Couture & Cheetah Print! Dua Elemen Andalan Givenchy di Koleksi Spring 2025

Couture, aristokrat, dan elegan menjadi tiga kata yang mendeskripsikan rumah mode Givenchy. Ketiga elemen tersebut juga tampaknya yang menjadi acuan tim internal Givenchy ketika merancang koleksi spring 2025. Keputusan tim internal untuk berfokus ke identitas Givenchy tidak terlepas dari dinamika perputaran creative director selama 7 tahun terakhir.

Tiap desainer menginjeksi ciri khas desain masing-masing. Dari Riccardo Tisci dengan gothic chic, Clare Waight Keller yang berfokus pada gaya feminin, dan Matthew Williams yang membuat citra Givenchy menjadi edgy—Dan Maret 2025 mendatang Sarah Burton akan mempresentasikan koleksi debutnya. 

Dalam keterangan yang dirilis, tim internal memberikan sentuhan modern lewat sentuhan bergaya punk. Kontras dengan sosok pendiri Hubert de Givenchy yang berlatar bangsawan. Namun twist tersebut justru menjadi focal point dari koleksi ini. Seperti jaket berhiaskan embellishment yang edgy pada kerah dan rok mini motif snakeskin dan aksen bulu pada hemline. Punk dikemas secara subtil alih-alih eksplisit.

Cosmo merangkum koleksi ini menjadi tiga pilihan gaya. Apa saja?

Animal Instinct

Bersiap untuk bereksplorasi dengan animal print pada tahun 2025 ini. Tenang, jika Anda adalah penggemar gaya elegan dan minimalis, Givenchy menghadirkan trik yang bisa Anda coba. Yakni lewat aksesori. Givenchy memadukan setelan roknya yang bergaya klasik dengan ikat pinggang, kitten heels, dan fur collar bermotif citah. Tetap terlihat feminin, sophisticated, namun glamor. 

Jika Anda ingin tampil berani, maka bisa bereksplorasi dengan kombinasi mini dress bermotif snakeskin dan kitten heels cheetah. After all, 2025 is the year of the snake.

Couture Flair

Meski sudah empat tahun absen dari panggung couture, Givenchy tak ingin kehilangan citranya sebagai salah satu rumah mode yang mewarnai sejarah adibusana. Karenanya couture, juga menjadi elemen yang dihadirkan pada koleksi cruise 2025. 

Seperti gaun panjang hitam aksen pita-gaun hitam adalah ikon dari Givenchy berkat penampilan Audrey Hepburn mengenakan busana tersebut di film Breakfast At Tiffany’s, dan gaun berhiaskan pom-pom. Keduanya layak masuk daftar gaun paling dinanti kehadirannya di red carpet tahun ini.

Tak hanya gaun pesta, nuansa couture juga hadir pada busana sehari-hari. Seperti jaket aksen fur sleeves, gaun hitam dekonstruktif, dan mantel motif kotak-kotak.

Playful dan Edgy di Koleksi Menswear

Di koleksi busana pria, Givenchy memberikan nuansa playful lewat padanan scarf bergambar rambut kepang pada sejumlah look. Logo kembali hadir dalam bentuk monogram. Sama seperti di koleksi busana perempuan, turut terdapat gaya klasik. Seperti jaket aksen saku yang bernuansa vintage, setelan bergaya flamboyan lewat warna pastel, dan kardigan aksen bordir.