terbatas, sehingga banyak yang masuk ke dalam hubungan tanpa mengetahui betapa pentingnya menetapkan batasan dan mengkomunikasikan ekspektasi. Kita juga mungkin tidak mampu mengenali tanda-tanda halus dari kekerasan emosional, gaslighting, atau kontrol yang bersifat memaksa.
Apa saja tanda-tanda hubungan yang tidak sehat?
“Setiap orang pasti berdebat, dan setiap orang pasti tidak selalu sependapat dengan pasangan, anggota keluarga, atau orang lain yang dekat dengan mereka dari waktu ke waktu,” kata Katie Ghose, Chief Executive dari Women’s Aid. “Tetapi jika hal ini mulai membentuk pola yang konsisten, membuatmu merasa terintimidasi, dikendalikan, atau merasa ketakutan, maka itu tanda bahwa kamu mungkin berada dalam hubungan yang abusif.”
Ghose menambahkan, “Jika dilihat secara terpisah, beberapa perilaku mungkin terlihat kecil atau tidak berbahaya, tetapi bila digabungkan, hal itu dapat membentuk pola berulang yang menakutkan dan membuat tertekan.”
Cosmo meminta Katie Ghose memberikan sarannya tentang perilaku hubungan yang tidak sehat dan toxic untuk diwaspadai. Jika kamu bertanya-tanya apakah perilakumu dan pasanganmu sehat, gunakan daftar ini untuk menilai situasinya.
Perilaku Tidak Sehat dalam Hubungan
- Pasanganmu berteriak, mengejek, menuduh, memanggilmu dengan sebutan buruk, atau mengancam secara verbal.
- Mereka mengancam akan menahan uangmu atau mengambil ponsel maupun laptopmu.
- Mereka terus-menerus merendahkanmu di depan orang lain.
- Mereka menyembunyikan informasi darimu, berbohong, mengingkari janji, cemburu, atau memiliki hubungan lain.
- Mereka memantau panggilan telepon, pesan teks, email, dan akun media sosialmu.
- Mereka mengikutimu atau memeriksamu, mempermalukanmu di depan umum, atau selalu ikut kemanapun kamu pergi.
- Mereka membuat gerakan marah (seperti memukul dinding), menakut-nakuti dengan ukuran fisik mereka, merusak barang-barangmu. Mereka mengancam akan melukaimu atau bahkan membunuhmu, baik dengan atau tanpa senjata.
- “Mereka bilang tidak bisa mengendalikan amarahnya”
- Mereka menggunakan ancaman atau intimidasi untuk memaksamu melakukan aktivitas seksual atau melihat pornografi. Mereka terus-menerus menekanmu untuk berhubungan seks saat kamu tidak menginginkannya.
- Mereka melakukan kekerasan fisik, entah itu meninju, menampar, menggigit, menendang, mencubit, mendorong, menahanmu, atau menjambak rambutmu.
- Mereka menyangkal semua yang terjadi di atas, atau menyalahkanmu sebagai penyebabnya. Mereka mengatakan tidak bisa mengendalikan amarah, memohon agar kamu memaafkan, menangis, dan berjanji itu tidak akan terjadi lagi.
- Mereka (secara tidak adil) menuduhmu menggoda orang lain atau berselingkuh.
- Mereka mencoba mengatur ke mana kamu boleh atau tidak boleh pergi, atau berusaha menghentikanmu bertemu orang-orang yang kamu sayangi, termasuk teman dan keluarga.
- Mereka menekanmu untuk menggunakan narkoba atau zat lainnya.
- Saat kamu berbicara, mereka tidak mendengarkan atau tidak merespons.
- Mereka menolak membantu pekerjaan rumah tangga atau mengasuh anak.
- Mereka mengancam akan menyakiti diri sendiri atau mencoba bunuh diri.
Women’s Aid mengatakan, “Jika dilihat secara terpisah, beberapa perilaku mungkin tampak kecil, tetapi bila digabungkan, itu membentuk pola konsisten yang menakutkan dan membuat tertekan.”
(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan UK / Perubahan bahasa telah dilakukan oleh penulis/Salsa Meilivia/ Image: Doc. Photo by Artur Debat/Getty Images on Cosmopolitan UK).