16 Tanda Kamu Ada di Hubungan yang Tidak Sehat

Giovani Untari 28 Jan 2024

Tidak peduli pada identitas gender atau preferensi seksual, hubungan yang dijalani memegang peranan penting dalam hidup kita. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi kualitas hidup salah satunya saat kita memiliki pasangan yang bisa membuat kita lebih bahagia. Tetapi kadang kala ada beberapa kebiasaan buruk dalam hubungan yang sebaiknya kita hindari. 

Tidak menutup fakta bahwa banyak dari kita yang juga mungkin memiliki pengetahuan tentang edukasi seks dan hubungan yang terbatas. Ini membuat kita akhirnya menjalin hubungan romantis tanpa mengetahui betapa pentingnya menetapkan batasan dalam hubungan serta membahas tentang ekspektasi. Saat jatuh cinta kita juga cenderung tidak waspada pada tanda-tanda pelecehan emosional, pelecehan seksual, atau kontrol paksaan yang sering kali tidak kita sadari. 

APA SAJA TANDA DARI HUBUNGAN YANG TIDAK SEHAT?

“Setiap orang mempunyai argumen, dan pendapat yang berbeda dengan pasangannya, anggota keluarga, dan orang-orang dekat mereka dari waktu ke waktu,” tutur Katie Ghose, Head dari Eksekutif Women’s Aid. “Tetapi jika hal ini mulai membentuk pola yang konsisten dan semakin membuat Anda merasa terintimidasi, dikendalikan atau takut, maka itu pertanda bahwa Anda mungkin berada dalam hubungan yang abusif dan tidak sehat"

Ghose ikut menambahkan, "Jika dilihat secara terpisah, beberapa perilaku mungkin tampak seperti tindakan kecil atau tidak berbahaya, namun jika digabungkan, perilaku tersebut membentuk pola perilaku berulang yang menakutkan, merugikan dan menjengkelkan."

Cosmo lantas meminta nasihat kepada Katie Ghose tentang seperti apa perilaku yang dapat menjadi tanda hubungan tersebut tidak sehat dan harus diwaspadai. Jika kamu penasaran apakah perilakumu dan pasangan saat ini sudah masuk dalam kategori hubungan toxic, gunakan daftar berikut ini untuk menilai situasinya.

1. Pasangan berteriak, mengejek, menuduh, memanggil nama kamu dengan keras, atau mengancam secara lisan.

2. Ia mengancam akan menahan uang kamu, mengambil ponsel, laptop atau barang berharga kamu.

3. Ia sering merendahkan kamu di hadapan orang lain dan ini bersifat terus menerus.

4. Ia menyembunyikan beberapa informasi dari kamu, berbohong, mengingkari janji, cemburu, atau yang terburuk pernah berselingkuh.

5. Ia memantau panggilan telepon, SMS, email, dan akun media sosial kamu.

6. Ia mengikuti atau memeriksa kamu lalu mempermalukan kamu di depan umum, atau saat pergi ke mana pun bersamanya.

7. Ia membuat gerakan yang menunjukkan kemarahan (seperti meninju tembok), mengintimidasi kamu menggunakan ukuran fisiknya, menghancurkan barang-barang kamu. Ia juga mengancam akan menyakiti atau membunuh kamu, baik dengan atau tanpa senjata. Ini terjadi karena ia merasa tidak bisa mengendalikan amarahnya

8. Ia menggunakan ancaman atau intimidasi untuk memaksa kamu melakukan aktivitas seks atau menonton film porno. Mereka terus-menerus menyudutkan kamu untuk berhubungan seks bahkan ketika kamu tidak menginginkannya.

9. Ia melakukan kekerasan fisik baik seperti meninju, menampar, menggigit, menendang, mencubit, mendorong, menahan atau menjambak rambut kamu.

10. Ia menyangkal hal buruk yang terjadi serta mengatakan bahwa kamu lah penyebabnya. Ia sering mengatakan bahwa dirinya tidak bisa mengendalikan amarahnya, lalu memohon agar kamu memaafkanya. Ia bahkan pernah menangis sambil berjanji untuk tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. 

11. Ia secara tidak objektif menuduh kamu menggoda orang lain atau tidak setia.

12. Ia memberi tahu kemana kamu boleh dan tidak boleh pergi, atau mencoba menghalangi kamu menemui orang yang kamu sayangi seperti teman dan keluarga.
13. Ia memaksa kamu untuk menggunakan zat terlarang dan obat-obatan berbahaya lainnya.

14. Saat kamu berbicara, ia tidak mendengarkan atau merespons.

15. Ia menolak membantu pekerjaan rumah tangga atau mengasuh anak.

16. Ia mengancam akan melukai diri sendiri atau mencoba bunuh diri.

Women's Aid memberi petunjuk lainnya, "Jika dilihat secara terpisah, beberapa perilaku mungkin tampak seperti tindakan kecil, namun jika digabungkan, perilaku tersebut membentuk pola perilaku konsisten yang menakutkan dan menjengkelkan.

 

(Artikel ini disadur dari Cosmopolitan.com/uk / Alih Bahasa: Giovani Untari / Perubahan telah dilakukan oleh editor / Image: Dok. The HK Photo Company for Unsplash, Giulia Bertelli for Unsplash.com, rawpixel on Freepik).