- Mulai dari perubahan hormon hingga masalah medis yang cukup serius, berikut penyebab darah haid kamu lebih banyak dari biasanya.
Tentu kamu sudah tahu bahwa setiap tubuh wanita sangat unik, mulai dari bentuk payudara yang bervariasi, bentuk vagina yang unik hingga period blood flow yang berbeda-beda. Dengan itu, setiap wanita biasanya mengenal blood flow dan siklus menstruasinya sendiri, namun dokter dapat membantu menentukan bahwa haid kamu cenderung normal, light, atau heavy. Wanita biasanya membuang sekitar 30-40ml darah saat haid, dan heavy bleeding akan mengeluarkan sekitar 80ml.
FYI, ada satu kondisi bernama menorrhagia yaitu heavy flow yang tidak normal sehingga kamu harus mengganti pembalut setiap jam, atau menggunakan 6-7 pembalut dalam satu hari. Kondisi ini dapat menyebabkan anemia alias kekurangan darah, namun sebelum kamu mendiagnosa sendiri (alias mencari artikel random dari Mr. Google)… baca dahulu artikel Cosmo berikut.
1. Kamu mengalami masalah hormon
Biasanya, tubuhmu dapat menyeimbangi hormon progesteron dan estrogen yang memegang peran penting dalam menstruasi. Namun, jika kamu memliki kelebihan estrogen, lapisan dalam rahim atau endometrium dapat menjadi lebih tebal dan membuat darah lebih mudah diproduks. Selain itu, tiroid juga dapat menyebabkan heavy bleeding.
2. Kamu mengubah program kB
Pil kB dapat membuat hormon tubuh tidak stabil dan mengurangi produksi darah haid, namun jika kamu baru saja menghentikan konsumsi pil ini, jangan kaget bila blood flow kamu menjadi lebih banyak dari biasanya. Selain itu, penggunaan IUD yang non-hormonal juga bisa menyebabkan blood flow yang lebih berat.
3. Kamu mendekati masa menopause
Meskipun banyak wanita yang lebih muda tidak akan menganggapnya serius, faktanya adalah perimenopause (transisi selama 4-10 bulan sebelum menopause) terkadang dapat dimulai sejak usia 30 tahun. Menurut Susan Wysocki, anggota American Sexual Health Association, perubahan haid merupakan tanda pertama untuk menopause.
4. Kamu mengkonsumsi obat antikoagulan
Obat antikoagulan adalam obat untuk mencegah penggumpalan darah yang sering dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat sakit jantung atau stroke. Namun menurut riset oleh Royal Free Hospital di London, obat pengencer darah ini juga akan membuat peredaran darah di bawah sana semakin lancar. Untuk itu, konsultasikan hal ini dengan dokter kamu.
5. Kamu memiliki fibroid rahim
Uterine fibroid adalah pertumbuhan massa bersifat non-kanker yang dapat tumbuh di bagian dalam atau dinding otot uterus. Meskipun terdengar menyeramkan, kondisi ini sebenarnya cukup umum - menurut Women’s Health, sebuah studi oleh Birmingham Women’s Hospital menemukan bahwa sekitar 70% wanita akan mengalami ini sebelum mencapai usia 50 tahun. Salah satu gejalanya? Heavy menstrual bleeding, termasuk datang bulan sebanyak dua kali dalam sebulan. Untuk menangani ini, kamu bisa mengunjungi dokter spesialis.
(Image: doc. freepik.com)