Cerita di Balik Ragga dan Runna, Instalasi Paus Pink Karya Arkiv Vilmansa
Siapa sangka di balik instalasi paus pink raksasa ada pesan mendalam di baliknya?! Ketika Anda melihat karya seniman Arkiv Vilmansa tersebut dengan latar lanskap keindahan Bali, mungkin yang terbersit adalah sang seniman berusaha menampilkan visual baru yang lebih playful mengenai Bali. Namun ketika menyelami latar cerita dari paus tersebut, Anda mungkin melihat alam sekitar dengan perspektif yang berbeda.
Cosmo berkesempatan untuk melihat langsung dua instalasi paus tersebut di Locca Sea House, Jimbaran, Bali pada 14 Desember 2024 lalu. “Seni selalu menjadi cara saya terhubung dengan dunia di sekitar saya, dan koleksi ini terinspirasi oleh lanskap, budaya, dan tradisi Bali. Ini adalah perayaan masa lalu sekaligus masa depan.” terangnya.
Cerita Ragga dan Runna
Arkiv menami kedua paus tersebut sebagai Ragga dan Runna. Ragga dengan tinggi mencapai 9 meter, panjang dan lebar sebesar 30 meter dan 12 meter, Ragga merupakan simbol dari mitos, alam, dan kesadaran lingkungan. Sementara Runna yang berukuran kecil merupakan hasil refleksi Arkiv refleksi tentang kerentanan lingkungan dan kebutuhan mendesak agar manusia kembali menyadari hubungannya dengan alam.
Paus dipilih sebagai tokoh utama karena melambangkan kekuatan dan misteri akan luasnya samudra. Sementara mengapa paus dipulas warna pink, Arkiv mengaku karena warna tersebut adalah salah satu warna favoritnya. Menariknya, secara kebetulan, Dr. I Komang Gede Sanjaya selaku Bupati Tabanan menceritakan bahwa ada peristiwa bersejarah yang terjadi di Bali yang berkaitan dengan paus.
“Arkiv bersama Ragga dan Runna adalah peristiwa Ulam Agung yang terulang di masa lalu, di mana di kehidupan lalu ikan paus terdampar di area pantai Tabanan, dan dipercaya menjadi simbol sumber berkat bagi masyarakat Bali—bernilai suci dan luhur,” ceritanya seperti dalam keterangan yang dirilis.
Ragga dan Runna juga akan ditemani sosok lainnya yakni Domma yang merupakan kreasi ikonis dari Arkiv. Lewat ukurannya yang masif dan visualnya yang mencolok tentu dengan mudah akan menarik atensi. Dan besarnya atensi pula yang diharapkan akan membuat masyarakat berpikir lebih kritis mengenai pesan positif di balik kehadiran Ragga dan Runna.
Karena mengusung pesan untuk menjaga lingkungan, Ragga dan Runna nantinya akan didaur ulang sehingga tidak ada limbah plastik.
Pameran Widya Segara
Presentasi Runna dan Ragga sendiri merupakan bagian dari pameran bertajuk Widya Segara. Pameran yang berlangsung dari 14 Desember hingga 11 Januari 2025 ini menampilkan karya para seniman Bali. Seperti diantaranya, Satya Cipta, Nyoman Sani, dan Made Wianta.
Nicolaus Kuswanto, Pendiri Galeri ZEN1 sebagai penyelenggara acara, menyampaikan, “Kami bangga mempersembahkan karya Arkiv Vilmansa sebagai bagian dari pameran Widya Segara. Seni beliau berbicara pada inti budaya Indonesia sekaligus menantang batasan praktik kontemporer. Kolaborasi ini merupakan momen penting bagi kami, dan kami sangat antusias melihat bagaimana karya ini akan diterima oleh audiens lokal dan internasional.”
Selepas Bali, Arkiv rencananya akan menggelar pameran di Jakarta pada Februari 2025 mendatang.