Rekomendasi Perawatan di Klinik untuk Meniruskan Wajah

Elizabeth Alicia 30 Sep 2025

Tren wajah tirus masih menjadi salah satu standar kecantikan populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Bentuk wajah yang lebih ramping kerap dianggap memberikan kesan lebih muda, segar, dan proporsional. Namun, tidak semua orang memiliki bentuk wajah tirus secara alami. Faktor genetik, struktur tulang, hingga tumpukan lemak di area wajah bisa membuat wajah tampak lebih bulat.

Kemajuan teknologi estetika kini memungkinkan siapa saja untuk mendapatkan bentuk wajah yang lebih proporsional melalui berbagai perawatan klinis. Tidak hanya memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan perawatan rumahan, prosedur di klinik juga biasanya dilakukan dengan metode yang aman, terukur, serta diawasi langsung oleh tenaga medis profesional. Berikut ini adalah lima rekomendasi perawatan klinik yang dapat membantu meniruskan wajah.

  • Mesolipo

Mesolipo adalah prosedur injeksi yang bertujuan untuk melarutkan lemak di area wajah, khususnya pipi dan bawah dagu. Cairan yang disuntikkan umumnya mengandung kombinasi bahan lipolitik yang dapat memecah lemak, sehingga wajah terlihat lebih ramping setelah beberapa kali sesi.

Kelebihan mesolipo terletak pada hasilnya yang cukup natural dan tidak memerlukan pembedahan. Prosesnya relatif singkat, sekitar 30 menit per sesi, dan pasien bisa langsung kembali beraktivitas. Meski demikian, hasil biasanya baru terlihat setelah 2–3 kali perawatan karena tubuh membutuhkan waktu untuk membuang sisa lemak yang sudah terurai.

Mesolipo cocok untuk mereka yang memiliki penumpukan lemak ringan hingga sedang di wajah, tetapi tidak efektif untuk memperbaiki struktur tulang atau otot wajah.

  • Masseter Botox

Salah satu penyebab wajah tampak lebar adalah otot masseter yang terlalu aktif. Otot ini berada di sisi rahang dan berperan penting dalam aktivitas mengunyah. Pada sebagian orang, otot masseter bisa berkembang berlebihan sehingga wajah terlihat lebih kotak.

Masseter botox adalah solusi yang tepat untuk kondisi ini. Dengan menyuntikkan botox ke area otot rahang, otot akan menjadi lebih rileks dan ukurannya mengecil secara bertahap. Hasilnya, bentuk wajah terlihat lebih tirus dengan garis rahang yang lembut. Prosedur ini relatif aman, minim nyeri, dan hasilnya dapat bertahan 4–6 bulan. Selain manfaat estetika, beberapa orang juga merasakan perbaikan pada masalah bruxism atau kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur setelah melakukan masseter botox.

  • Filler Dagu

Bukan hanya pipi atau rahang, dagu juga berperan penting dalam membentuk kesan wajah tirus. Dagu yang terlalu pendek atau mundur ke belakang dapat membuat wajah terlihat bulat. Untuk mengatasinya, filler dagu bisa menjadi pilihan.

Prosedur filler dagu melibatkan penyuntikan gel asam hialuronat ke area dagu untuk menambah volume sekaligus membentuk kontur. Dengan dagu yang lebih panjang atau tegas, wajah akan tampak lebih proporsional dan ramping. Keunggulan filler adalah hasilnya langsung terlihat seketika setelah tindakan. Prosedurnya hanya membutuhkan waktu sekitar 15–30 menit dengan downtime minimal. Meski bukan solusi permanen, filler dagu dapat bertahan hingga 12–18 bulan tergantung jenis produk dan metabolisme pasien.

  • HIFU

HIFU menjadi salah satu teknologi non-invasif paling populer dalam dunia estetika modern. Prosedur ini menggunakan energi ultrasound berintensitas tinggi yang menembus lapisan kulit hingga jaringan dalam. Efeknya adalah merangsang produksi kolagen baru dan mengencangkan kulit.

HIFU efektif untuk mengangkat kulit yang kendur, mengurangi double chin, sekaligus meniruskan wajah secara keseluruhan. Prosedur ini sangat diminati karena tidak memerlukan sayatan maupun suntikan, sehingga risiko efek samping lebih minimal. Hasil HIFU biasanya mulai terlihat dalam 2–3 bulan setelah perawatan, ketika kolagen baru sudah terbentuk. Meski prosesnya bertahap, efek pengencangan kulit dapat bertahan hingga satu tahun lebih, tergantung kondisi kulit pasien.

  • Radiofrequency

Selain HIFU, perawatan radiofrequency (RF) juga banyak dipilih untuk meniruskan wajah. RF bekerja dengan mengalirkan energi gelombang radio ke jaringan kulit, yang menghasilkan panas lembut pada lapisan dermis. Panas ini merangsang kolagen, meningkatkan elastisitas kulit, dan memperbaiki kontur wajah.

Perawatan RF umumnya terasa nyaman, bahkan menyerupai pijatan hangat di wajah. Sesi berlangsung sekitar 30–45 menit tanpa downtime, sehingga pasien bisa langsung beraktivitas setelahnya. RF cocok bagi mereka yang ingin hasil bertahap namun tetap alami. Dengan melakukan beberapa kali sesi, wajah akan tampak lebih kencang, garis rahang lebih tegas, dan pipi terlihat lebih ramping.

Perawatan Pasca Tindakan

Apapun jenis perawatan klinis yang dipilih, tahap pasca tindakan memiliki peran penting untuk memastikan hasil yang optimal sekaligus meminimalkan risiko efek samping. Setelah prosedur, pasien biasanya disarankan untuk menghindari paparan panas berlebih seperti sauna, sinar matahari langsung, atau olahraga berat setidaknya 24 jam. Mengompres area yang terasa bengkak dengan es juga dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman.

Selain itu, hidrasi tubuh dan kulit harus dijaga dengan baik agar proses regenerasi berjalan optimal. Konsumsi air putih yang cukup, pola makan seimbang, serta istirahat memadai dapat mempercepat pemulihan. Pasien juga perlu mengikuti semua instruksi dokter, termasuk jadwal kontrol, penggunaan obat oles atau oral jika diberikan, dan menghindari kebiasaan menyentuh wajah secara berlebihan.